Wednesday, September 1, 2010

Ceramah menyambut likuran bersama ust Abu Syaqil


Buto Cakil sedang berbaik hati masuk ke mesjid dan menjadi ustad dengan nama ustad Abu Syaqil di Republik Buto dan terlibat eyel2an dengan salah seorang jamaah yg bertanya, mari kita simak ceramah plus eyel2an khas buto

Assalamualaikum wrwb, salam sejahtera buat semua hadirin dan hadirat yg berbahagia, segala puja puji hanya ditujukan kepada Allah SWT, serta salam dan sholawat senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kalian Nabi Muhammad SAW, sedangkan buat saya cukup dilaknat saja.

Dimalam yang bahagia ini saya Buto Cakil selaku pimpinan dari Republik Buto sedang berbaik hati menjadi seorang Ustad dan berganti nama menjadi Ustadz Abu Syaqil biar tampak meyakinkan dan berbau arab, semoga kalian semua percaya dengan penampakan baru saya.

di kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas tentang makna dari lailatul qadar, lailatul qadar bermakna lebih mulia dari seribu bulan, senangnya ketika mengalami bagaikan melihat 1000 wanita cantik jadi satu, terangnya bagaikan melihat 1000 cahaya bulan tapi tidak silau, demikianlah ceramah singkat saya dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, bebas mau nanya apa saja, mau ngeyel juga boleh mumpung ustadnya buto cakil.....huahahahahahah

Buto Cakil : "iyaak kamu yang jenggoten mau nanya apa?"

penanya : "heh kamu itu sejenis makhluk apa, jin setan, demit brekasakan, atau malaikat kok ada ya makhluk sejenis buto padahal didalam al Qur'an tidak ada, jangan2 kamu makhluk bid'ah"

BC : "huahahah, hari gini masih ngurusin jenis makhluk, wong jenis kelamin aja bisa samar2, soal aku ini sejenis apa itu tidak penting, yang penting aku hidup"

P : "o iya tadi cuman intro saja biar gayeng, aku mau nanya nih kil, aku menganggap kamu ini setan kafir karena wujudmu yg jelek tidak karuan, serta kamu tidak mau bersholawat kepada Nabi SAW, kalau orang muslim pasti bersholawat, nah gini, kamu ini sudah tahu kalau Al Qur'an itu benar adanya dan tahu juga kalau Nabi SAW itu utusannya, mengapa kamu tidak mau mengikuti syariat yg dibawa beliau?"

BC : "hihihihi.......kamu ini lucu juga yah walopun tampang galak dan sangar, jidat item plus jenggot panjang.....apa kamu tahu bahwa kita diberi kebebasan untuk memilih jalan, sedangkan ini adalah jalanku, jalanmu ya jalanmu, urusan masuk surga neraka itu urusan nanti, kok berani2nya kamu mencap aku ini kafir, emangnya kamu sudah muslim?"

P : : "kurang ajar! aku ini jelas2 muslim, aku membaca syahadat minimal 9 kali sehari pada waktu sholat, dan jenggot serta jidat hitamku ini tandanya seorang muslim utk membedakan dengan umat2 yg lain"

BC : "huahahahah.......dasar pintar, kalo jenggot panjang emang udah muslim? jangan2 hanya kepingin dianggap muslim, lalu apakah dengan jidat hitam itu tandanya sujudnya khusyuk?"

P : "kalau kamu tahu syariat disitu jelas2 ditulis untuk dianjurkan memelihara jengggot, memakai celana diatas mata kaki serta di jidatnya ada tanda hitam sebagai tandanya sering sujud, kalau di kitab ditulis begitu ya memang begitu tidak usah ditanyakan lagi, rewel amat sih"

BC : "hihihihi.....aku membayangkan kalau kamu makan nasi jenggotmu juga ikutan makan, sedangkan jidatmu hitam karena kamu ketika sujud jidatnya ditekan keras keras ke sajadah dan digosok gosok pula biar cepet hitam....huahahah.....angger cah bagus, kamu ini hanya bisa mengikuti secara taklid, umat sepertimu hanya bisa malu2in nabimu saja.....

P : "kurang ajaaarrr! kamu tahu apa tentang beliau, aku ini masih keturunan timur tengah, gelarku saja habib ya pastilah masih keturunan beliau"

BC : "mendingan aku, dulu mbah gantung siwurku ya buto cakil, mbah udheg2 juga, apalagi mbah warengku, maka aku ya generasi kesekian dari buto cakil, dan aku bangga, masak manusia dengan gelar habib kok suka emosian sedikit2 cap kafir, jangan2 kamu ini sebangsaku tapi ngakunya manusia alias buto bunglon.....huahahahahaha"

P : "sudaaah sudah, sekarang aku mau ngetes kamu, kalau manusia yg muslim di malam likuran ini ber iktikaf di masjid maka apa yg akan kamu lakukan?"

BC : "hihihi ngapain capek2 begadang di masjid, enakan dikamar dong tidur, emang dengan wiridan dimasjid disepuluh hari terakhir ramadhan bisa mnedapat lailatul qadar apalagi datangnya dipas pasin tanggal ganjil? jangan ngimpi ah, mending ngimpi basah betulan dikamar....huahahahah"

P : "lha kata nabiku begitu ya begitu, tidak usah rewel dan ngeyel kalau kepingin selamat masuk surga, pokoknya ya begitu"

BC : "huahahahah...asal kamu tahu saja ya, cahaya Tuhan itu terus terang dan terang terus tidak pernah padam atau redup sesaatpun tentu bagi yg percaya dan berpikiran terbuka, kalau kamu masih saja taklid dengan kitab2mu apalagi ustad2mu ya bagaikan endapan yg melumpur dan akhirnya membatu didasar sungai gak bakalan sampai ke lautan yg luas tak terhingga, apa ya dengan begitu itu kamu bisa mendapatkan lailatul qadar?"

P : "yaa namanya juga usaha siapa tahu kan hanya Allah yg tahu, yg penting aku sebisa mungkin menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya sesuai al Qur'an dan sunnah, titik, sedangkan kitabmu apa? tidak ada kitab yg lebih mulia dibanding al Qur'an"

BC : "tidak ada yg lebih mulia? ah masa sih, kamu ini menyepelekan kitab tersembunyi dan tersirat didalam dirimu yaitu kitab teles"

P : "aaahhh apaan tuh, bid'ah itu namanya, gak mau ah ntar sesat masuk neraka"

BC : "huahahaha kamu ini mentang2 manusia keturunan nabi pula lalu merasa paling mulia, kalau kamu mau melihat sejatinya kitab teles maka tidurlah, apa yg kamu baca sebelum tidur?"

P : "doa sebelum tidur menurut tuntunan nabi dilanjutkan membaca surat qulhu, falaq dan annas juga ditambah ayat kursy supaya tidak digoda jin setan dan kawan2"

BC : "huahahah hanya sekedar membaca? mendingan pake japa mantraku warisan mbah buyut dijamin manjur nih dengarkan baik2 "ndhul sedhal sedhul gombal gambul gondhal gandhul jengat jengat mak plong" dijamin lebih baik ketimbang baca2 suratmu itu"


P : "kuraaang ajaaarrr, bacaan apa itu, ya jelas jelas lebih baik diambil dari ayat2 suci, kamu ini sukanya menghina, dasar buto kapir!!"

BC : "hihihihi ya maklum kalau buto itu tempatnya salah, kamu hanya baca doa buat perlindungan dari setan2 yg kamu anggap terkutuk itu, sedangkan kamu tidak tahu bahwa setan yg sesungguhnya ya dirimu itu, kalau mau mendapat pencerahan ya kalahkan dirmu dan egomu dulu makanya akmu aku kasih mantra ampuh.....hihihihi"

P : "haalaah emang ada artinya mantra konyomu itu?"

BC : "hihihi makanya jangan suka nyepelein, kalau kamu hanya sekedar merapal dibibir kalau ini beda, dengarkan baik2, NDHUL itu artinya gundhul lepaskan segala atribut keduniaan kamu termasuk segala egomu, sedhal sedhul itu artinya diatur antara tarikan dan keluaran nafas kamu hingga menjadi sangat halus tidak ada bedanya antara tarikan dan keluaranm maka kamu telah berhasil menenangkan nafsu kamu, gondhal gandhul itu artinya burungmu atau pusakamu, sedangkan jengat2 itu artinya burungmu bangun, ketika kamu tertidur atau menjelang tertidur secara benar maka burungmu pasti bangun sebagai tanda bahwa kesadaranmu atas tubuhmu telah diambil olehNya, dan mak plong itu artinya urip sakjroning pati, ketika begini maka kamu telah menerima pencerahan didalam ketidak sadaranmu atas tubuhmu tapi sadar atas URIPmu sendiri, sadar atas URIPmu sendiri itulah pencerahan sejati lebih dari sekedar sensasi lailatul qadar di sepuluh hari terakhir bulan puasa, sudahlah itu tidak ada didalam kitab andalanmu mending gak usah didengarkan ocehanku ini, ntar bid'ah lho masuk neraka....hihihihi"

P : "halah lagi2 mengada ada dan diadakan tanpa dalil, kalau masuk neraka ya memang sudah seharusnya, bacaan yg paling agung ya menyebut nama tuhan sebanyak banyaknya, ini adalah mutlak"

BC : "hanya menyebut? hihihi lagi2 kamu hanya terjebak pada kata2, coba dengarkan ini aku akan menyebut nama tuhan "tuhantuhantuhantuhantuhan hantu hantu hantu" masak tuhanmu menjadi hantu....hihihihi.....hati2 ya walopun aku ini jin setan buto brekasakan seperti yg kamu kira tapi aku masih eling dan waspada, kalau kamu hanya berpikiran taklid dan sempit maka kitab sesuci dan sebagus apapun ya aka cenderung menipu, tertipu oleh ayat2Nya yg kamu sangka2 menggunakan egomu sendiri, kitab garing itu akan selamanya garing atau kering tandus kalau tidak kamu siram dengan kitab teles, yaitu kitab yg ada didalam dirimu sendiri atau nuranimu, sedangkan kitab teles itu bisa merasuk kedalam semua ciptaanNya tanpa sekat atau batas, kitab teles itulah yg berwujud nurani didalam dirimu dan hayuning bawono dialam semesta ini, apabila kamu sudah nyambung dengan nuranimu terdalam maka kamu juga otomatis nyambung dengan hayuning buwono dan kamu telah hamemayu hayuning bawono atau rahmatan lil alamin jika kamu bertindak sesuai nuranimu, bukannya malah keburu nafsu taklid pada sesuatu yg tersurat dan pingin cepat2 masuk surga, itu namanya keblinger"

P : "jadi kamu pikir dengan mantra saktimu itu lebih baik dari bacaan2 yg diambil dari kitab suci serta tidur yg jengat2 itu lebih baik dari sensasi lailatul qadar, kamu yg keblinger"

BC : "huahahahaha ya udah aku akan ambil kesimpulannya, terserah kamu mau mendengarkan atau tidak, mantra saktiku itu hanya sebagi sarana pengingat, tapi intinya ya lelaku dari makna mantra saktiku itu, aku tidak menyepelekan ayat2 dari kitab sucimu serta nama tuhanmu, tapi kalau hanya sekedar baca2 bahkan tahu artinya sekalipun tanpa berlapang dada atau melepas segala egomu tidak lebih baik ketimbang mantra saktiku...hihihih, ingat lailatul qadar hanya setitik pencerahan dari cahayaNya yg maha cahaya, sedangkan setelah mendapatkan itu ya urusan masing2....hihihihi......kalau kamu kepingin mendapatkan lailatul qadar secara terus menerus ya belajarlah mati sakjroning urip dan urip sakjroning pati....hihihi"

P : "haalaah auk ah gelap, buto cakil aja didengerin, yg penting aku beramal sebanyak banyaknya biar mati ntar masuk surga....gitu aja kok repot...huuufff"

blog comments powered by Disqus