Berikut ini adalah pertanyaan2 yg umum tapi tidak umum alias sejenis pertanyaan2 nakal yang diajukan orang2 kurang kerjaan, diambil dari berbagai sumber dan saya coba jawab pertanyaan2 tsb. Perlu diketahui bahwa dlm mencerna pertanyaan2 tsb sebaiknya jangan menggunakan akal tapi gunakanlah hati agar bisa menjangkau dan lebih bermanfaat. Supaya lebih mudah maka akan disajikan dalam bentuk dialog.
Berikut adalah dialognya:
Berikut adalah dialognya:
Tono : "Eh Noto kamu ini kan sok pinter, pertanyaan apa saja bisa kamu jawab, nah sekarang coba kamu jawab pertanyan2 ku?"
Noto : "Silahkan kamu ajukan pertanyaan, tapi saya tidak menjamin bahwa jawaban saya itu sebuah kebenaran, kebenaran sejati hanya miliK Allah semata, jawabanku hanya bisa mendekati kebenaran milikNya dan masih jauh dari kebenaran"
Tono : "aaaaaalaaaaah sok bawel kamu, dah gak usah banyak cingcong....kalau kamu bisa menjawab semua pertanyaan2 ku maka aku akui kamu memang pintar walaupun sedikit heheheheh"
Noto : "Apa pertanyaannya?"
Tono : "weee lah...malah nanya duluan...emang dasar"
Noto...hmmmmmmmm.....yang gampang dulu yah...duluan mana antara ayam dan telur?"
Noto : "duluan yg bertanya"
Tono : "wooo edan kowe....jawabnya diantara dua itu bukan yg lainnya"
Noto : "sekarang kenapa kamu kok bisa bertanya begitu maka kamu telah menjadi saksi akan telur dan ayam, kamu sekarang memang berumur 20 tahun tapi kesadaran kamu jauh lebih tua dari sekedar 20 tahun, ingat Tono hakekat terdalam manusia adalah Tuhan, tapi jangan kamu pahami sembarangan seolah2 kamu ini Tuhan, gunakanlah hatimu untuk memahami hakekatmu yg sebenarnya"
Tono : "kumat sok tahune, jawab diantara dua itu kamu tahu ndak?"
Noto : "ya saya tahu kamu ini penasaran, tapi pertanyaan kamu itu adalah sebuah petunjuk dari Tuhan yg Maha Mempunyai pertanyaan yg dibisikkan ke hati kamu supaya kamu mengerti akan sangkan paraning dumadi, jadi sebenarnya pertanyaan tsb dari Tuhan dan tidak harus dijawab tapi harus direnungkan"
Tono : "oooooo...bunder"
Tono : "lha kalau 2 gajah ditambah 3 gajah hasilnya berapa?"
Noto : "lima gajah"
Tono : "wong aku cuma ngetes thok..heheheheh...sekarang kalo 3 gajah ditambah 5 kambing hasilnya berapa?"
Noto : "untuk menjawab pertanyaanmu maka harus ada tingkatan diatasnya yaitu mamalia, maka jawabnya 8 mamalia"
Tono : "yayaya kamu benar, namanya aja pertanyaan ngetes"
Tono : "nah sekarang pertanyaan serius...hmmmm...mengapa kalau setan terbuat dari api dan dia masuk neraka akan tersiksa kepanasan juga? apa betul tuhan lebih dekat dari urat leher kita sedangkan kita tidak bisa melihatnya? kalau kita sudah ditakdirkan oleh Tuhan utk apa susah2 ibadah lha wong akhirnya juga sudah ditakdirkan dan kita tidak bisa melawan takdir?
Noto : "tiga pertanyaan sekaligus yah...hmmmmm..." PLAKKK!!
Tono : "adduuuh biyuuung...kok kamu tampar aku? pertanyaanku salah ya? kalau salah ndak usah dijawab, gitu aja kok repot"
Noto : "itulah jawaban pertanyaanmu tadi"
Tono : "loh kok bisa?"
Noto : "kamu kan terbuat dari tanah? tanganku juga dari tanah, pipimu sakit nggak? itulah jawaban pertanyaan pertama"
Tono : "iya sakiitt...kalo mau nampar bilang2 dong..."
Noto : "nah pipi kamu kan sakit, apa kamu bisa melihat rasa sakitnya? walaupun kamu tidak bisa melihat tapi kamu bisa merasakan, itulah jawaban pertanyaan kedua"
Tono : "ho oh..betul juga yah.."
Noto : "nah apa kamu semalam mimpi atau membayangkan kalau sekarang aku tampar, itulah mengenai takdir, dia datang tanpa sepengetahuan kita dan tidak kita duga2 jadi jangan ditanya"
Tono : "mimpi aja tidak apalagi membayangkan ditampar kamu...huh...gak sudi..."
Tono : "aku masih belum puas dengan jawabanmu yg ketiga.....tak kasih kamu pertanyaan yg lebih sulit....huh...benci aku..."
Noto: "silahkan"
Tono : "kalau aku zina sama pelacur dan si pelacur itu hamil dan melahirkan anak maka itu takdir apa bukan, kalau bukan kan antara lahir, jodoh dan mati kan ditangan Tuhan alias sudah ditakdirkan?..moodyaarr kowe gak bisa njawab...qiqiqiqiq"
Noto : "Perlu dipahami bahwa takdir itu memang ditangan Tuhan tapi itu adalah takdir yg terbaik, sedangkan takdir yg buruk itu ditangan ego kita sendiri, jadi kalau bayi hasil zina kamu sudah lahir maka itu sudah takdir, tapi zina kamu bukan takdir itu salah2 kamu sendiri"
Tono : "takdir...takdir...piye to kowe iki...jawab yg bener...kalau lahirnya bayi itu takdir maka perbuatan zinaku juga takdir dong?"
Noto : "kamu salah memahami takdir Allah yg ditulis di lauh al mahfudz, catatan takdir Allah itu lain dengan catatan agenda kamu, kalau catatan agenda kerja kamu itu bersifat linear dalam arti tidak ada kemungkinan ya atau tidak, yg ada tidak saja atau ya saja, dalam hal ini agenda kamu hanya berdimensi satu atau garis karena kamu harus melaksanakan agenda itu tidak ada kemungkinan lain, sedangkan buku takdir milik Allah itu berdimensi 2 atau lebih dalam arti banyak sekali alternatif2 yg bisa dijalankan manusia, keputusan manusia dalam mengarungi takdirnya sendiri itu didasarkan atas keputusan ya dan tidak, kehendak ya dan tidak itu adalah keputusan kita sendiri dan Tuhan tidak terlalu mencampuri akan hal ini. Nah sekarang kamu tak kasih sarung, pilih yg warna ungu apa coklat?"
Tono : "asiiiikkk..pilih coklat dong....gue bangeettt"
Noto : "nah itulah takdirmu utk bersarung coklat"
Tono : "ehhh...salah...sarung ungu aja...coklat ntar dikira wafer"
Noto : "nah itu juga takdir kamu utk bersarung ungu"
Tono : "loh kok takdir semua? bukankah cuma satu yg harus ditakdirkan...kan cuma milih salah satu"
Noto : "kalau kamu berpikir takdir seperti buku agenda memang betul, tapi ini lain dari buku agenda, semua ada kemungkinan dan kemungkinan terbaik itulah yg ditangan Allah alias takdir yg terbaik yaitu makrifat Allah, pada dasarnya semua manusia mempunyai takdir utk menjadi makrifat Allah, itu pasti!, nah tinggal keputusan ya dan tidak dalam hati kita yg bisa menentukan, kalau hati kita jernih maka akan bisa mengambil keputusan yg tepat, sedangkan apabila hati kita kotor maka akan susah mengambil keputusan yg baik, semua keputusan yg kita ambil dan kita jalankan itu adalah takdir karena telah dan sedang dijalankan, seperti kita tahu bahwa masa lalu tidak mungkin diubah, masa lalu adalah takdir walaupun itu bukan takdir yg terbaik, masing2 takdir apakah itu baik dan buruk akan mempunyai jalannya masing2, seperti aliran sungai yg berkelok-kelok apakah dia bisa mencapai lautan atau tidak, lautan itu ibarat takdir Allah yg terbaik, namun apabila kita terlena atau ketungkul maka ibarat aliran sungai yg hanya mencapai tanah yg cekung dan membentuk kubangan dan tidak akan pernah sampai lautan".
tono : "waduh mumet aku...bahasanya lebih gampang dong..."
Noto : "gini nih, apabila kamu berzina dan si pelacur tsb melahirkan anak maka itu memang takdir tapi bukan takdir yg terbaik, tapi kalau kamu sehabis berzina bertobat kepada Allah dan berjanji utk tidak melakukannya lagi maka kamu telah mendekati takdir yg terbaik dan punya jalan sendiri, begitu pula bila kamu tidak bertobat juga punya jalan takdir sendiri, selama nafas kamu belum putus maka kamu masih punya harapan utk mencapai takdir yg terbaik"
Tono : "hhhaaayyaaah malah tambah mumet aku,,,nih tak kasih satu pertanyaan pamungkas, dijamin kamu tidak bisa njawab, sekalian aja pusing seribu keliling..."
Tono : "apabila Tuhan maha mencipta maka bisakah tuhan menciptakan batu yg sangat besar hingga tuhan sendiri tidak mampu mengangkatnya, qiqiqiqiqiqi mamposs loh..."
Noto : "pertanyaan aneh dan salah"
Tono : "bisa nggak?"
Noto : "pertanyaan itu kontradiksi dan salah, pernyataan kedua bertentangan dengan pernyataan kesatu, salah satu contoh pernyataan yg salah adalah : aku mahasiswa UGM sangat kaya anaknya tante Eni"
Tono : "lho apa salahnya dengan pernyataan itu?"
Noto : "aku mahasiswa UGM sangat kaya...ini betul, sedangkan aku anaknya tante Eni itu tidak betul, karena apabila tante Eni itu ibuku maka aku akan memanggil dia ibu bukannya tante"
Tono : "loh bukannya kamu bisa memanggil ibu kamu mbak, bu, tante, atau mbah sekalipun nggak masalah kan cuman panggilan saja, dia kan tetep ibu kamu...."
Noto : "nah itulah tante Eni itu sebenarnya ibu aku, tapi aku menganggapnya tante, jadi dia itu ibu tapi kuanggap tante...sama seperti tuhan yg kamu anggap menciptakan batu yg sangat besar itu sebenarnya adalah imajinasi kamu yg kamu anggap tuhan, ingat tuhan itu tidak bisa dibayangkan dan diandai andaikan...semua bayangan tentang tuhan sehebat apapun tetaplah sebuah makhluk"
Tono : "lha terus kalau tidak bisa dibayangkan, buat apa kamu memberi perumpamaan2 tentang tuhan di blog ini?"
Noto : "perumpamaan2 tentang tuhan boleh2 saja untuk mengenal tentang Dia, yg perlu diketahui segala perumpamaan2 tentang tuhan itu jelas masih jauh dari yg diumpamakan, misalnya kalau kamu ngomong suara kamu saya umpamakan ember pecah apakah suara kamu mirip ember, nggak to?"
Tono : "husss jangan buka kartu ah...kamu kan sama dengan aku...wong cuman beda nama thok dibolak balik"
Noto : "ya kita ini memang sama, tapi kita semua ini hanyalah ilusi baik Noto maupun Tono itu tidak ada, yg ada yg menulis tentang kita"
Tono : "loh kita ini tidak ada to, waduuuh gawat ini, lha terus kita ini siapa?"
Noto : "kita ini hanyalah tulisan, kalau dihapus jadi kosong, kosong itu bukannnya tidak ada, kalau benar2 tidak ada mana mungkin bisa mengatakan tidak ada"
Tono : "lha terus kalau kita dihapus terus kemana kita? kan kita jadi tidak ada...
Noto : "kita akan kembali ke pikiran m4stono penulis kita dan menjadi saksi atas layar putih di MS Word, maka yg bersaksi itulah kita sebenarnya
Tono : "waaaduuuuuhhhh...ndasku mau pecaaah...mummmeeet..."
Noto : "nah itulah perumpamaan jati diri manusia yg sebenarnya, ibarat tulisan itu makhluk dan penulis itu Tuhannya serta layar kosong MS Word itu jati diri manusia yg sebenarnya...kalau coba dibayang-bayangkan ya begitu hasilnya...akan pusing...tapi manusia bisa merasakan keberadaan tuhannya dengan hati".
Tulisanmu iki sederhana tapi cara memahaminya harus dengan ilmu hakekat he..he... Bicara takdir memang sungguh menarik, tp bicaranya nggak perlu ngotot2n. Saya tambahi satu pertanyaan lagi mas : di suatu wilayah yg rawan petir, ada dua bangunan, gereja dan masjid sama tingginya. Bangunan gereja dilengkapi dng penangkal petir, sedangkan masjid nggak ada. Ketika ada petir yg dahsyat, bangunan mana yg kena petir? Ajukan pertanyaan ini kepada seorang muslim.
ReplyDeleteManusia tetap dituntut untuk berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat dengan seimbang tanpa melupakan sisi pasrah dan tawakal manusia terhadap Penciptanya. Pasrah bukan berarti sikap fatalis yang hanya menunggu perubahan dari Allah atau bertindak sesuatu yang irasional, seperti tidak mempunyai senjata tetapi melawan musuh, meninggalkan mobil tanpa menguncinya karena yakin dengan takdir Allah apakah mobil itu hilang atau tidak. Dan rezeki maupun karier pun tidak akan berkembang jika kita hanya berpangku tangan. Berarti di situ ada sisi upaya manusia dan intervensi Tuhan untuk menetapkan sesuatu terjadi atau tidak, semua sangat tergantung dari optimalisasi usaha manusia dan keridloan Ilahi.
"Sesungguhnya Allah tidak merubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS 13:11) dan Allah mengisyaratkan manusia untuk terus bekerja dan berbuat untuk tujuan jauh ke masa mendatang yaitu bertindak untuk tujuan akherat tanpa melupakan sisi manusiawi seorang hamba untuk bekerja dan beraktifitas demi kehidupannya di dunia dalam hal ini Allah berfirman "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kamu kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu"(QS 28;77 ). Lebih lanjut dalam suatu kesempatan sahabat Umar r.a pernah mengisyaratkan "Berbuatlah dan bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah dan beribadahlah untuk akheratmu seakan-akan kamu akan mati esok hari".
Demikianlah suatu takdir akan berubah sesuai dengan usaha dan upaya manusia meski Allah telah menetapkan suatu ketetapan dari awal namun isyarat Ilahi menuntut suatu usaha optimal agar nasib dan keadaan yang lebih baik atau yang kita inginkan tercapai. Setelah usaha yang maksimal disertai dengan doa dan sikap pasrah pada Allah kita serahkan nasib dan takdir. Inilah yang dinamakan sikap pasrah dan tawakal pada apapun yang kita inginkan.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
DeleteKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
@guskar
ReplyDeleteselamat mas anda mendapat pertamaxx.....hehehe
ya itu kan cuman dialog imajinatif, jadi ngotot2annya hanya sebagai bumbu supaya tidak membosankan....kalau menjawab pertanyaan anda itu cenderung lebih mudah mas...kalo saya jawab maka apabila gereja dan mesjid sama tingginya maka 80 % mesjid lah yg tersambar...mengapa ndak 100% aja...lah kan yg bikin petir tuhan dan manusia hanya bisa memperkirakan sedangkan Tuhan lah yg tahu sebenarnya...ini seperti pakar meteorologi yg meramal cuaca....kemungkinan ketepatan antara hujan dan tidak hari ini banyak benarnya....tapi kalau soal meramal nasib manusia itu sangat sulit...karena dihati manusia itu seperti api yg mobat mabit kadang pingin ini tiba2 berubah ingin itu...itu karena kehendak kita antara ya dan tidak....sedangkan alam ini tidak punya kehendak...yg ada kehendak Allah terhadap ciptaannya...sedangkan Allah tidak terlalu mencampuri kehendak manusia...oleh karena itu kita diwajibkan utk membersihkan hati supaya bisa menangkap petunjuk Allah sehingga apa yg menjadi kehendakNya dihati kita menjadi kehendak kita sehingga kita mencapai takdir yg terbaik ditangan Allah...dan takdir yg terbaik itu tentu saja karena Allah SWT dan kita hanya bisa berusaha, berserah diri dan berdoa....
makasih gus sudah menulis artikel disini....semoga bisa memberi manfaat bagi yg lain
He he he, tulisan yang Sip Markusip.
ReplyDeleteTao yang dibicarakan bukanlah Tao yang sesungguhnya.
Yah ini agak mirip.
Segala tulisan tentang Tuhan ya memang bukan Tuhan
Sayangnya juga ada kalimat seperti ini :
Yang berbicara tidak tahu
Yang tahu tidak berbicara
Duh tobil tobil anak kadal, lalu kita harus ngomong dengan bahasa hati, gicu ya?
Hmm..sebuah teater parodi yang menarik,
ReplyDeleteSoal Takdir saya ingat sebuah naskah drama, dialog ketika Iblis bertemu Tuhan.
Iblis : " Tuhan, manusia itu keterlaluan, mereka yang mencuri,korupsi,membunuh, memperkosa, saya yang disalahkan. Kata mereka, digoda Iblis ", keluhnya.
Tuhan : " Sama ! Aku juga begitu, Blis ! Banjir, kecelakaan Tol, suami-isteri bercerai, mereka bilang, sudah kehendak Tuhan !..
Terimakasih atas lawatan anda ke blog saya.
Salam kenal juga dan salam Sejahtera
Noh kan..???
ReplyDeleteKoment di Blogspot pancene ribet banget syarate.
Dah nulis panjang dipost...gagal, trus ilang filenya...
Iki ngetes meneh...
Heeeeeee...asyiiiik juga menyimak sindenanmu Kang,
ReplyDeleteAntara Tono dan Noto gak ada.
Jadi inget diskusi karo konco dolanan aku Kang.
Sampek aku dikethak endhasku goro-goro tak panggil-panggil Jenenge...trus dia ngacungkan jari telunjuk tangannya. Trus aku bilang, wah..aku gak panggil jari telunjukmu Dul.
Lalu si Dul tunjukkan tubuhnya sama aku. Akupun bilang, lah..itu kan tubuhnya si Dul. Si Dul yang asli mana..??? Pleeeetthaaakkk...lah kok kepalaku malah dikethak...
MALEM MAS..
ReplyDeletePOSYINANNYA OKE TUH...
SIAP YANG TIDAK PERCAYA SEMUA YANG ADA DI ALAM RAYA INI ADALAH MILIKNYA...
NDAK DITAMPAR LHO MA KANKTONO..
TAMPAR LAGI MAS
NDAK KOK MAS SANTRI GUNDHUL NGAK SUSUAH KOK... SAYA SAMPE KOMENT DUA KALI LAGI HEHEHEEE MUNGKIN TANGANNYA NDAK DINGIN KALI HAHHAHHAHA
ReplyDeleteABI NGAPAIN SIH..
yang jelas tuhan itu sendirian saja lo mas...
ReplyDelete@lovepassword
ReplyDeleteya memang gitu sih tapi pake hati yg terdalam loh ya....atau pake telenging rahsa...sayangnya juga saia blom sampe kesitu...wkwkwkwkw
@pambudi nugroho
makasih atas kunjungannya....
memang setan itu menjadi kambing hitam atas segala dosa kita, padahal setan itu sendiri ya diri kita sendiri yg tidak mau sujud kepadaNya....sedangkan Tuhan menjadi keranjang sampah atau menjadi solusi paling akhir dari segala masalah....semoga kita nggak gitu yah
@gundhul
klo itu temenmu memang dah gemes dari dulu mo ngethak sirahe panjenengan mas cuman alesannya aja macem2 hehehehe ya itulah yg ditunjuk itu memang bukan yg sebenarnya....yg sebenarnya adalah yg bathin dari sirah gundulmu yg lahir itu mas...wkwkwkwkwk
iya nih mbah mbloger emang kadang2 rada error
@tigaw
waduh mo nampar njenengan ndadak ke balikpapan....jauh amiiirrr....tampar secara bathin aja yah pake khayalan wkwkwkwkwk.....semua di alam raya itu sebenarnya adalah tidak ada...yg ada yg berkata...sedangkan tuhan mengatasi yg berkata itu....
@suryaden
lebih tepatnya tuhan itu maha tunggal mas...bukannya sendirian loh...klo bilang tuhan itu sendirian...maka siapa yg menyaksikan tuhan sendirian? jadi nggak sendiri to?...tuhan itu maha tunggal dan meliputi tidak bisa dibayangkan apalagi ditunjuk
Saya tertarik dengan pertanyaan "duluan mana antara ayam dan telur". Sepertinya pertanyaan itu belum terjawab dalam artikel ini.
ReplyDeleteMenurut saya, duluan ayam, dan ayamnya harus dua, jantan dan betina. Yah, dimirip-miripin kejadian Adam dan Hawa. Soale kalau duluan telur, lha siapa yang ngangkremi? Padahal jaman dulu belum ada alat penetas telur.
Yang kedua, mau ikutan berbagi soal takdir itu.
Menurut saya lagi, takdir itu adalah seperti What-If Analysis. If begini then begitu. Kalau minum racun ya mati sekarang, kalau tidak minum ya matinya mungkin besok atau tahun depan. Jadi, takdir itu sebetulnya adalah hukum alam yang diciptakan Tuhan dengan detail, lengkap dan terperinci. Kalau sperma ketemu ovum, 99% akan lahir bayi. Kalau seseorang cinta dengan pasangannya, 99% akan berjodoh. Kalau usia sudah 70 tahun, 99% akan segera mati karena banyak sel tubuh yang sudah tidak berfungsi. Kalau tiduran di rel kereta api, 99% pasti akan mati kecuali ditarik kepinggir oleh hansip. Yah, itulah takdir menurut saya. Tuhan ngga canggih lah kalau harus mengatur segala sesuatunya by accident. Semua sudah diatur by design.
Mudah-mudahan sepakat. Kalau enda ya enda apa-apa. Wong cuman sharing pendapat.
Salam Persahabatan.
@lambang
ReplyDeletewkwkwkwkw...lha ayam betina dan jantan kan dari telur...mereka kan ndak tumbuh dari tanah...wkwkwkwkwk....gak usah dijawab mas...mo cari jawabannya pake akal malah pusinggg....jawabannya ya harus ada kesaksian antara ayam dan telur...ibarat kita menulis ayam dan telur maka yg menulis lah yg lebih dulu....
klo takdir mah...emang tergantung usaha kita utk mencapai takdir yg terbaik...lha design tuhan itulah yg dinamakan takdir yg disisiNya..sedangkan segala perbuatan tercela kita dimasa lalu itu adalah takdir karena salah2 kita sendiri bukan takdir yg terbaik disisiNya artinya segala kesalahan kita bukan karena Allah tapi salah2 sendiri sedangkan segala perbuatan baik kita karena Allah karena juga Allah maha baik indah tanpa batas, ini penting supaya tidak menyalahkan Allah atas dosa2 kita sendiri sedangkan amal baik kita adalah atas hidayah Allah dan juga ridhoNya....saya kira contohnya antara noto dan tono dah disampaikan dengan jelas...klo belum jelas bisa bertanya ke yg lebih ahli dari noto wkwkwkwkw
jeru banget...
ReplyDeletedialog yang seru, mas tono. kalau saya ikuti, saya laut dg cara berpikir kang tono yang sebenarnya serius tapi bisa dibikin dg cara ngepop dan gampang dcerna. lanjutkan! *halah*
ReplyDelete@itempoeti
ReplyDeletehallaaah....saya mah masih jero tapak meri mas...dibanding para sesepuh
@sawali
ya emang terkadang klo mas sawali ini guru b indonesia tentu menyadari klo tulisan dialogis lebih menarik ketimbang narasi...itu menurut saya loh hehehehe....
huahhahaa, pertanyan demi pertanyaannya ada2 aja dah....memang, kehidupan itu begitu ribet kalo di lihat dengan kasat mata, tp kalo dah merasakan kesejukan dan kedamian bersama nur illahi, semua akan berubah menjadi indah....
ReplyDeleteSalam Cinta Damai dan Kasih Sayang 'tuk sahabatku tersayang
ReplyDeleteHmm.. satu saat ada sinetron siDoel anak sekolahan.. nonton nyok
ReplyDelete@zulhaq
ReplyDeleteya makanya kita jgn ngandelin akal....wkwkwkw
@kangboed
salam sayang juga.....kangboed mau jadi mandra apa si doel...klo saya mah mas karyo aja yah....qiqiqiqi
idenya hebad bos... bikin merenung
ReplyDeleteSebuah ungkapan dialogis yg sangat membantu siapap saja yg ingin memahami soal kodrat. Memang, memahami takdir tdk mudah dan tdk sederhana. Tapi apa yg Mas Tono sampaikan saya sangat sepakat dalam arti cara menjelaskannya secara logika memang demikian.
ReplyDeleteSaya pribadi sering menggunakan istilah RUMUS TUHAN sebagai istilah yg saya anggap dapat mempermudah pemahaman akan kodrat Tuhan. Rumus bersifat statis artinya, sudah dibuat Tuhan dalam bentuk yg paten. Seperti halnya rumus e=mc2. Kodrat atau rumus akan "bekerja" fungsinya jika manusia menerapkannya dalam kehidupan. Misalnya pertemuan sel sperma dgn sel telur yg sama-sama sehat dan normal akan menghasilkan pembuahan. Itulah kodrat atau rumus Tuhan. Manusia bebas memilih, mau melakukan pembuahan atau hanya petting saja...hehehe, maap just kidding..lho Kang..
Kalau melakukan pembuahan bisa terjadi pembuahan. Tapi di dalam rumus ada rumus lagi. Di dalam kodrat masih ada takdir. Takdir menjadi derivasi dari kodrat. Ilustrasinya, seseorang melakukan pembuahan, sel telur dan sel sperma sama-sama sehat dan normal, tetapi tidak terjadi gara-gara setelah melakukan pembuahan tiba-tiba ada kecoa masuk celana, nah si wanita kaget lantas beranjak lari terbirit-birit. Saat lari itulah sel spermanya mundur lagi keluar tdk berhasil membuahi ovarium. Sehingga gagal terjadi pembuahan, mungkin inilah takdir.. qiqiqiq....
salam sejati Mas Tono
@suwung
ReplyDeletesaya terinspirasi oleh njenengan lho mas.....
@sabdalangit
ya memang dalam memahami takdir mesti harus pas walaupun punya definisi tidak pas...dalam arti kita ndak boleh menyalahkan tuhan apabila dirasa selalu berbuat dosa dan nista dan menyalahkan takdir tuhan karena sudah takdir katanya....maka dari itu saya lebih berpendapat bahwa takdir itu ada kemungkinan ya dan tidak...apabila sudah terjadi itu memang takdir dan tidak bisa diubah lagi....
maka dari itu pertanyaan saya tentang takdir itu oleh kyai yg kondang aja bisa bingung jawabnya apalagi saya yg cubluk ini....tapi yg jelas kita semua punya takdir masing2 yang sudah digariskanNya yaitu takdir yg disisiNya atau punya maqom sendiri2...inilah yg terpenting bagi kita.....saya kira dlm memahami takdir satu buku pun ndak akan selesai dibahas....saya juga sependapat dgn kangmas soal pilihan mau petting atau pembuahan...wkwkwkwkwk....nah itulah pilihan antara ya dan tidak...memang manusia itu tan kena kinira...makasih atas masukannya kangmas....saya selalu menantikan masukan njenengan dan para kadang lainnya.....
mampir, om
ReplyDeletewah wah panjang dan menarik. menjawab beberapa ponit pertanyaanku yang masih mengganjal selama ini.
mo komen apa lagi ya. sudah diborong tamu2 di atas. jadi no comment, selain matur tengkyu untuk postingnya, om
salam
halah inspirasi dari diriku apa lho mas...
ReplyDeleteyang jelas akhirnya semua harus kosong.... harus soewoeng .... maka hakekatnya disitu
Hehehe.. lagi ngapain mas Tono kita jalan jalan nyook.. naik motorku aja yaaaaaa
ReplyDeleteSalam Sayang
@suwung
ReplyDeleteya iyalah...kan situ sendiri yg memperkenalken blog suwung...walopun diatasnya ada gambarnya was suwung sendiri yg lagi narcis...wkwkwkw...asal jgn akalnya aja yg suwung mas qiqiqiqi
@noe
matur tenkyu juga dah mampir
@kangboed
ogah ah...mendingan naek mobil kangboed aja....
Kang Tono apa nggak dosa ini, ngomongin Tuhan? Sedang ngomongin sesama manusia saja bisa berdosa.
ReplyDeleteEh, itu titipan pertanyaan dari Noto loh :)
@kang kombor
ReplyDeletesebenernya kita itu berdiskusi bukannya berprasangka buruk thd tuhan, berprasangka buruk itulah yg dosa...sedangkan saya dan kawan2 cuman mau mengajak supaya kita senantiasa berprasangka baik thd Nya walaupun yg paling baik ya tidak ada satu sangka pun thd Dia...jadi apabila kita berbuat dosa dan itu telah terjadi maka itu adalah salah2 kita sendiri bukannya tuhan yg menghendaki
Yth. M4stono,
ReplyDeleteSalam kenal lagi, komen-e nanti.
Postingnya bagus, bikin gemes tur penasaran
Mas Tono, apa kabar ?
ReplyDeleteada semacam award dari saya, silahkan ambil di http://rawapada.com/2009/08/25/pasopati-award/ Mohon diterima dengan baik, semoga berkenan.
Salam sejahtera,
menarik sekali
ReplyDeletepoanjenengan cocok kalau diskusi dengan Mas Suprayitno
coba nanti saya undang kesini
@tomy
ReplyDeletewah kalo sama mas prayitno saya pernah diskusi sama beliau di blognya mas sabda, ya intinya kita sama2 sepakat Tuhan itu tan kena kinaya ngapa, tapi kalo urusan kepercayaan dan keyakinan sih monggo2 saja...tidak ada paksaan, asal jgn mencemooh satu sama lain.....
ya benar gak bolehsemooh bang..
ReplyDeleteMas tono .. blh minta alamat fb x
ReplyDelete