Sunday, October 3, 2010

Wejangan Presiden Republik Buto untuk Anggota Dewan yang Terhormat


Salam sejahtera untuk rakyat Republik manusia yg saya cintai dan saya kasihi agar mau mengikuti jalan saya sebagai buto, dalam kesempatan kali ini saya Buto Cakil yang bagus dewe se Republik Buto ingin menyampaikan keprihatinan sekaligus kebanggaan atas keberhasilan anggota Dewan yang terhormat di Republik Manusia didalam berdarma sebagi buto dalam hal ini telah saya anggap sebagai ANAK SAYA atau anak anak Buto Cakil yang nggilani ini.....huahahahahaha

Pertama tama saya bangga dengan anak anak saya yang duduk di sofa empuk kursi dewan yg bisa membuat tertidur dalam hitungan menit bahkan detik, tidurlah tidur wahai engkau bidadari dan bidadara kecilku selamanya untuk melupakan suara2 dari konstituen kalian, selamanya kalian akan dinina bobokkan oleh kursi2 surga yg empuk dan nyaman itu dan selamat bermimpi indah dikelilingi oleh bidadari bidadari yang busung dadanya. Maka dengan begitu suara suara rakyat akan tidak terdengar sama sekali.

Kedua, banyak banyaklah makan daging kambing dalam bentuk apapun berupa sate, gule, dll terutama adalah tengkleng kepala kambing utuh, kalau kalian perhatikan wahai anak anakku, kepala kambing yg di tengkleng itu mirip dengan kepala kalian, dilihat dari sudut manapun, sama gantengnya, sama kupingnya yang kopoken itu. Perlu kalian ketahui bahwasanya suara rakyat itu suara tuhan dalam arti SUARA TUHAN DIBALIK SUARA RAKYAT bukan malah suara rakyat yang dimanipulasi oleh politik uang lalu kalian aku sebagai suara Tuhan, ngawur itu tapi bagus ding menurut buto....huahahahahaha.........Gini yah saya selaku presiden republik Buto sekaligus sebagai bapak kalian wahai anak anakku anggota Dewan yang terhormat, saya akan mewejang bagaimana suara TUHAN itu ada didalam suara jeritan rakyat yang kelaparan itu.

Nur Tuhan itu adalah yang bersinar terus terang dan terang terus tanpa pernah padam dan meredup sesaatpun, adapun ketika sampai pada hati nurani rakyat konstituenmu adalah bisa terdengar apabila kalian eling dan waspada sebagai manusia. Sedangkan suara rakyat sebagai perwujudan dari Nur Tuhan merupakan pegangan dan dasar kalian didalam mengambil keputusan dan membuat undang undang, apabila Nur Tuhan yg diwujudkan menjadi suara rakyat yg menjadi acuan kalian maka kalian telah mewujudkan sembah kalian terhadap Tuhan secara benar, apabila duit yang menjadi acuan maka kalian telah menjadi anak buah Buto Ijo, apabila kekuasaan menjaid acuan maka kalian menjadi anak buahku.....huahahahahaha.......maka kalian telah sukses menyembah HAWA NAFSUNYA SENDIRI dan saya sangat suka itu.

Lalu manfaat kedua ketika menyantap daging kambing banyak2 adalah untuk meningkatkan temperamen kalian wahai anak2ku Anggota Dewan yang terhormat, kalian akan dinaungi nafsu amarah yang besar sehingga mudah emosi, emosi sesaat yang akan berdampak luas bagi rakyat yg terwakili oleh kalian dan juga pikiran kalian menjadi sempit kepinginnya serba instan. Setelah kalian menjadi pemarah maka kalian akan mudah dihinggapi penyakit hipertensi, jantung dan stroke

Ketiga, bamyak banyaklah membolos disaat sidang sekalian titip absen, membolos ini sangat baik bagi perkembangan jiwa buto kalian, jiwa buto adalah jiwa yang kalian benci sekaligus kalian cintai, kalian benci didalam omongan dan dicintai didalam tindakan kalian.

Keempat, hadirilah forum forum keagamaan sesering mungkin bila perlu naik haji berkali kali pakai uang rakyat, berjilbab yang rapat bagi yg wanita, tapi korupsi jalan terus....huahahahahah. Dengan begitu maka akan tertanam jiwa2 munafik yang sangar ketika bicara dan melempem ketika bertindak, apa sih enaknya ketika menjadi munafik? jelas enak dong bagi kaum buto, buto itu tidak bisa diatur apalagi dilawan, bakalan kalah yang ngelawan buto kecuali yang bener2 berjiwa satria, lalu mana ada satria dijaman sekarang ini? yang ada paling2 satria matre, satria bergitar dan motor suzuki satria....huahahahah

Kelima, sering seringlah kalian mengadakan piknik keluar negeri dengan alasan kunjungan kerja untuk studi banding, padahal kalian tahu dijaman gombalisasi sekarang ini, biaya untuk kunjungan kerja bisa ditekan seminim mungkin dengan sarana internet, dengan internet kalian bisa berhubungan dengan siapapun dan biayanya sangat murah, tapi mengapa kok kalian menolak memakai internet buat studi banding? sebab kalian memang kepingin piknik....huahahahaha

Keenam, sering seringlah kalian ngupil, ngobrol, baca koran, pesbukan ketika sidang sebagai pertanda bahwa kerjaan kalian itu sangat enak dan nyaman, kan kalian tahu bahwa menjadi wakil rakyat itu enak sekali sebab wakil rakyat itu yg diwakili YANG ENAK ENAK SAJA sedangkan segala penderitaan rakyat tidak mau kalian wakili, maka dari itu kalian berebut kursi empuk anggota dewan. Setelah kalian ngupil maka upil kalian sebaiknya kalian leletkan dikursi kalian sebagai simbol telah kotornya kursi2 dewan yg seharusnya terhormat itu. Membaca koran terutama koran Lampu Merah sangat saya rekomendasikan supaya semakin tertanam jiwa2 buto didalam diri kalian, emangnya gue pikirin itu adalah motto terbaik ketika menyerap aspirasi rakyat, mending baca koran aja.....huahahahahaha.

Ketujuh, rancanglah gedung kalian semewah mungkin bila perlu dilengkapi dengan fasilitas kolam renang, spa dan fitness. Ketika gedung yang lama miring 7 derajat sebagai pertanda telah miringnya jiwa dan akhlak kalian maka itu adalah alasan yg sangat tepat dan logis untuk merancang gedung baru bila perlu secepatnya biar kalian segera menikmati fasilitas2 yg ada. Apabila kalian merasa agak gerah sedikit maka segeralah berenang secara gratis bila perlu berlama lama biar tidak ikut rapat atau sidang dengan alasan untuk meningkatkan kebugaran dan semangat kerja. Apabila merasa agak pegal pegal sedkit maka segeralah ke spa untuk dipijit oleh wanita wanita cantik dan menggairahkan supaya badan segar kembali walaupun kalian tahu tidak semua orang bisa ber spa ria. Apabila masih kurang bugar maka segeralah fitness di kantor, kan enak to sekalian cuci mata bila pas ketemu anggota dewan yang masih muda cantik dan bahenol sekalian minta nomer hp nya, siapa tahu memang rejekinya, dan konon katanya rejeki itu pantang ditolak lho........huahahahahaha.

Kedelapan, rancanglah undang2 atau yang mengenakkan dulu bagi kalian sesegera mungkin, sedangkan undang2 yang pro rakyat tidak enak bagi kalian buatlah selama mungkin dengan alasan kalau bekerja itu tidak perlu ngoyo harus dipikir ditmbang dulu baik buruknya. Kan enak to mendahulukan hak ketimbang kewajiban, hak kalian sebagai anggota dewan ya gaji gede, mobil dan rumah dinas, kursi dewan yg empuk dan lain2, sedangkan kewajiban kalian itu menyerap aspirasi rakyat untuk disampaikan ke pemerintah untuk dibuat undang2 yg pro rakyat, tapi ya repot kalau tidak ada uang, maka kalian harus alesan minta budget buat dana aspirasi segede mungkin, padahal itukan cuman alasan kalian saja dan saya suka itu......huahahahahahaha.

Setelah saya menyampaikan wejangan yg harus dan sangat saya TIDAK rekomendasikan untuk kalian perbuat maka dibawah ini, jadi kalau mau menjadi buto yang baik dan nggilani hendaknya jangan mengerjakan dibawah ini :

Pertama, dengarkanlah suara Tuhan dibalik suara rakyat secermat mungkin dengan cara olah rasa, olah rasa itu adalah olah KEBENINGAN BATIN, semakin bening batin kalian maka semakin bagus dan tajam rasa kalian terhadap suara2 rakyat, untuk mencapai kebeningan batin maka hendaknya kalian menghindarkan diri dari makanan makanan haram dari hasil korupsi atau mencuri sekaligus mengurangi makanan yg berdarah panas seperti daging kambing. Anggota dewan yang gemar mengolah rasa adalah yang sangat saya benci dan bukan termasuk anak anak saya....huh

Kedua, tingkatkanlah kualitas sujud kalian, sujud itu tidak hanya menempelkan kepala ketanah tapi lebih ke sebuah lelaku untuk menghindarkan diri dari watak SOMBONG, kualitas sujud yang jelek walaupun sampai jidatnya hitam tapi masih saja sombong, sedangkan kualitas sujud yang baik tidak harus berjidat hitam tapi lebih ke aktualisasi perbuatan kalian yang rendah hati mudah bergaul ke lapisan masyarakat di level terendah sekalipun setiap saat tidak hanya pas kampanye saja. Anggota dewan yang rendah hati dan mudah bergaul dengan semua lapisan masyarakat denga tulus ikhlas adalah juga sangat saya benci....huh

Ketiga, dahulukan tindakan sebelum ucapan atau bawa laksana, seperti kalian ketahui bahwa tindakan itu lebih utama dibanding ucapan, segala teori nyaris tiada berguna bila tidak diiringi dengan tindakan, dalam hal ini tentu saja tindakan yang baik baik dan pro rakyat tentu saja dengan niat tulus ikhlas tanpa pamrih. Anggota dewan yang berbudi bawa laksana juga sangat saya benci...huh.

Keempat, tunaikanlah kewajiban dulu dan tidak mementingkan hak pribadi, bila perlu tidak digaji sekalipun kalian tetap bekerja secara optimal, sebab dilandasi niat yang tulus ikhlas ketika menjadi anggota dewan. Anggota dewan yang mkendahulukan kewajiban diatas haknya juga sangat saya benci...huh

Kelima, jadilah kalian anggota dewan yang penuh kasih sayang kepada konstituen kalian, apabila didalam menyerap aspirasi rakyat dilanjutkan menyusun undang2 yang dilandasi cinta kasih tentu akan mempunyai cita rasa tersendiri dan lebih mengena ke rakyat, ibarat kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tentu akan berbuat yang terbaik bagi si anaknya tsb. Anggota dewan yang berwatak penuh kasih sayang tidak emosian tentu juga saya benci...huh

Demikianlah wejangan saya selaku Presiden Republik Buto, terserah kalian mau milih yang mana, kalau memilih menjadi anak anak saya ya lakukanlah wejangan yang yang saya rekomendasikan secara tulus ikhlas.....huahahahaha....apabila kalian ingin menjadi anggota dewan yang saya benci ya lakukanlah apa yang saya benci dengan sebaik baiknya, tapi ingat selama itu pula kalian akan menjadi musuh musuh saya dan bisikan serta godaan saya akan selalu menggoda dan menghantui kalian setiap saat terutama disaat kalian lengah, INGAT ITU !!
LANJUTKAN MENYIMAK.....

Saturday, September 4, 2010

Ngelmu Jiwo 2 : Guru Sejati


Guru sejati adalah salah satu elemen terpenting didalam memahami ngelmu jiwo atau ngelmu jawa, lalu apakah guru sejati itu? sumonggo menyimak dialog dibawah ini, semoga bisa bermanfaat.

Tono : "heem kemarin kita telah membahas ngelmu jiwo yg bagian satu, lalu apa ya tidak kita lanjutkan ke bagian kedua?"

Noto : "eh tumben kamu nanyanya pake dimanis manisin sopan pula?"

Tono : "lha ini kan mumpung aku lagi waras....hihihihi......ayo cepetan ntar akui kumat tak pisuhi kamu....hihihi"

Noto : "ok, sebelumnya aku akan mengulang lagi definisi dari jiwo kang kajawi, jiwo itu secara umum adalah pertemuan antara jasad dan ruh yg digenggamanNya, genggamanNya itu maksudnya ya hanya Dia yg tahu persis sedangkan kita itu tahu ya sangat sedikit, walaupun sedikit tapi sangat bermakna, sedangkan kalau manurut perumpamaan jiwo kang kajawi itu adalah bagaikan sarung keris atau warangka yg masuk ke curiga atau ke kerisnya sendiri"

tono : "lha itukan aku sering denger dari kamu "warangka manjing curiga" lho kan mana mungkin sarung masuk ke kerisnya, kalau keris masuk ke sarungnya lha memang itulah yg terjadi"

Noto : "maka sebelum membayangkan bagaimana sulitnya keris dimasuki warangkanya akan aku jelaskan dulu filsofi keris secara singkat, keris itu sebenarnya bukan senjata tapi lebih ke pusaka, walopun pusaka bisa juga untuk membunuh kalau kepepet, keris itu mengker karana aris, maka keris didalam tradisi jawa ditaruh dibelakang punggung, sebab salah satu watak orang jawa adalah pemalu dalam arti rendah hati tidak mau pamer menonjolkan diri, tapi justru karena mengker karana aris itulah pamor dari diri kita menjadi keluar. Sebagai contohnya adalah, ketika ada orang yg membual pamer kelebihan dan kepintaran maka apakah kita langsung saja setuju dengan apa yg dia bualkan? bisa jadi malah banyak bohongnya, sedangkan apabila ada orang yg sedikit bicara dan banyak bekerja biasanya akan membikin orang tertarik dan penasaran, nah ini adalah salah satu contoh kecil"

Tono : "yah memang begitu sih, aku juga sebenarnya begitu, maksudnya sering ngoceh ngalor ngidul sama temen2 dikampung atau di blog tapi gak ada buktinya...hihihi....aku berharap kamu menjadi curiga sedangkan aku warangkanya, ketika warangka manjing curiga maka aku menyetubuhi dirimu.....jiakakakak jadi hombreng dong"

Noto : "tentu saja bukan dalam arti mensetubuhi secara seksual, seperti halnya Bratasena atau Bima yg masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci yg notabene sebagai guru sejatinya Bima, ketika Bima masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci maka dia tidak menemukan apa2 alias suwung, maka inilah makna dari "golekana galih kangkung" batang kangkung jelas2 tidak ada galih/intinya"

Tono : "jadi itu adalah sebuah pencapaian akhir dari ngelmu jiwo yah yaitu menyetubuhi guru sejatinya dan menemukan tidak ada apa2 alias suwung disitu?"

Noto : "kalau menurut lakon Dewaruci ya begitu, tapi ya tentu saja tidak harus begitu sebab pengalaman spiritual tiap orang itu masing2"

Tono : "heeeemmmm aku dari dulu menganggap kamu adalah guru sejatiku walaupun aku masih sering ngeyel kepadamu, tapi demi untuk seperti Bima maka aku akan nurut kepadamu.....huahahahah"

Noto : "sebenarnya tidak masalah kamu menganggap aku ini seperti yg kamu inginkan, apakah sebagai kembaran, sebagai sahabat atau guru sejatimu"

Tono : "lha gimana lagi, wong aku bikin artikel aja mesti minta bantuanmu kok, wong aku ini sebenarnya bodoh, maka aku menyebut diri sendiri sebagai Buto di alas yg kerjaannya makan tidur....huahahahaha"

Noto : "seperti yg aku bilang bahwa bisa saja kamu menganggap aku seperti yg kamu inginkan, tapi pada kenyataannya lelaku urip kitalah yg menjadi guru sejati kita, dalam hal ini lelaku uripmu sendiri"

Tono : "hihi iya sih, tapi kamu bilang dulu kalau kita sudah mencapai rahsa yg sejati dan menjadikannya sebagai cermin atau kaca mawa rasa maka akan bertemu guru sejatinya, lha jangankan begitu wong aku bercermin pake cermin aja suka takut sendiri lihat wujudku.....huahahahahah"

Noto : "sebenarnya itu adalah salah satu sensasi didalam meditasi, sensasi itu hanya bonus, kan aku dulu bilang kalau kita bercermin dengan rahsa sejati kita maka akan terlihat wujud kita yg asli dilihat dari berbagai sudut, dari sudut yg terjelek maka akan terlihat diri kita seperti binatang sedangkan sudut yg terbaik adalah akan menampakkan diri kita yg sangat tampan, nah inilah perwujudan guru sejati, tapi sekali lagi ini hanya sensasi didalam meditasi lho, bukan merupakan suatu keharusan"

Tono : "lha terus bagaimana dengan yg hanya menggunakan rahsa kurang sejati, apa ya bisa ketemu guru sejati....hihihihi"

Noto : "ya kalau tidak memakai rahsa yg sejati ya hanya akan melihat bayangan2 dari satu sisi saja, bisa itu berwujud sangat tampan atau sangat jelek atau bahkan melihat wujud2 lainnya yg menyeramkan atau bahkan juga yg menggiurkan seperti wanita2 cantik bila kita memang mata keranjang"

Tono : "lha itu dia....huahahaha.......lha terus bagaimana indikasinya kita berhasil ketemu guru sejati, mosok kalau sudah ketemu kembaran kita terus tidak kita akui sebagai guru sejati"

Noto : "memang tidak mudah sih, kuncinya harus jujur pada diri sendiri, kalau kita berwatak jelek ya akui saja, kalau baik juga diakui, biasanya orang akan sulit bertemu dengan guru sejatinya apabila orang itu suka menyanjung diri sendiri dan merendahkan orang lain, apabila orang yg seperti ini bermeditasi berniat ketemu guru sejatinya maka biasanya akan HANYA ketemu makhluk yg mengerikan atau juga bahkan HANYA bertemu diri sendiri yg sangat tampan"

Tono : "lho kok?"

Noto : "karena kalau hanya melihat satu wujud saja itu tandanya masih terpasung oleh egonya sendiri, tapi sekali lagi ini hanya sensasi meditasi bukan yg utama. salah satu kunci pokok dari keberhasilan didalam bertemu guru sejati adalah sudah bisa mengetahui akan kekurangan diri sendiri dan kelebihannya juga sudah mengetahui jalan hidup, peran, serta darma yg terbaik buatnya di kehidupannya"

Tono : "lha ini, bagaimana kalau sudah ketemu dan diberi tahu oleh guru sejatinya tapi masih saja ngeyel keras kepala seperti aku yg suka ngeyel kepadamu....hihihihih nasib"

Noto : "guru sejati itu ya sejatinya diri sendiri, bukan makhluk lain, kalau memakai istilah gampangnya adalah guru sejati itu pancaran nur muhammad atau cahaya Tuhan yg memancarkan sifat2 terpuji yg dipantulkan oleh rahsa yg paling sejati atau suwung, guru sejati itu ibarat "uluran" tangan Tuhan buat diri kita atau muhammad didalam diri kita, kalau kita menyambutnya ya akan beruntung dan selamat serta terbebas dari keragu raguan, biasanya orang ketika sudah bertemu guru sejatinya dan masih ngeyel karena terbentur oleh realitas hidupnya, guru sejatinya menasehati begini tapi karena terdesak kebutuhan hidup maka lebih mengutamakan mengejar kebutuhan2 duniawi bukan panggilan hatinya yg terdalam, menyelaraskan antara panggilan hati terdalam dengan realitas hidupnya memang sungguh tidak mudah, apalagi ditambah nafsu2 yg ingin dicapai, ya lama2 peran guru sejati diganti oleh nafsu yg dia anggap guru sejati"

Tono : "maka dari itu brader, karena aku selama ini gak pernah sukses meditasi dan berhubung juga kamu sering menasehati aku, bagaimana kalau kamu menjadi guru sejatiku, kan kamu mirip aku persis plek....huahahahah"

Noto : "boleh2 saja, tapi coba perhatikan alam sekitarmu, bagaimana mereka mengajarkan tentang perumpamaan dan hakekat2 kehidupan kepada kita untuk diambil pelajarannya, apakah kamu juga tidak menganggap mereka itu guru sejatimu?"

Tono : "lho katanya harus melihat diri sendiri...piye to"

Noto : "melihat diri sendiri memang prioritas, tapi jangan lupakan alam sekitar, Tuhan itu menyelipkan ilmu serta kebenaran di semua sisi alam semesta ini, maka alam juga menjadi guru sejatimu"

Tono : "wah gitu to, jadi percuma dong mencari guru sejati didalam diri sendiri tapi ujung2nya malah ya alam semesta ini guru sejati kita"

Noto : "tidak ada yg percuma, apalah artinya kalau hanya melihat diri sendiri tanpa melihat sekitarnya, bisa2 malah akan terbelenggu rasa paling unggul, dan juga apa artinya hanya melihat alam semesta tanpa melihat kedalam diri sendiri, maka akan menjadikannya sebagai individu yg hanya bisa menilai orang lain tidak bisa menilai diri sendiri"

Tono : "woo gitu to, yowis mulai saat ini aku akan melihat alam semesta dimulai dari melihat tubuh Miyabi yang kimplah2 itu.....huahahahah"

Noto : "lho kok gitu?"

Tono : "lho bukannya Miyabi itu bagian dari alam semesta, kan boleh dong menjadikan tubuhnya yg kimplah kimplah sebagai salah guru sejatiku?"

Noto : "waduh ya jangan gitu, ngono yo ngono tapi ojo ngono, pencapaian sebuah jati diri melalui guru sejati layaknya Werkudara itu tidak bisa dimulai dari menuruti hawa nafsu, ingatlah pada lakon Dewa Ruci yg pernah kita tonton dulu, jangankan menuruti hawa nafsunya, wong ibunya sendiri Kunti yg mencegah Bima anaknya untuk mencari banyu suci perwitasari saja tidak mampu mencegah karsa atau kebulatan tekad si Bima, jadi kalau mau ketemu dengan yg namanya Dewa ruci atau guru sejati ya harus rela berkorban, berkorban perasaan, berkorban tidak menuruti hawa nafsu, mau berguru kepada saja dalam hal ini berkorban harga diri dan yg paling sulit adalah berkorban nyawa"

Tono : "waduh kalau nyawaku satu2nya dikorban kan lha piye ntar....hiks"

Noto : "lha inilah salah satu godaannya, belum2 sudah takut ini itu, apalagi takut kalau tidak berhasil dll, yang aku maksud korban nyawa adalah siap mati kapan saja, ini disimbolkan oleh Bima dengan menyelam ke samudera laya atau samudera kematian. Sering kali kita tidak sadar bahwa menjelang itur adalah seperti menjelang kematian, sebab tidur itu adalah sarana untuk berlatih mati, jadi gak usah takut mati wong semua orang juga pasti mati tinggal waktunya saja yg kita tidak tahu"

Tono : "heemm iya sih banyak sekali jalan menuju kematian seperti dicium aspal, dicolek truk, dipeluk kereta api dengan mesra atau di gelitikin petir....huahahahah"

Noto : "ya memang begitulah, tapi itu hanya salah satu kejadian penyebab kematian, tapi alangkah bagusnya sebelum kita mati secara betulan maupun mati sakjroning urip kita persiapkan dulu dengan keikhlasan, bekerjalah seolah hidup 1000 tahun lagi dan beribadah atau berbuat baik seolah akan mati esok hari"

Tono : "yayayaya udah udah malah ngomongin modiyar, mending kita bek to leptop, gimana caranya ketemu guru sejati kita?"

Noto : "sebenarnya banyak jalan, tapi yg perlu kamu ketahui, aku tidak menjelaskan cara atau lelaku secara rinci bagaimana ketemu guru sejati sebab bisa jadi tiap orang punya cara atau jalan yg beda2, tidak harus begini begitu, tapi yang aku jelaskan adalah pemahaman kita akan guru sejati, supaya kita tidak terlena hanya melihat kedalam atau hanya melihat keluar, harus bisa melihat luar dalam secara obyektif. Tapi aku akan memberikan sebuah contoh untuk ketemu guru sejati kita bisa melalui mengenal terlebih dahulu kakang kawah adi ari2 atau kakangne mbarep adine wuragil"

Tono : "weh ngayawara, mosok mbarep atau sulung punya kakak dan wuragil atau bungsu punya adik, ada2 aja"

Noto : "maksudnya adalah melintas batas diri kita, kakangne mbarep itu maksudnya byar atau diatas kesadaran normal, adine wuragil itu maksudnya sumurup atau dibawah sadar. lalu ada juga dengan cara pengenalan melalui sedulur papat kalima pancer, tapi aku tidak menjelaskan ini lebih rinci supaya tidak terlalu panjang. dan bisa juga melalui watak hasthabrata didalam diri kita yaitu elemen api, tanah, air, angin, langit, bintang, matahari, dan bulan"

Tono : sik sik....kalau keempat unsur alam seperti api, tanah, air dan angin aku sudah tahu itu ada didalam diri kita tapi kok ada matahari, bulan, bintang dan langit di diri kita....mana dalilnya tuh?....hihihi......."

Noto : "kamu lupa yah antara jagad ageng atau alam semesta dengan jagad alit atau tubuh kita itu terhubung, sedangkan ruh kita itu juga jagad ageng, sebab ruh yg ada digenggamanNya atau suksma sejati itu menyetubuhi alam semesta ini, banyak yg beranggapan bahwa ruh tiap orang itu beda2 per individu, padahal sejatinya itu adalah manunggal atau satu, ibarat sebuah tubuh apabila dicubit dipaha maka yg sakit ya didaerah paha, sedangkan yg bunyi aduh itu mulut, maka seperti itulah perumpamaan bahwa sebenarnya semua adalah satu, ketika salah satu elemen alam semesta "tersakiti" oleh rusaknya moral bejat para manusia maka sebagai dampaknya adalah timbul bencana dimana mana"

Tono : "waduh mumet aku, yowis manut aku, sebelum 76 ku habis, ayo kesimpulannya apa daripada tambah ngalor ngidul....hihihihi"

Noto : "guru sejati yang paling sejati itu ya GUSTI, tapi karena GUSTI itu tan kena kinaya ngapa maka kita hanya bisa mengambil secercah nurNya didalam diri kita yg dinamakan guru sejati, sedangkan segala kearifan alam sekitar kita juga guru sejati yg bersumber juga dari cahayaNya, ketika cahaya matahari menyinari sebuah taman bunga dan cahayanya dipantulkan oleh mawar yg merah, kenanga yg kuning, daun yg hijau, melati yg putih dsb, ketika melihat lebih kedalam maka sejatinya mawar, kenanga, daun, melati itu juga cahaya, cahaya yg menjadi benda materi memantulkan cahaya dari matahari, maka inilah ngelmu jiwo atau ilmunya orang jawa bukan dalam arti orang bersuku jawa tapi lebih ke jawa dalam arti PAHAM akan sifat dan watak pamomong ibarat taman bunga yg asri dipenuhi aneka bunga berwarna warni tapi tidak ada satupun yg ngaku2 paling mewakili cahaya matahari tsb, sebab watak jawa itu sudah paham bahwa hakekatnya semua adalah cahaya dengan segala kelebihannya. Dalam kaitannya dengan guru sejati maka guru sejati akan menuntun kita untuk masuk kedalam untuk memahami bagaimana indahnya warna warni diri kita dan alam semesta seperti Bima yg melihat cahaya merah kuning putih dan hitam ketika ada didalam tubuh Dewaruci, semakin luas sudut pandang dan pemahaman kita akan makna perbedaan sekaligus persamaannya maka akan semakin bisa melihat indahnya kehidupan ini juga semakin arif dan bijaklah diri kita didalam melakoni hidup ini"

Tono : "wedhuuuusss 76 ku wis entek"
LANJUTKAN MENYIMAK.....

Wednesday, September 1, 2010

Ceramah menyambut likuran bersama ust Abu Syaqil


Buto Cakil sedang berbaik hati masuk ke mesjid dan menjadi ustad dengan nama ustad Abu Syaqil di Republik Buto dan terlibat eyel2an dengan salah seorang jamaah yg bertanya, mari kita simak ceramah plus eyel2an khas buto

Assalamualaikum wrwb, salam sejahtera buat semua hadirin dan hadirat yg berbahagia, segala puja puji hanya ditujukan kepada Allah SWT, serta salam dan sholawat senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kalian Nabi Muhammad SAW, sedangkan buat saya cukup dilaknat saja.

Dimalam yang bahagia ini saya Buto Cakil selaku pimpinan dari Republik Buto sedang berbaik hati menjadi seorang Ustad dan berganti nama menjadi Ustadz Abu Syaqil biar tampak meyakinkan dan berbau arab, semoga kalian semua percaya dengan penampakan baru saya.

di kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas tentang makna dari lailatul qadar, lailatul qadar bermakna lebih mulia dari seribu bulan, senangnya ketika mengalami bagaikan melihat 1000 wanita cantik jadi satu, terangnya bagaikan melihat 1000 cahaya bulan tapi tidak silau, demikianlah ceramah singkat saya dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, bebas mau nanya apa saja, mau ngeyel juga boleh mumpung ustadnya buto cakil.....huahahahahahah

Buto Cakil : "iyaak kamu yang jenggoten mau nanya apa?"

penanya : "heh kamu itu sejenis makhluk apa, jin setan, demit brekasakan, atau malaikat kok ada ya makhluk sejenis buto padahal didalam al Qur'an tidak ada, jangan2 kamu makhluk bid'ah"

BC : "huahahah, hari gini masih ngurusin jenis makhluk, wong jenis kelamin aja bisa samar2, soal aku ini sejenis apa itu tidak penting, yang penting aku hidup"

P : "o iya tadi cuman intro saja biar gayeng, aku mau nanya nih kil, aku menganggap kamu ini setan kafir karena wujudmu yg jelek tidak karuan, serta kamu tidak mau bersholawat kepada Nabi SAW, kalau orang muslim pasti bersholawat, nah gini, kamu ini sudah tahu kalau Al Qur'an itu benar adanya dan tahu juga kalau Nabi SAW itu utusannya, mengapa kamu tidak mau mengikuti syariat yg dibawa beliau?"

BC : "hihihihi.......kamu ini lucu juga yah walopun tampang galak dan sangar, jidat item plus jenggot panjang.....apa kamu tahu bahwa kita diberi kebebasan untuk memilih jalan, sedangkan ini adalah jalanku, jalanmu ya jalanmu, urusan masuk surga neraka itu urusan nanti, kok berani2nya kamu mencap aku ini kafir, emangnya kamu sudah muslim?"

P : : "kurang ajar! aku ini jelas2 muslim, aku membaca syahadat minimal 9 kali sehari pada waktu sholat, dan jenggot serta jidat hitamku ini tandanya seorang muslim utk membedakan dengan umat2 yg lain"

BC : "huahahahah.......dasar pintar, kalo jenggot panjang emang udah muslim? jangan2 hanya kepingin dianggap muslim, lalu apakah dengan jidat hitam itu tandanya sujudnya khusyuk?"

P : "kalau kamu tahu syariat disitu jelas2 ditulis untuk dianjurkan memelihara jengggot, memakai celana diatas mata kaki serta di jidatnya ada tanda hitam sebagai tandanya sering sujud, kalau di kitab ditulis begitu ya memang begitu tidak usah ditanyakan lagi, rewel amat sih"

BC : "hihihihi.....aku membayangkan kalau kamu makan nasi jenggotmu juga ikutan makan, sedangkan jidatmu hitam karena kamu ketika sujud jidatnya ditekan keras keras ke sajadah dan digosok gosok pula biar cepet hitam....huahahah.....angger cah bagus, kamu ini hanya bisa mengikuti secara taklid, umat sepertimu hanya bisa malu2in nabimu saja.....

P : "kurang ajaaarrr! kamu tahu apa tentang beliau, aku ini masih keturunan timur tengah, gelarku saja habib ya pastilah masih keturunan beliau"

BC : "mendingan aku, dulu mbah gantung siwurku ya buto cakil, mbah udheg2 juga, apalagi mbah warengku, maka aku ya generasi kesekian dari buto cakil, dan aku bangga, masak manusia dengan gelar habib kok suka emosian sedikit2 cap kafir, jangan2 kamu ini sebangsaku tapi ngakunya manusia alias buto bunglon.....huahahahahaha"

P : "sudaaah sudah, sekarang aku mau ngetes kamu, kalau manusia yg muslim di malam likuran ini ber iktikaf di masjid maka apa yg akan kamu lakukan?"

BC : "hihihi ngapain capek2 begadang di masjid, enakan dikamar dong tidur, emang dengan wiridan dimasjid disepuluh hari terakhir ramadhan bisa mnedapat lailatul qadar apalagi datangnya dipas pasin tanggal ganjil? jangan ngimpi ah, mending ngimpi basah betulan dikamar....huahahahah"

P : "lha kata nabiku begitu ya begitu, tidak usah rewel dan ngeyel kalau kepingin selamat masuk surga, pokoknya ya begitu"

BC : "huahahahah...asal kamu tahu saja ya, cahaya Tuhan itu terus terang dan terang terus tidak pernah padam atau redup sesaatpun tentu bagi yg percaya dan berpikiran terbuka, kalau kamu masih saja taklid dengan kitab2mu apalagi ustad2mu ya bagaikan endapan yg melumpur dan akhirnya membatu didasar sungai gak bakalan sampai ke lautan yg luas tak terhingga, apa ya dengan begitu itu kamu bisa mendapatkan lailatul qadar?"

P : "yaa namanya juga usaha siapa tahu kan hanya Allah yg tahu, yg penting aku sebisa mungkin menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya sesuai al Qur'an dan sunnah, titik, sedangkan kitabmu apa? tidak ada kitab yg lebih mulia dibanding al Qur'an"

BC : "tidak ada yg lebih mulia? ah masa sih, kamu ini menyepelekan kitab tersembunyi dan tersirat didalam dirimu yaitu kitab teles"

P : "aaahhh apaan tuh, bid'ah itu namanya, gak mau ah ntar sesat masuk neraka"

BC : "huahahaha kamu ini mentang2 manusia keturunan nabi pula lalu merasa paling mulia, kalau kamu mau melihat sejatinya kitab teles maka tidurlah, apa yg kamu baca sebelum tidur?"

P : "doa sebelum tidur menurut tuntunan nabi dilanjutkan membaca surat qulhu, falaq dan annas juga ditambah ayat kursy supaya tidak digoda jin setan dan kawan2"

BC : "huahahah hanya sekedar membaca? mendingan pake japa mantraku warisan mbah buyut dijamin manjur nih dengarkan baik2 "ndhul sedhal sedhul gombal gambul gondhal gandhul jengat jengat mak plong" dijamin lebih baik ketimbang baca2 suratmu itu"


P : "kuraaang ajaaarrr, bacaan apa itu, ya jelas jelas lebih baik diambil dari ayat2 suci, kamu ini sukanya menghina, dasar buto kapir!!"

BC : "hihihihi ya maklum kalau buto itu tempatnya salah, kamu hanya baca doa buat perlindungan dari setan2 yg kamu anggap terkutuk itu, sedangkan kamu tidak tahu bahwa setan yg sesungguhnya ya dirimu itu, kalau mau mendapat pencerahan ya kalahkan dirmu dan egomu dulu makanya akmu aku kasih mantra ampuh.....hihihihi"

P : "haalaah emang ada artinya mantra konyomu itu?"

BC : "hihihi makanya jangan suka nyepelein, kalau kamu hanya sekedar merapal dibibir kalau ini beda, dengarkan baik2, NDHUL itu artinya gundhul lepaskan segala atribut keduniaan kamu termasuk segala egomu, sedhal sedhul itu artinya diatur antara tarikan dan keluaran nafas kamu hingga menjadi sangat halus tidak ada bedanya antara tarikan dan keluaranm maka kamu telah berhasil menenangkan nafsu kamu, gondhal gandhul itu artinya burungmu atau pusakamu, sedangkan jengat2 itu artinya burungmu bangun, ketika kamu tertidur atau menjelang tertidur secara benar maka burungmu pasti bangun sebagai tanda bahwa kesadaranmu atas tubuhmu telah diambil olehNya, dan mak plong itu artinya urip sakjroning pati, ketika begini maka kamu telah menerima pencerahan didalam ketidak sadaranmu atas tubuhmu tapi sadar atas URIPmu sendiri, sadar atas URIPmu sendiri itulah pencerahan sejati lebih dari sekedar sensasi lailatul qadar di sepuluh hari terakhir bulan puasa, sudahlah itu tidak ada didalam kitab andalanmu mending gak usah didengarkan ocehanku ini, ntar bid'ah lho masuk neraka....hihihihi"

P : "halah lagi2 mengada ada dan diadakan tanpa dalil, kalau masuk neraka ya memang sudah seharusnya, bacaan yg paling agung ya menyebut nama tuhan sebanyak banyaknya, ini adalah mutlak"

BC : "hanya menyebut? hihihi lagi2 kamu hanya terjebak pada kata2, coba dengarkan ini aku akan menyebut nama tuhan "tuhantuhantuhantuhantuhan hantu hantu hantu" masak tuhanmu menjadi hantu....hihihihi.....hati2 ya walopun aku ini jin setan buto brekasakan seperti yg kamu kira tapi aku masih eling dan waspada, kalau kamu hanya berpikiran taklid dan sempit maka kitab sesuci dan sebagus apapun ya aka cenderung menipu, tertipu oleh ayat2Nya yg kamu sangka2 menggunakan egomu sendiri, kitab garing itu akan selamanya garing atau kering tandus kalau tidak kamu siram dengan kitab teles, yaitu kitab yg ada didalam dirimu sendiri atau nuranimu, sedangkan kitab teles itu bisa merasuk kedalam semua ciptaanNya tanpa sekat atau batas, kitab teles itulah yg berwujud nurani didalam dirimu dan hayuning bawono dialam semesta ini, apabila kamu sudah nyambung dengan nuranimu terdalam maka kamu juga otomatis nyambung dengan hayuning buwono dan kamu telah hamemayu hayuning bawono atau rahmatan lil alamin jika kamu bertindak sesuai nuranimu, bukannya malah keburu nafsu taklid pada sesuatu yg tersurat dan pingin cepat2 masuk surga, itu namanya keblinger"

P : "jadi kamu pikir dengan mantra saktimu itu lebih baik dari bacaan2 yg diambil dari kitab suci serta tidur yg jengat2 itu lebih baik dari sensasi lailatul qadar, kamu yg keblinger"

BC : "huahahahaha ya udah aku akan ambil kesimpulannya, terserah kamu mau mendengarkan atau tidak, mantra saktiku itu hanya sebagi sarana pengingat, tapi intinya ya lelaku dari makna mantra saktiku itu, aku tidak menyepelekan ayat2 dari kitab sucimu serta nama tuhanmu, tapi kalau hanya sekedar baca2 bahkan tahu artinya sekalipun tanpa berlapang dada atau melepas segala egomu tidak lebih baik ketimbang mantra saktiku...hihihih, ingat lailatul qadar hanya setitik pencerahan dari cahayaNya yg maha cahaya, sedangkan setelah mendapatkan itu ya urusan masing2....hihihihi......kalau kamu kepingin mendapatkan lailatul qadar secara terus menerus ya belajarlah mati sakjroning urip dan urip sakjroning pati....hihihi"

P : "haalaah auk ah gelap, buto cakil aja didengerin, yg penting aku beramal sebanyak banyaknya biar mati ntar masuk surga....gitu aja kok repot...huuufff"
LANJUTKAN MENYIMAK.....

Tuesday, August 17, 2010

Naskah Pidato Presiden Republik Buto Menyambut Tujuhbelasan

Salam sejahtera buat saudara saudara sekalian, pada kesempatan kali ini saya selaku Presiden republik buto akan menyampaikan beberapa point penting dalam rangka pidato menyambut peringatan 17 agustus sebagai hari kemerdekaan Republik Buto tetangga dari Republik Indonesia. Perlu saudara saudara ketahui saya selaku presiden Republik buto yang saya hormati sendiri merasa prihatin sekaligus senang bukan kepalang atas pencapaian program kerja kabinet buto setelah dievaluasi kurang lebih setahun ini, program program yang terencana terarah terstruktur efisien dan tepat sasaran sudah berhasil kita jalankan dengan sukses berkat bantuan dari anda2 sekalian dan juga dukungan dari Dewan Pewrwakilan Buto selaku wakil dari rakyat buto atas kerjasamanya didalam menyusun draft kebijakan2 tersebut.


Maka ijinkanlah saya selaku Presiden Republik Buto untuk memaparkan kebijakan2 yg berhasil sebagai berikut

1. Wong jujur mujur menjadi wong jujur kojur
Ini adalah sebuah semboyan jawa yang perlu saudara saudara ketahui, wong jujur mujur itu artinya setiap manusia yang berlaku jujur maka akan dinaungi keberuntungan, sebab seperti ajaran Ki Ageng Suryomentaraman tentang ajarannya yaitu KAWRUH BEGJA, ketika para manusia itu selalu bersyukur dan jujur maka dirinya akan terbebas dari mulur mungkret kehidupannya. Contohnya adalah ketika manusia itu menyadari bahwa naik sepeda onta sama dengan naik mobil BMW seri terbaru dilihat dari sensasinya, maka buat apa beli BMW mahal2 kalau rasanya sama saja, lagipula ketika sehabis beli BMW ketika ada model terbaru maka dirinya susah lagi kepingin membeli yg terbaru tersebut, tapi bagi yang berhasil mensyukuri apa yang ada maka dia akan cukup punya sepeda onta saja dan mensyukurinya, inilah makna selalu mujur.

Dalam rangka hubungannya dengan kejujuran maka jujurlah pada diri sendiri bahwa apa benar membeli sesuatu yg mewah itu betul2 dibutuhkan? maka jawablah dengan sejujur jujurnya, itulah makna jujur pada diri sendiri dalam kaitannya dengan KAWRUH BEGJA. Sementara disisi lain praktek kejujuran itu berlaku pada segala aktivitas manusia, seperti misalnya menjadi pegawai negeri, apakah dia berhasil jujur ketika disekitarnya dikelilingi oleh orang2 yg tidak jujur? seperti yg saudara saudara ketahui bahwa orang tidak jujur itu benci dengan orang yg jujur dan mencapnya sebagai orang yg sok alim dan sok suci, tapi bagi si jujur, watak kejujuran adalah sebuah kenikmatan tersendiri, watak jujur juga berarti amanah, tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya, tidak berkhianat dan tepat waktu, maka watak jujur berarti sinergi dengan energi alam semesta juga dengan energi Illahi, sebab alam semesta itu jujur apa adanya tidak pernah bohong, kalau menanam benih jagung maka ya tumbuh pohon jagung bukan yg lainnya, itulah salah satu contoh jujurnya alam semesta ini.

Itu diatas adalah sebuah watak yg harus kita ubah bagi kalangan manusia di Republik Buto tercinta ini dalam rangka hamemayu hayuning bawono ala buto sebagai penguji bagi kebaikan. Maka semboyan wong jujur mujur harus kita ubah menjadi wong jujur kojur atau orang jujur bakal remuk hancur. Maka dihati mereka harus kita bisikkan kalimat sebagai berikut :

- Dasar manusia manusia goblok tidak tahu diri masih saja berpedoman pada petuah petuah kuno yg tidak berlaku lagi dijaman sekarang, kalau kamu jujur ya bakal remuk, kamu tidak tahu ya kamu harus melihat realitas sekarang ini
- kamu kan butuh duit buat ngempanin anak istri kamu, sedangkan bayaran kamu tidak mencukupi, ya satu2nya jalan korupsi eh maksudnya pinjam dulu duit kas sebentar aja nanti kan juga dibalikin
- nah gitu kan enak to? eh kan si boss tidak mengawasi kan, coba deh ambil dikit aja kan gak bakalan ketahuan
- nah kalau sedikit aja tidak ketahuan, sekarang coba deh ambil banyak sedikit, paling2 juga ndak bakalan ketahuan, tenang aja
-enak ya korupsi, kok gak dari dulu dulu yah, lagian duit negara kan udah banyak tuh, mana rugi wong diambil sedikit aja kok
-mau tobat? ntar ntar aja deh kan masih muda belum tua, tobat itu urusan yang tua2 kalo sudah pensiun
-nah kalo sudah pensiun baru deh tobat sekalian aja naik haji biar dikira tobatnya meyakinkan, kan gak bakalan to mencap seorang yg sudah naik haji kelihatan berwibawa dengan cap koruptor
-sudaah tenang aja yang penting anak istri kamu bahagia, kamu bisa usaha sampingan dari hasil korupsi kamu, ntar kan kamu salurkan ke panti2 asuhan dan yayasan sosial lainnya kan jadi berpahala
-enak kan jadi krouptor? hidup kaya raya dan dihormati setelah mati ikut buto cakil ke neraka ..eh surga ding......

demikian point point yg telah sukses kita susupkan kedalam hati manusia2 di republik buto ini, untuk kedepannya kita akan lakukan inovasi inovasi teknik bisikan yg lebih canggih dan menggoda

2. sedekah pangkal kaya menjadi korupsi pangkal kaya
saudara saudara sekalian, ini sebenarnya masih berhubungan erat dengan point ke satu, hanya ada sedikit penambahan, bagi manusia manusia yang eling dan waspada maka makna kaya adalah demuwe, demuwe ini artinya merasa memiliki dan memelihara tapi tidak diaku sepihak. Perlu saudara saudara ketahui untuk menjadi demuwe itu seorang anak manusia harus ikhlas dan bersyukur didalam bekerja atau pun berharta, jika manusia itu ikhlas sepi ing pamrih rame ing gawe didalam bekerja maka hidupnya akan tanpa beban, karena semua perbuatannya akan di labuh labetkan kepada Gusti tan kena kinaya ngapa. Makna tan kena kinya ngapa itu adalah tidak terdefinisi, bagaimana caranya agar bisa masuk ke semesta tan kena kinaya ngapa? ya dengan pembagian nol, ikhlas adalah pembagian nol sedangkan hasilnya adalah tak terhingga sebab hasilnya sudah diambil oper oleh Gusti itu sendiri.

Demikian pula didalam anak manusia memiliki harta benda, segala harta benda kalau dilabuh labetkan ke Gusti maka akan masuk ke semesta tan kena kinaya ngapa juga, salah satu bentuknya ya tanah wakaf, seperti kita ketahui manusia itu tersekat oleh hak miliknya sendiri yang diaku sendiri maka kekayaannya ya sebatas yang diaku bahkan hanya bersifat sementara karena hidup itu bagai roda yang berputar kadang dibawah kadang pula diatas, maka sekat sekat hak milik pribadi adalah sebuah egoisme yang harus kita manfaatkan untuk kita goda dengan bisikan bisikan sebagai berikut :


- eh temenmu beli mobil BMW model baru tuh, masa kamu yag golongannya sama gak mampu beli, ayooo korupsi doong
- naah gitu jangan mau kalah dong sama temenmu itu, hajar booss, masa sih kamu lebih senior, gelarnya lebih panjang kalah sama temenmu yg baru kemarin sore itu, naah ayoo korupsi beli mobil yg lebih bagus diatas temenmu itu
- eh ada model terbaru nih, ayoo beli bos, ngapain juga nabung kelamaan sampai kamu tua ga bakalan kebeli tuh mobil canggih, mending korupsi aja enak dan praktis
- jiaaah sedekah pangkal kaya? huuuuu kuno, mana ada rumusnya ngeluarin duit sia2 ngasih ke orang lain kok balik modal, secara matematika aja gak mungkin, goblok banget yg berpendapat gitu
- kalo mau sedekah cuman buat popularitas aja, kalo perlu pasang muka sok alim gitu kalo perlu namanya ditulis lengkap dengan gelarnya, ingat inikan cuman buat popularitas biar gak ketahuan korupsi
- takut ketahuan? guampang bos, sogok aja petugasnya, kalo perlu korupsi berjamaah bagi2 hasil ke anak buah dan kolega biar sulit ngelacaknya
- kalo perlu ajarin ke anak2 kamu pentingnya korupsi sejak dini, inget bos sekarang hidup di era milenium yang serba duit, kalo kita gak cepet ambil untung maka kita akan dirugikan orang lain dulu, apa kamu mau anak2mu hidup sengsara miskin jadi gembel?
- tenang aja bos, tuhan kan maha pengertian dan maha adil, pasti ngerti kok alasan kamu korupsi, lagipula rejeki nomplok kan haram untuk ditolak

3. bersih pangkal sehat menjadi obat obatan pangkal sehat
Saudara saudara sekalian perlu kita ketahui bahwa kesehatan adalah hal yg vital bagi manusia, mana ada manusia yg mau sakit2an maka ini adalah salah satu sasaran kita didalam menggoda manusia. Sehat disini maksudnya adalah sehat jasmani dan rohani, kesehatan jasmani berawal dari sehat dan bersih rohani, sebagai contohnya adalah : bagi orang yang suka marah marah maka dia akan mudah terserang penyakit darah tinggi dan ujung2nya kena strooke, mengapa dia kok suka marah2 sebab hatinya penuh dengan kebencian, benci pada sesuatu yg tidak sreg dihatinya dan ditumpahkan ke orang lain, marah2 juga bermakna tidak harus ditumpahkan, bisa juga ditahan tahan yang akhirnya berimbas pada dirinya juga.

Supaya manusia itu sehat secara jasmani maupun rohani maka harus belajar untuk lapang dada atau legawa dengan segala sesuatunya, disamping juga menjaga pola makan dan tidur secara teratur, tapi unsur yg terpenting tetap dari dalam diri sendiri. Ketika hati manusia itu kotor dipenuhi dengan iri dengki dendam dan kebencian maka dia telah mendekatkan diri kepada kerusakan jasmani sebab rohaninya sudah rusak, untuk menjaga rohaninya dari penyakit hati adalah sang manusia itu harus punya watak "aja gumunan lan aja kagetan", gumunan adalah terheran heran ketika melihat fenomena yg "wah", ketika tetangganya membeli mobil baru maka kalo gumunan maka bawaannya curiga terus jangan2 itu hasil korupsi, jangan2 itu hasil pesugihan dan lain lain, sedangkan kagetan adalah suka kaget dengan fenomena atau berita yg dirasa menggemparkan, kalau ada berita istrinya selingkuh maka kalau kagetan maka dia akan terbawa emosi marah2 kalau perlu bawa clurit buat membacok istrinya itu.

Maka saudara saudara didalam ikhtiyar untuk supaya sehat jasmani dan rohani maka tentu kebersihan rohaninya dulu yang harus dibenahi, bukan malah obat obatan sebagai andalan ketika dirinya dilanda sakit. Caranya supaya bersih rohani adalah mengupayakan pikiran dan hatinya untuk tetap hening atau wening di setiap kesempatan, sebelum memutuskan sesuatu maka hening cipta dulu sebentar seperti berdoa memohon petunjuk, syukur2 sudah masuk ke teleng atau pusat rasa maka akan lebih bagus lagi karena akan bisa melihat segala sesuatunya dengan jelas dan terang benderang.

Nah itu diatas adalah segala sesuatu yg harus kita cegah dan hindari terjadi pada manusia maka untuk mewujudkannya perlu langkah langkah bisikan sebagai berikut :


- eh bos tuuh tetangga kamu kok bisa beli mobil baru pasti dia korupsi tuh, atau jangan2 miara tuyul dia, nah ini bisa jadi gosip baru dikampung
- kamu harus benci ama tetanggamu itu, siapa sih dia orang kampung udik aja sok beli mobil BMW, inikan sama saja mencoreng nama baik kamu sebagai sesepuh dikampung
- eh kok istri kamu selingkuh, jangan2 istri kamu matre lagi lihat mobil baru langsung selingkuh aja ama tetanggamu itu, ayo bos clurit aja dia biar mampus
-kenapa bos kena hipertensi yah, gampang bos tinggal ke klinik aja minta obat kan gratis dibiayai perusahaan ngapain juga pake jaga hati segala, gak nyambung gitu loh, kalo sakit ya diobatin pake obat bukan yang lain
-kalo mau sehat ya pake obat bos, gak usahlah dengerin ceramah ceramah ngebosenin tentang pentingnya akhlak, semakin mahal obatnya semakin bagus efeknya bagi kesehatan, lagipula kan bebas aja wong pake uang perusahaan kok
-olahraga? huuuu kuno, mending tidur aja, kalo memang saatnya sakit ya diobatin, lagipula sakit itukan gara gara tuhan yg membikin penyakit jadi santai aja yang penting ini bukan salah kamu kok

Nah sebagian diatas adalah cara cara kita didalam membisikkan kedalam hati manusia2 direpublik buto ini, maka jangan heran kesuksesan kita telah berakibat pada suksesnya membikin mental2 pemalas suka tidur di republik tetangga kita terutama pada saat sidang di parlemen dan juga berakibat pada turunnya rata2 usia hidup manusia yang semakin pendek. Dan yang paling penting adalah watak saling curiga mencurigai, saling meyalahkan sebagai akibat kotornya hati mereka.

4. Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian menjadi bersenang senang dahulu bersakit sakit kemudian
Ini adalah asal dari peribahasa berakit rakit kehulu berenang renang ketepian yang bermakna segala kesulitan akan disertai kemudahan, segala sesuatunya harus diraih dengan kerja keras. Bagi manusia yang hidupnya dinaungi keberuntungan maka akan bisa melihat segala hikmah disegala kejadian termasuk kejadian yg paling buruk sekalipun. Apabila ingin membeli sesuatu yg dirasa mahal ya menabung dulu sedikit demi sedikit maka hikmah dan manfaat yg didapat ya berupa kesabaran didalam berbuat kebaikan, maka sabar itu akan berbuah manis ketika tabungannya dipakai untuk membeli barang yg diinginkan lalu mensyukurinya dengan cara memrawat barang itu dengan sebaik baiknya sebab dia tahu barang itu perwujudan dari usaha dan jerih payah dia menabung selama bertahun tahun. Maka rasa sabar dan syukur adalah buah dari watak yg mau bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian.

Nah saya tidak akan memaparkan bisikan bisikan kepada rakyat manusia berwatak buto tentang ketidak pentingnya watak bersusah susah dahulu sebab ini sudah terjadi, contohnya adalah :


-bersenang senang dahulu menghabiskan duit hutangan dari luar negeri dengan dikorupsi lalu bersusah susah kemudian anak cucu yg membayar hutangnya
-menebang pohon dihutan atau ilegal logging padahal dia sendiri tidak menanamnya tahu tahu memanennya, lalu anak cucu yg menanggung derita dengan habis dan gundulnya hutan yg berakibat hilangnya ekosistem hutan termasuk punahnya satwa2 yg langka juga berakibat banjir bandang tanah longsor yg dirasakan penduduk disekitar hutan tersebut

5. Generasi muda adalah penerus bangsa menjadi generasi tua tidak mau turun digantikan yang muda
Perlu saudara saudara ketahui bahwa geerasi muda didalam pewayangan adalah diwakili oleh Wisanggeni dan Antasena, Wisaggeni atau WIS ANGGENI yag bermakna sudah kalenggahan Gusti, sedangkan Antasena adalah berwatak air atau hati seluas samudera, maka Wisanggeni Antasena bermakna generasi muda yg sudah kalenggahan segala watak Gusti dan legawa ikhlas didalam bertindak.

Ada sebuah kisah yg menceritakan kedua tokoh ini ketika perang Bharatayudha akan di mulai, tersebutlah kedua tokoh ini menghadap Sang Hyang Wenang atau dewanya para dewa untuk meminta dijadikan senopati bagi pihak pandawa, tapi Sang dewa agung tidak merestuinya sebab didalam hati Wisanggeni dan Antasena pada saat itu masih terdapat watak ingin menonjolkan diri dan kurang sabar yang justru akan membawa pandawa pada pihak yg kalah, lalu oleh Sang Hyang Wenang diberi syarat kalau pandawa ingin menang maka kedua tokoh itu harus menyingkirkan watak keapiannya yg ingin menonjolkan diri tidak sabaran lalu kedua tokoh ini setuju lalu seketika Sang Hyang Wenang mensabda mereka menjadi cahaya atau muksa.

Dari kisah diatas adalah sebuah contoh kisah hubungan antara generasi tua yg memomong mengarahkan yg muda dengan generasi muda yg sabar dan legawa, sebuah perpaduan tua muda yg harus kita singkirkan maka kita mempunyai rencana rencana sebagai berikut :


-generasi muda penerus harus kita bikin suka mabuk atau drugs supaya menjadi geerasi muda yg tidak sabaran dan mempunyai emosi tinggi maka akan berakibat suka tawuran dan anrkis ketika berdemonstrasi
-generasi tua yang pamomong dan bijak akan kita ubah menjadi generasi tua yg ngeyel tidak mau turun digantikan oleh yang muda dengan alasan sudah berpengalaman lebih tahu banyak hal dibanding yg muda
- generasi muda akan kita bikin watak tidak butuh bimbingan dari yg tua dengan alasan kuno dan sudah saatnya minggir
-generasi tua akan kita buat selalu berwatak curiga terhadap yg muda seolah olah akan dirongrong kedudukannya cepat atau lambat
- generasi muda akan kita buat kehilangan jati dirinya dengan cara mencekoki kecenderungan terhadap hal hal yg berbau import seperti kebarat baratan atau kearab araban, dengan begitu maka generasi muda akan selalu membebek terhadap bangsa asing dan anti dengan budaya sendiri

Inilah sekelumit pidato saya selaku Presiden di Republik Buto yg saya hormati sendiri dalam rangka menyambut hari kemerdekaan tujuhbelasan di Republik Buto tercinta ini, semoga dengan pemaparan tentang kesuksesan serta rencana kedepannya akan berjalan sukses selalu, ingatlah saudara saudara sekalian prinsipnya adalah kejahatan yg kita organisir akan mengalahkan kebaikan manusia yg tidak terorganisir dan berjalan sendiri sendiri, sebagai penututup dari pidato saya maka mari kita pekikkan slogan buto BUTO BERSATU TAK BISA DIKALAHKAN!! MERDEKA!!

LANJUTKAN MENYIMAK.....

Sunday, August 8, 2010

Ngelmu Jiwo I

Masih lanjutan dari artikel sebelumnya tentang ruwatan, daur ulang dan kiamat, kali ini Noto akan membahas sebuah tema tentang ngelmu jiwo secara sangat singkat dan padat.


Noto : "sebelum kamu menulis artikel tentang ruwatan, ada baiknya kita selesaikan pembicaraan kita dulu Ton"


Tono : "waduh iyaaa, jangan panjang2 yah ntar pusing aku.....hihihihi"


Noto : "singkat aja kok tentang ngelmu jiwo atau jowo, kan sudah menjadi tugasmu sebagai seorang blogger dan fesbuker utk menulis hal2 yg positif ketimbang kamu habiskan waktu kamu untuk lihat video Miyabi"


Tono : "aseemik buka kartu.....huahahahahaah, ya udah gak papa, tapi kalau bisa yg lengkap dong jangan disingkat singkat ntar nanggung lagi"


Noto : "kalau mau versi panjang maka tidak akan cukup dibahas dalam 10 semester, lagipula ngelmu jiwo itu harus dipraktekkan dan dialami sendiri tidak cukup hanya teori semata"


Tono : "ya udah kalo gitu aku mau dengerin sambil santai ngudud selonjor ama ngopi....hmmmmm maknyuuusss"


Noto : "hehehehe terserah kamu aja, tapi ingat harus kamu perhatikan baik2 supaya ntar prakteknya tidak salah arah dan ketungkul"


Tono : "heemmmm........trus dimulai dari mana?"


Noto : "sebelumnya aku jelaskan dulu makna dari jiwo, jiwo secara umum adalah pertemuan antara jasad dan ruh, yg mana jasad/badan itu anasir yg paling kasar dan ruh/suksma adalah anasir yg paling halus didalam diri kita. Apakah jasad atau badan itu? ya tentu tubuh fisik kita berupa kulit daging tulang darah dan sumsum termasuk saraf2 motorik dan sensorik, pengertian ruh/suksma adalah af'alNya dan sangat gaib kita hanya mengetahuinya sangat sedikit, walaupun sangat sedikit bagi Tuhan tapi bagi kita sangat banyak. Sedangkan pengertian jiwo secara khusus adalah hakekat dari diri kita, misalnya seorang pematung yg memahat batu menjadi berbentuk manusia, maka seolah olah patung itu hidup karena jiwa atau jiwo sang pematung ada didalam patung karyanya itu"


Tono : "terus?"


Noto : "sebentar yah itu baru permulaan, sedangkan jiwo atau jowo atau jawi menurut HB IX adalah JIWO KANG KAJAWI yg bermakna jiwa yg keluar dengan bahasa yg lebih mudah adalah ruhani yg mendominasi tubuh jasmani, maka ngelmu jiwo atau jowo adalah ngelmu utk mengolah diri kita agar jiwo kita keluar sperti halnya pamor yg memancar dari keris"


Tono : "huahahaha.......teruskan brad, tak nyruput kopi dulu"


Noto : "tadi aku jelaskan pengertian umum tentang jiwo, sedangkan jowo itu berarti sudah paham, yaitu paham akan sangkan paraning dumadi, paham akan simpul awal akhir kehidupan dan paham akan makna dari manunggaling kawula Gusti. Nah kalau jawi itu artinya "luar" maka kajawi berarti keluar atau bisa juga kecuali"


Tono : "waduh dari permulaannya aja udah ruwet begitu, ya udah kalo gitu diringkas aja yaa membahas ngelmu jiwo tentang berbagai macam sembah/ibadah kita sehari hari supaya gak kepanjangen....hihihi"


Noto : "tadinya aku akan membahas tentang berbagai tingkatan anasir tubuh kita, tapi karena kamu meminta tingkatan berbagai sembah dan pengertiannya maka akan aku jelaskan dari yg pertama yaitu SEMBAH RAGA, Sembah raga kalau menurut istilah islaminya adalah syariat yg berisi berbagai informasi2 sebab akibat, jika kita melanggar maka sebagai akibatnya ya dosa dan kalau tidak tobat ya masuk neraka, bagi yang berbuat baik sebagai ganjarannya adalah surga, maka syariat adalah 'jika begini maka begitu'. Disamping itu juga syariat memuat berbagai tata cara ibadah, hukum2 muamalah dsb"


Tono : "lha itukan pengertian syariat, lha kalau sembah raga itu bagaimana?"


Noto : "sembah raga itu adalah menyembah dengan menggunakan fisik kita, seperti halnya sholat yg ada gerakan berdiri, ruku', i'tidal, sujud serta bacaan2 didalamnya. Nah supaya sholat sebagai sembah raga bisa menuju ke yg illahi maka perlu adanya pengertian2 atau pemahaman2 dengan jiwo kita"


Tono : "caranya?"


Noto : "cara yg paling gampang yaitu dengan memahami arti dari bacaan2 yg terkandung didalamnya, cara lainnya adalah dengan memahami gerakan2 didalamnya, jika kita berdiri maka itu adalah simbol dari huruf alif yg melambangkan jumeneng atau hidup, apakah yg paling bermakna dari seorang manusia? yaitu hidpunya, secantik apapun Miyabi kalau tidak hidup maka hanya seonggok daging dan tulang mana ada yg mengidolakannya, maka hidup itu sesuatu yg paling berharga didiri kita. Lalu yg kedua adalah memahami ruku' yg membentuk huruf dal, ruku' ini melambangkan sifat tawaduk terhadap semua ciptaanYa, apakah kita merasa sebagai manusia adalah makhluk yg paling mulia?"
Tono : "lho kok nanya aku sih? aku kan buto bukan manusia, emang gue pikirin.....huahahahahahah"


Noto : "ya memang begitulah jawaban yg benar, kita tidak usah terlalu memikirkan bahwa kita adalah makhluk yg paling mulia, sebab pada kenyataannya manusialah yg membuat onar dan kerusakan di bumi ini, tapi sungguh ironi sudah merusak masih ngaku aku paling mulia dan bermartabat. Maka dari itu bertawaduklah terhadap semua ciptaanNya apapun bentuk dan wujudnya, semua itu ada hikmah, ilmu serta manfaatnya, sebab tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yg sia2"


Tono : "lho kan aku sudah mengatakan kalo aku ini buto jadi gak ngurus dengan hal2 yg demikian, yg penting makan kenyang tidur pulas di hutan sebagai buto alas.....huahahahahah"


Noto : "maka dari itu manusia yg berbuat kerusakan itu derajatnya tidak lebih baik dari buto alas yg kerjaannya makan tidur bahkan dengan binatang sekalipun, tapi ya sudahlah kita tidak akan membahas itu supaya tidak keluar dari tema. Lalu setelah ruku' maka kita memahami apa itu sujud, sujud itu pada dasarnya sebuah gerakan yg membentuk huruf mim, kita hanya diperkenankan sujud terhadap Tuhan, sebab tingkatannya lebih tinggi dibanding ruku', ketika ruku' maka kita merendah atau tawaduk tapi sujud lebih merendah lagi, sangat merendah sampai2 kita merasa sangat bodoh, tidak punya apa2 bahkan tidak punya rasa punya, apabila sujud kita telah benar maka akan terasa sangat nikmat sebab segala hak milik kita kembalikan kepadaNya, maka Dia akan mengambil oper milikNya yg ada pada kita menjadi tak terhingga maknanya, contohnya : apabila kita punya uang seribu maka apabila diambil oper olehNya maka akan bernilai tak terhingga bagi kita, tapi ini hanya dari sudut olah ngelmu jiwo kita, apabila olah ngelmu jiwo kita benar maka akan menjadi ngelmu bejo, segalanya akan beruntung dan tidak pernah merugi seperti wejangan Suryomentaraman. Nah dari berdiri, ruku' dan sujud berturut turut membentuk huruf alif dal mim dan membentuk kata 'Adam', Adam selain nama nabi juga bermakna kosong"


Tono : "lalu bagaimana dengan tasyahud, salam, i'tidal? apakah maknanya?"


Noto : "itu tiga saja kamu belum khatam mengerjakan dan memahaminya masih saja menanyakan yg lainnya"


Tono : "huahahahah lho kan cuman nanya masa gak boleh, yg penting kan sholat itu ya rubuh2 gedang, asal pak kyai sujud ya aku ikutan sujud, ntar kalo ndak mau sujud dikira iblis lagi.....huahahahahahah"


Noto : "ya itu kapan2 aja yah, lagipula pengetahuanku tentang makna sholat masih sangat minim, tentu masih banyak orang lain yg lebih tahu dari aku. Nah setelah sembah raga maka kita akan membahas SEMBAH CIPTA, didalam khasanah islam sembah cipta itu tarekat, perumpamaannya begini, setelah kita mengerjakan sholat 5 waktu sehari secara benar dan terus menerus tentu saja akan membawa dampak perubahan pada diri kita, ada sebuah rumus yg jarang dikaji oleh ulama2 atau kyai2, rumusnya adalah 'ketika kita berjalan maka Tuhan berlari mendekat, apabila kita berlari maka Tuhan lari cepat mendekat' tapi ini hanya kiasan saja, tapi secara prakteknya adalah ketika kita beribadah mendekatkan diri kepadaNya maka kita semakin mirip thdNya atau sifat dan asma Nya tercermin pada perbuatan dan tingkah laku kita sehari hari, apa sih asma dan sifatNya itu? apakah yg 99 dan 20 itu? betul kalo merujuk pada kitab suci, tapi hakekat atau jiwo dari asma dan sifatNya adalah baik indah tanpa batas"


Tono : "lho sik...sik....kan kamu dulu menjelaskan tentang olah cipta disini, kok ini malah membahas masalah rumus, lalu apa hubungannya?"


Noto : "olah cipta yg dulu itu adalah pengertian bagaimana mengolah cipta kita secara benar menurutku yaitu memusatkan pikiran atau juga di ulang2 bacaan, mantra atau dzikir. Sedangkan yg aku jelaskan sekarang adalah ngelmu jiwo atau berhakekat dari sembah cipta itu, sembah cipta adalah cara menyembahNya sedangkan olah cipta adalah cara mengolahnya, dengan ngelmu jiwo dari sembah cipta maka akan semakin memahami makna dari sembah cipta itu sendiri, sedangan tata lakunya ya menurut kepercayaanya masing2"
Tono : "woooo gitu to, lha kalau aku sholat aja masih bolong2 gini kok malah diajari sembah cipta dan seterusnya, karena bolong2 itulah namaku bocor alus.....huahahahaha....preeett"


Noto : "semua itukan masih berproses, maka jangan hanya berhenti pada syariat saja walaupun ibadahmu masih bolong2 dan pas2an supaya semakin bersemangat sebab bolong2 dan pas2an karena kita tidak tahu hakekat didalamnya, jangan sampai kita beribadah tapi hanya ikut2an pak kyai tapi kita tidak tahu manfaatnya ya sama saja bohong, maka belajar untuk mengetahui dan mengupas makna per makna dari ibadah kita itu penting sampai kapanpun"


Tono : "lha aku dari dulu belajar ini itu kepadamu kok ya masih aja bebal gak paham2, piyee iki?"


Noto : "itu karena kamu suka ngeyel sebagai akibat dari ego kesepihakan kamu masih tinggi, kamu maunya enak terus, pingin pintar tapi masih ngeyel, ingin kaya tapi gak mau berusaha, nah maka dari itu belajarlah utk berubah dari perilaku kita sehari hari, apa makna dari tiap hari bangun tidur bangun tidur dan seterusnya? yaitu utk belajar mati, mati sakjroning urip atau urip sakjroning pati, mati sakjroning urip yaitu matinya segala hak milik dan ego kesepihakan kita alias ikhlas dan tidak ngeyel/keras kepala, sedangkan urip sakjroning pati adalah berlatih sadar ketika tidur atau pati raga, ketika tertidur aja kita menjadi sadar dan hidup lebih2 ketika kita terjaga maka akan lebih hidup lagi alias kesadaran kita meningkat"


Tono : "yowis mumpung aku masih kangen karena lama kita gak ketemu maka aku gak akan ngeyel kali ini aja............tapi besok2 ngeyel lagi.....huahahahahaha lanjutkan!!"


Noto : "nah karena kita melakukan secara berulang ulang maka segala perbuatan kita akan menjadi semakin mirip apa yg kita ulangkan itu, kalau kita sholat maka secara ngelmu jiwo dengan benar kita akan menjadi sholat terus setiap saat, situasi dan kondisi, maka dari itu banyak sekali perguruan2 tarekat atau thoriqoh dengan tujuan supaya bisa terus menerus beribadah tanpa putus"


Tono : "lha gini nih bradar....kalo aku wirid Niyabi miyabi terus menerus mosok aku akan menjadi kemayu mirip Miyabi.....huahahahahaah aya aya wae"


Noto : "lha bisa jadi begitu perumpamaannya, tapi bisa jadi kamu akan semakin cinta kepada Miyabi sebab nama Miyabi kamu sebut terus, begitulah ketika didalam bertarekat, disamping semakin mirip juga akan semakin cinta kepadaNya"
Tono : "wooooo wedhus ik....seneng ya kalau aku kemayu mirip Miyabi.....huahahahahah....lanjutkan"


Noto : "setelah sembah cipta maka kita akan naik ke SEMBAH JIWO atau hakekat, nah inilah yg kita bahas kali ini"


Tono : "lhooo dari tadi ngomong apa, mbok langsung saja ke sembah jiwo malah nglantur2 ke Miyabi segala....huahahahah"


Noto : "kan didalam memaknai sembah raga dan sembah cipta itu juga termasuk sembah jiwo juga ngelmu jiwo, ya sudahlah, setelah kita berubah karena bertarekat maka kita akan mengetahui hakekat dari ibadah kita, hakekat sholat tadi ya seperti yg aku jelaskan tadi, kan aku menjelaskan sedikit makna sholat dengan ngelmu jiwo atau hakekat to? maka sembah jiwo bisa disebut juga dengan sembah menggunakan rasa/roso/rahsa, karena rahsa kita bening maka kita akan mengetahui hakekat dari segala benda atau kejadian di alam semesta ini. Apa hakekat dari daun? daun adalah bagian dari pohon yg berfungsi sebagai tempat utk bernafas dan berfotosintesis, tapi pada hakekatnya daun itu adalah cahaya, sebab segala ciptaanNya terbuat dari cahayaNya dan kembali ke cahayaNya, sedangkan Dia adalah cahaya maha cahaya yg tidak terjangkau atau tan kena kinaya ngapa, sedangkan kita hanya bisa berprasangka thdNya. Apabila sembah jiwo kita betul dan benar maka kita akan bisa merasakan cahayaNya dibalik segala benda dan juga makna segala kejadian, karena segala sesuatunya menjadi bening dan terlihat apa adanya"


Tono : "lho kalau kita hanya bisa berprasangka thdNya maka sholat dan ibadahku hanya ditujukan utk tuhan menurut anggapanku sendiri to? weleh edan tenan kalau begitu"


Noto : "heeemmm bisa jadi memang begitu, maka dari itu hilangkan segala prasangka dan persepsi atasNya, seolah olah kita mendikte Tuhan didalam berdoa, bahkan menjadikan Dia sebagai sumber segala masalah kita"


Tono : "waduh lha itu yg sering aku lakukan, lha ya apa mungkin kita menyembah tuhan tanpa membayangkan atau berpersepsi thdNya?


Noto : "kan sudah aku bilang jangan membayangkan apapun alias kosong atau nol, sudahkan kita membuktikan Tuhan sebagai robbul alamin? jawabnya tentu sudah dengan mengagumi jagad ciptaanNya yg gumelar tanpa batas, lalu sudahkah kita membuktikan Tuhan sebagai robbunas atau raja bagi manusia/diri kita? jawabnya belum tentu sebab polah tingkah kita yg mendikte tuhan didalam beribadah, selama kita masih begitu maka kita hanya mempercayai tuhan sebagai robbunas sebatas teori dan katanya, maka biarkanlah Dia memutuskan yg terbaik buat kita didalam berdoa supaya kita bisa membuktikan bahwa tuhan itu robbunas"


Tono : "huahahahaha tahu aja kamu kebiasaanku yg suka mendikte tuhan didalam berdoa, udah bolong2 suka mendikte lagi....duh kojur tenan"


Noto : "nah bersyukurlah kamu mengetahui kelemahanmu sendiri, semoga kamu lekas memperbaikinya"
Tono : "iya sih kalau cuman kesalahanku aku tahu, tapi kalau disuruh berubah eeiiits ntar dulu....huahahahahah....kan enak jadi buto"


Noto : "ya aku sebagai saudara kembarmu hanya bisa berdoa dan berharap semoga Tuhan memberikan yg terbaik buatmu, nah sekarang setelah sembah Jiwo maka tingkatan diatasnya adalah SEMBAH ROSO atau makrifat"


Tono : 'lho siiik...tadi kamu bilang sembah jiwo sembah yg menggunakan hakekat atau roso, lah kok ini juga menggunkan roso, lalu apap bedanya?"


Noto : "didalam sembah jiwo kita memang menggunakan roso, tapi didalam bermakrifat yg digunakan adalah pusat dari roso atau telenging roso atau rosojati, memang tidak mudah utk mencapai ini bahkan aku pun masih jauh dari sembah roso maka dari itu aku hanya bisa menjelaskannya sedikit sekali"


Tono : "lha piye to......?"


Noto : "tapi tenang aja aku akan memberikan sebuah perumpamaan, apabila didalam sembah jiwo itu ibarat kita bermandikan cahaya sebuah pelita, maka didalam sembah roso atau makrifat itu kita lah yg menjadi pelita tsb"


Tono : " heeemmm menarik nih, gimana caranya?"


Noto : "secara gamblangnya aku tidak tahu tapi teorinya adalah dengan mengnolkan segala hak milik, ego bahkan wujud kita sendiri supaya masuk ke kesaksian total?"


Tono : "apa itu kesaksian total?"


Noto : "syahadat yg sebenarnya, yaitu tiada ilah kecuali ilah itu sendiri atau ilah yg bersaksi"


Tono : "lha kan syahadat aslinya kan tiada tuhan selain Allah atau laa ilaaha ilallah, jangan main2 dgn naman tuhan ah, kuwalat lho kamu, atau dicap kafir sukurin kamu"


Noto : "lho itukan terjemahan versi departemen agama di republik buto ini to? aslinya Tuhan itu tidak bernama, sedangkan nama kan hanya sebagai penanda bagi yg menyembahnya, kalau versi departemen itu ya memang syahadat tapi jarang diantara kita yg paham makna sebenarnya karena memang ya jarang dibahas, aku hanya bisa memberi perumpamaan begini, kalau kamu mencuri ayam, pada saat momen yg bgaimana?"


Tono : "asemiik.....buka kartu lagi....huahhahaha....ya aku akan mencuri ayam disaat tidak ada orang to, kan malu kalo ketahuan bisa2 malah dihajar massa modar aku"


Noto : "lha kalau pada saat tidak ada orang lalu kamu itu orang apa bukan? jangan2 kamu demit ya? kan yg mencuri juga orang/manusia juga, lha itulah perumpamaan dari syahadat total, tiada wujud selain wujud yg bersaksi itu sendiri, sebab Tuhan itu satu/tunggal tapi meliputi segala ciptaanNya, nah inilah sedikit pemahaman yg njlimet dari syahadat supaya bisa masuk ke makrifat"


Tono : "haalaaah mbuh ah.....wong sholat saja masih bolong2 kok ngimpi keknya aku bisa bermakrifat"


Noto : "sebenarnya sehari hari kita juga bermakrifat tapi makrifat biasa, sebab makrifat itukan berarti arif atau bijaksana, sedangkan sembah roso itu makrifatullah"


Tono : "ya udah sekarang ringkasannya bradar supaya enak yg mbacanya"


Noto : "ngelmu jiwo itu ngelmu mengambil hakekat didalam diri kita antara jasad/badan dan ruh/sukma, jasad itu yg paling kasar/tubuh fisik kita,sedangkan ruh itu ditangan Tuhan atau af'alNya dan sangat misteri. Mengolah jiwo kita didalam berbagai pemahaman dan penerapan sembah/ibadah yaitu sembah rogo/syariat yg informatif, sembah cipto/tarekat yg transformatif, sembah jiwo/hakekat yg konformatif dan sembah roso/makrifat yg iluminatif, nah itu saja dulu yg bagian kedua kita lanjutin kapan2, sebab rokok dan kopi kamu sudah habis paling2 kamu malas mendengarkan"


Tono : "huahahaa iya nih 76 kesayanganku habis, kopi tubruknya tinggal ampas, yowis ntar tak posting ke pesbuk ama blog, ntar kalo ada yg nanya aku jawab ngawur aja sebab gak mudeng sih....huahahahahah"


Noto : "kita hanya bisa menyampaikan apa yg kita pahami dengan membaca kejadian2 dan makhluk yg kita temui, tentu aku berharap ada hikmah dan manfaat yg bisa dipetik, sedangkan urusan penerapan ya urusan masing2, sekali lagi kita hanya sekedar membaca kejadian"


Tono : "eits tunggu dulu.....kamu yg mbaca sedangkan aku yg capek ngetik panjang2....huahahahahah"
LANJUTKAN MENYIMAK.....

Tuesday, August 3, 2010

Antara Ruwatan, Daur Ulang dan Kiamat


Alkisah Noto baru pulang dari pengembaraannya selama berbulan bulan, rasa kangen kepada saudara kembarnya pun menyeruak untuk segera sampai rumah. Tono yg sudah mengetahui saudaranya akan pulang sudah menyiapkan dua gelas kopi tubruk dan sebungkus rokok 76 kesukaannya, tak lama Noto pun mulai kelihatan batang hidungnya, maka kedua saudara kembar itu saling berpelukan melepas kangen. Setelah selesai mandi maka Noto bergegas ke kamar utk mengobrol bercerita selama dalam perjalanannya sambil ditemani sebungkus 78 dan kopi tubruk.

Tono : "eh Not, apa yang kamu dapat selama minggat berbulan bulan? harusnya ilmu kamu tambah no....hihihihihi"

Noto : "tenang aja, aku tidak membawa oleh oleh tapi ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan apa yg kudapat dari pengembaraanku ini untuk kamu tulis di facebook, o iya lalu selama aku tinggal kamu dapat apa?"

Tono : "jiaaah nyindiiirr....kamu kan tahu kerjaanku cuman makan tidur pesbukan pokoke persis buto, paling paling cuman mbah Cakil yang numpang lewat kepingin eksis katanya.....huahahahahaha"

Noto : "ya udah kalau begitu, semoga dengan kedatangan mbah Buto Cakil ilmu kamu semakin bertambah dan tidak ngeyelan lagi, o iya ngomong2 mbah Cakil ngapain aja kesini?"

Tono : "oooo wong cuman curhat, katanya habis ketemu kyai ndablek ngeyelan tapi jujur mau ngaku salah, lalu ceritanya aku tulis di blog, alaah mbuh gak tau apa makna ceritanya, yang penting tugasku kan cuman ngeblog ama pesbukan....hihihihhi"

Noto : "aku juga mau titip cerita kepadamu, semoga para pembaca setiamu berkenan mengambil hikmah dari ceritaku"

Tono : "apaan tuh, halah mesti sok tahu lagi to? udah apal aku.....huahahahahahah"

Noto : "ya memang kerjaan manusia itu sok tahu, tapi lebih baik sok tahu tapi jujur mengakuinya ketimbang sok tahu tapi merasa paling benar sendiri, inilah yg dinamakan ciri ciri manusia yang merugi yaitu yang masih terkurung didalam ruang waktu, ucapan dan angka2"

Tono : "lho gimana maksudnya? kok dari sok tahu sampai ke ruang dan waktu?"

Noto : "gini nih, banyak dari saudara saudara kita kerjaannya hanya membual, merasa paling benar, paling hebat, paling pandai, paling unggul dsb demi meraih ambisi diakui kehebatannya, dia pikir dengan reputasi yg terus bertambah bagus maka dia akan mencapai yg tak terhingga atau tan kena kinaya ngapa? gak akan sampai, walaupun bisa menggenggam bisa dunia sekalipun"

Tono : 'lha terus untuk mencapai yg tak terhingga gimana dooong?"

Noto : 'dengan memahami konsep waktu linear lalu kembali ke titik nol, didalam budaya arab waktu itu ibarat pedang, apabila tidak mengelola dengan baik maka akan menebas leher kita, di budaya barat waktu ibarat uang, setiap detik bisa menghasilkan uang, kalau di jawa konsepsi waktu itu ibarat Bathara Kala, maka harus diruwat supaya tidak menjerat kita"

Tono : "siiik sik, kok ada ya hubungannya antara ruwatan dengan waktu, kan itu cuman cerita wayang to? jangan ngawur ah....hihihi"

Noto : "memang didalam lakon murwakala maka yang diruwat adalah para sukerta, yaitu pendawa, pendawi, sendang kapit pancuran, pancuran kapit sendang, uger2 lawang, ontang anting, unting unting, kedhana kedhini, kedhini kedhana dll tapi kalau dipahami lebih dalam maka ruwatan itu justru Bethara kalanya yg harus diruwat, siapakah Bethara Kala itu? ya waktu yg merugi, maka ruwatan ibarat menghitung mundur dari yg seharusnya menghitung maju, kalau didalam konsep Islam maka gerak mengelilingi ka'bah yg berlawanan arah jarum jam seperti itulah ibaratnya"

Tono : "lha lalu apa yg dimaksud dengan ruwatan itu menurut teori bocor alus bin gendheng ala kamu itu?"

Noto : "ruwatan yaitu membuang sengkolo atau pembawa sila yg kemudian dilarung ke laut, tapi itu hanya prosesi adatnya, yg lebih penting adalah pemahaman akan pentingnya kembali ke titik nol atau titik awal setelah kita melangkah terlalu jauh dan menghasilkan terlalu banyak sampah atau residu"

Tono : "hihihi bahasanya jangan tinggi2 dong....gak mudeng aku, pake bahasa yg gaul gicu ah...."

Noto : "gini yah, ini aku poake perumpamaan rokok 76 mu, kalo orang orang disekitar kita menganggap 76 rokok goblok karena sesudah 7 kok 6 bukannya 8....hihihi, tapi menurut aku itu adalah rokok pandai sebab sudah mengerti tentang perhitungan balik dari yg seharusnya untuk kembali menuju ke titik nol, nah kembali ke titik nol itulah jangkah dari prosesi ruwatan, karena titik nol adalah tengah tengah dari bilangan minus tak terhingga dan plus tak terhingga"

Tono : "tadi kamu bilang kembali ke titik nol adalah penting, lho bukannya bagus to punya harta banyak, pangkat yg tinggi lalu kita gunakan untuk kebaikan orang banyak"

Noto : "memang bagus kalo punya itu semuanya lalu kita gunakan utk kebaikan, tapi perlu dipahami bahwa semua itu aslinya hanya sementara, maka yg perlu dilakukan adalah memahami hak miliknya yg bersifat sementara itu, maka kita menjadi orang yg demuwe yaitu yg merasa mengelola tapi tidak ngaku2 itu miliknya, ini adalah salah satu meruwat watak kita dari kesadaran yg ngaku ngaku sepihak menuju kesadaran yg penuh cahaya"

Tono : "haaa sering denger aku itu, dari sadar naar ke sadar nuur to? hihihi sampai apal aku, lha sekarang gini Not, itu tadi kalau watak, lha kalau kita berpikir secara global yaitu meruwat dunia ini bagaimana hayooo?"

Noto : "kalau itu sebagian sudah kita laksanakan Ton, yaitu dengan cara daur ulang, sebelum akau menguraikan lebih jauh aku akan sedikit bercerita, perlu kita ketahui kebudayaan atau teknologi kita itu kebanyakan berupa sampah, kalau sudah tidak terpakai ya buang aja dan jadi sampah, mengapa begitu? sebab teknologi kita masih berorientasi pada alat. Filosofi teknologi adalah untuk memudahkan urusan manusia, tapi sekarangkan sudah melenceng, malah manusia yg terbebani oleh hasil teknologi karyanya sendiri, sebagai contoh, apa ya kamu tahan seminggu tidak pesbukan? tidak to? padahal komputer itu asalnya berfungsi utk memudahkan urusanmu tapi kok malah kamu yg diperbudak oleh komputermu"

Tono : "hihihi tahu aja kamu, lha abis gimana lagi, pesbukan enak sih....hihihihi"

Noto : "nah inilah sebagai dampak dari kemajuan teknologi yaitu sampah yg menggunung seperti menjadi masalah di kota kota besar, maka yg perlu dilakukan adalah mendaur ulang teknologi atau sampah, contoh yg paling gampang adalah mendaur ulang plastik2 bekas menjadi bijih plastik yg siap diolah kembali menjadi barang2 lain, daur ulang besi bekas menjadi besi yg siap diolah kembali"

Tono : "lha itukan kalau berupa sampah atau barang, lalu bagaimana dengan sejarah apakah ya bisa didaur ulang?"

Noto : "perlu kita ketahui bahwa sejarah itu bisa seperti siklus tiap 100 thn, 20 thn dll bisa terulang kembali, maka didalam khasanah jawa dikenal yg namanya Jangka, jangka itu ya seperti lingkaran yg berputar berulang ulang kembali, ini sungguh beda dengan konsep waktu ala barat yg linear, maka tanpa disuruh pun sejarah akan terus berulang ulang atau terus mendaur ulang, tapi untuk memahami daur ulang sejarah perlu kebeningan rahsa yg sejati, maka para pujangga2 dahulu banyak yg tepat jangkanya ratusan tahun dari jaman si pujangga"

Tono : "lalu apa yang harus kita lakukan didalam menyikapi daur ulang sejarah itu.....?"

Noto : "kita sebagai pelaku sejarah dimasa sekarang ya harus arif dan bijak didalam membaca masa lampau, apa ya ada keledai yg bodoh jatuh di lubang yg sama utk kedua kalinya? maka yg kurang bagus kita ambil hikmahnya, sedangkan yg bagus bagus ya ditiru atau kalau bisa ditingkatkan lagi kadar kebaikannya, dari sejarah yg kelam kita daur ulang menjadi pelajaran yg berharga utk bekal kita dan anak cucu kita dimasa datang, sedangkan sejarah yg baik perlu ditiru atau ditingkatkan kadar kebaikannya, maka yg ada adalah menjadi baik semua, ini adalah cara mendaur ulang sejarah"

Tono : "lhaaa lalu bagaimana dengan daur ulang agama kita....hayoooo hihihi"

Noto : "tidak ada yang salah dengan agama yg kita anut atau orang lain anut, sebab agama itu hanya sebuah alat juga, alat disini bisa bermata dua yaitu berupa alat utk melegalkan dan melanggengkan kekuasaan atau utk kendaraan kita didalam menuju yg ilahiah. Maka yang perlu kita daur ulang atau ruwat adalah salah paham kita terhadap ajaran agama kita sendiri, orang bebas bebas saja mau berpendapat agama itu buatan manusia atau turun dari langit, tapi yg jelas selama nafsu syahwat masih menguasai akal, pikiran dan hati maka yg ada adalah menggunakan agama utk tujuan jangka pendek menurut keinginan hawa nafsunya sendiri"

Tono : "jadi intinya nggak salah nih berpendapat semua agama termasuk agama kita adalah buatan manusia tapi perbuatan kita sesuai dengan kodrat alam....hihihihi......kan ntar bisa masuk neraka....hihihi"

Noto : 'kan sudah aku bilang tadi boleh boleh saja berpendapat apapun tentang agama, bahkan menjadi atheis pun gak masalah, mau ngaku2 sudah terbebas dari dogma agama walopun tanpa sadar telah membikin agama baru di alam pikirannya juga tidak masalah, selama didalam berhubungan dengan sesama dan alam sekitarnya masih selaras. Perlu kita ketahui didalam beragama secara dewasa itu jauh dari kesan karena takut masuk neraka atau tergiur oleh iming2 surga, tapi semua itu adalah kesadaran atas pilihan serta konsekuensinya, lakukanlah karena panggilan hati bukan karena iming2 surga maupun indomie, setelah kita pilih atas panggilan hati kita maka jalankanlah ajaran agama kita dengan sepenuh hati, berdarmalah dengan tulus ikhlas bagi sesama, bagi alam sekitar dan syukurilah proses dan hasilnya sebagai sarana kita menjalin hubungan dengan yg Ilahi, apa kamu poikir enak menjadi mbah Cakil yg berdarma di kejahatan? semua ada jatah dan panggilan hatinya masing2, sedangkan urusan surga dan neraka itu urusan nanti, untuk apa kita berdebat surga dan neraka sedangkan kita tidak bisa melihat atau membuktikan keberadaannya"

Tono : "lha terus kamu pikir surga dan neraka itu tidak ada yah?....huuuuuu bisa di cap kafir kamu"

Noto : "keberadaan surga dan neraka itu ada di batin kita masing2, maksudnya adalah selama kita bahagia dan bersyukur atas kehidupan kita, serta orang lain bahagia juga dengan keberadaan kita maka kita telah menciptakan surga di batin kita, demikian pula dengan sebaliknya, apabila hidup kita tidak tenang gelisah karena terlalu mengumbar hawa nafsu apalagi ditambah orang lain disekitar kita merasa gerah dengan keberadaan kita maka kita telah menciptakan neraka bagi diri kita dan orang lain, maka daur ulang ajaran agama adalah memaknai kembali pemahaman kita terhadap ajaran agama kita, yaitu tujuannya berupa kebahagiaan dunia akherat, selama hidup kita bisa membahagiakan orang lain maka kita telah membangun kebahagiaan di akherat"

Tono : "hhhmmm tapi susah juga sih merubah pemahaman yg sudah berabad abad melekat didalam umat beragama, mereka pikir agama mereka yg paling benar lalu dengan seenaknya mencap kopar kapir terhadap yg tidak seagama"

Noto : "maka dari itu tujuan dari beragama adalah kiamat"

Tono : "lho katamu tujuan dari agama adalah bahagia dunia akherat lha kok malah kiamat yg ancur2an gitu, gunung2 bagaikan bulu2 yg berhamburan, bintang2 berserakan, matahari terbit dari barat, goncangan yg hebat dll"

Noto : "yg aku maksud bukan kiamat yg hancur2an begitu tapi kiamat dari asal kata qiyamuhu binafsihi atau berdiri dengan sendirinya atau jumeneng kalawan pribadi, sebagai contoh, aku mau tanya ke kamu bagaimana pengertian nuur itu?"

Tono : "huahahahah pertanyaan anak kecil, nuur itu bagaikan cahaya matahari yg menyinari bumi, cahaya merah dipantulkan oleh bunga mawar, kuning oleh bunga kenanga, putih oleh melati, hijau oleh daun, ungu oleh lavender dsb, masing2 spektrum warna tidak akan merasa paling menjadi matahari sebab ada posisinya masing2....gituuuu lhooo..."

Noto : "memang begitulah pengertian nuur menurut perumpamaan matahari, tapi perlu kamu ketahui bahwa semua benda termasuk daun dan bunga2an yg kamu sebutkan tadi berasal dari cahaya atau nuur, perlu kamu ketahui pula bahwa alam semesta ini asalnya ya dari nuur yg menyinari sebuah titik yg sangat padat atau singularitas, ketika titik tersebut mendapat pancaran nuur illahi maka gumelarlah jagad dari titik itu, tapi teori jagat raya dari sebuah titik hanya teori yg tidak bisa dibuktikan secara pasti, tapi yang jelas transformasi cahaya atau energi ke materi para ilmuwan sudah bisa membuktikannya. Nah karena jagad itu berasal dari cahaya atau nuur maka harus kembali ke cahaya lagi didalam gumulunging jagad, apa ya mungkin dari cahaya lalu ketika gumulung hancur menjadi debu, lalu debu itu terus menjadi apa? sudah saatnya kita mendaur ulang teori tentang kiamat dari yg semula hancur2an menjadi pemahaman kiamat yg menjadi sadar rohani atau sadar nuur"

Tono : "huahahahah....kamu boleh berpendapat begitu tapi perlu kamu ingat di kitab suci disebutkan kalau kiamat itu ya hancur2an, bukan malah menjadi cahaya seperti teori bocor alus kamu"

Noto : "ya bebas aja sih namanya juga pendapat tentu juga banyak kelemahan dari teoriku ini, tapi menurutku selama kita berpendapat kiamat itu adalah hancur2an bumi dan seisinya maka kita akan terus berperang dan menghancurkan satu sama lain, memang sih yg namanya bencana alam itu datang silih berganti, tapi apa ya selamanya kita akan memahami sebuah bencana itu sebagai musibah? atau memahaminya sebagai sebuah siklus daur ulang yg akan membawa banyak manfaat di kemudian hari kelak, contohnya adalah letusan gunung yg membawa kesuburan bagi lereng sekitarnya"

Tono : "lha itu kalau gunung meletus, bagaimana kalu tsunami atau banjir bandang......modiyaaar kowe....huahahahaah"

Noto : "kalau tsunami itu adalah sebuah peringatan bagi yg menyaksikan atau mengalaminya untuk segera melaut karena mabuk daratan, seperti kejadian di negeri buto ini yg terjadi beberapa kali dilanda tsunami sebagai peringatan utk segera kembali ke laut, lihatlah republik buto ini yg penduduknya asyik memikirkan diri sendiri lupa bergotong royong membangun negeri, maka Tuhan memperingatkan dengan cara bencana tsunami untuk segera melaut, karena air di semua lautan adalah sama dan terhubung satu sama lain, maka hakekatnya kita semua adalah sama apapun ras, suku, agama, golongan, status sosial dll, maka tidak usah menyalahkan pihak lain atas krisis multi dimensi di republik buto ini, lihatlah diri sendiri dulu baru melihat orang lain"

Tono : "huahahahahah betul juga brat, kerjaan populer di republik buto ini adalah pengamat, semunya menjadi jenius ketika mengamati apalagi mengomentari hasil kerjaan orang lain, tapi giliran dia yg bekerja maka menjadi orang yg paling bodoh, komentator bola memang sangat pintar menganalisa jalannya pertandingan termasuk mengkritik para pemainnya, tapi giliran dia main bola baru berlari setengah lapangan aja udah ngos2an.....huahahahahah"

Noto : "maka dari itu pentingnya mendaur ulang sampah2 plastik sukur2 kita uraikan walaupun sulit supaya tidak terjadi banjir, begitu pula dengan hutan yg gundul utk segera kita reboisasi supaya tidak terjadi banjir bandang, maka banjir bandang itu kebanyakan ya salah2 kita sendiri yg sembrono menggunduli hutan, ini adalah sebuah peringatan bagi kita, siapa yg menebar angin maka akan menuai badai, siapa yg menggunduli hutan maka rasakanlah akibatnya terkena tanah longsor serta banjir bandang.  Tapi walaupun begitu simpati serta bantuan kita terhadap korban bencana alam harus tetap kita lakukan sebagai sarana hubungan antar sesama dan juga rasa peduli kita"

Tono : "huahahahahah betul juga brat.......eh ngomong2 apa hubungannya antara ruwatan, daur ulang dan kiamat? ayo jelaskan mumpung 76 dan kopiku belum abis nih"

Noto : 'ruwatan adalah jangkah pemahaman kita akan pentingnya kembali ke titik nol atau titik awal, sedangkan daur ulang adalah prosesnya dan kiamat adalah hasilnya. Sebagai contoh, kamu berpikir bahwa kamu salah maka kamu bertekad untuk berubah, maka tekad itu adalah ruwatan terhadp diri sendiri, sedangkan didalam berproses utk berubah maka kamu akan di uji dengan berbagai peristiwa peristiwa yg berulang ulang supaya bisa diambil pelajarannya maka itu adalah proses daur ulang, didalam konsep ajaran agama dari india dikenal dengan reinkarnasi atau kelahiran kembali ruh bahkan hingga berulang ulang supaya bisa diambil pelajaran bagi si ruh tsb, maka utk supaya bisa keluar dari daur ulang terus menerus maka sesegera mungkin kiamat atau dari kesadaran naar/api atau kesadaran materi ke kesadaran nuur/cahaya"

Tono : "caranya?"

Noto : "untuk mencapai cahaya atau menuju ke yg tak terhingga adalah dengan membagi semua hak milik dan ego kita dengan nol atau ikhlas tanpa batas, dengan begitu maka kita terbebas dari ketergantungan materi atau terbebas dari ego kesepihakan dan telah mencapai tingkatan qiyamuhu binahsihi/kiamat atau jumeneng kalawan pribadi serta sudah terbebas dari lingkaran samsara atau daur ulang kehidupan, didalam ajaran budha telah mencapai Nirwana"

Tono : "alaaaaahhh ndobooooosss, mana buktinya, wong kamu juga masih belum bisa to terbebas dari ketergantungan dunia.......huahahahhh"

Noto : "memang aku belum bisa begitu, tapi aku hanya sekedar membaca tanda2 dan pralambang alam, menulis itu tidak harus bisa membuktikan, tapi paling tidak pahamilah tulisan sendiri, contohnya mbah Einstein yg menulis rumus E = mc^2 malah rumus itu baru bisa dibuktikan oleh ilmuwan2 sekarang baru2 ini, maka aku berharap bagi yg membaca tulisanmu utk bisa mengambil manfaat walau sekecil apapun, nah tugasmu adalah menulis hasil dialog kita di facebook atau blogmu"

Tono : "siaaaap boooosss"
LANJUTKAN MENYIMAK.....