Tuesday, December 1, 2009

Jika Aku Benar Maka Kamu Salah


"Jika aku benar maka kamu salah" itu adalah kata2 yg sangat sering kita ucapkan didalam hati apabila sedang berdebat kusir tanpa kita sadari, sungguh itu adalah sebuah kalimat yg sarat akan kesombongan yg mengunggulkan diri sendiri diatas orang lain. Sebagai penggambaran dari kalimat "sakti" ini maka saya akan wayangan mengenai perjalanan Noto didalam laku topo ngrame di bawah ini, sebagai sedikit gambaran tidak ada yg mutlak benar atau salah didalam wayangan ini, bisa jadi kitalah pemakai kalimat "sakti" ini karena melakukan klaim atau justifikasi salah dan benar terhadap hanya salah satu tokoh saja.

Pada bulan puasa tahun ini Noto sedang menjalani laku topo ngrame atau sepi ing pamrih rame ing gawe didalam membantu siapa saja yg dia temui, jalan demi jalan, kampung demi kampung dia lalui bahkan kota demi kota telah dia lampaui untuk mendapatkan ridho Yang Maha Kuasa Noto rela tidur di masjid2 berbuka puasa seadanya bahkan seringkali tidak makan sahur, kakinya terus melangkah menelusuri jalan2 di pantura masuk kampung keluar kampung tanpa kenal lelah, itu semua dirasakan oleh Noto sebagai suatu kenikmatan apabila bisa membantu orang lain yg membutuhkan tanpa pamrih.

Ketika tiba di suatu daerah pinggiran kota tiba2 Noto dikejutkan oleh kegaduhan yg ditimbulkan oleh sekelompok orang berbaju putih2 berjumlah sekitar 10 orang yg mendatangi sebuah warung makan dan memaksa untuk menutupnya. "Hai ibu tua mengapa kamu tidak menutup warung ini? ini kan bulan puasa hormatilah yg sedang puasa" hardik pemimpin dari kelompok ini yg berperawakan tinggi besar dan brewokan, si ibu yg sedang ketakutan karena melihat warungnya akan dirusak menjawabnya dengan gemetaran "ampun pak jangan dirusak warung saya....ini satu2nya sumber nafkah saya, kalo ini dirusak entar saya makan dari mana...." mendengar jawaban si ibu itu si pak Brewok semakin sewot, dengan bersuara lantang sedikit memaki si ibu tsb menghardiknya lagi "dasar goblok!! kamu kan bisa buka dimalam hari...kalo gak mau ditutup sekarang akan kami obrak abrik warung kamu!!" si ibu itu semakin ketakutan dan sambil menangis menjawab "jangaan dirusak duh biyuuung.....kalo saya gak buka siang hari ntar saya nglunasi hutang dari mana, lagipula siang hari juga banyak yg tidak puasa..." rupanya sudah habis kesabaran si Brewok "alaaah....cerewet....anak2 ayo kita tertibkan warung ini...Allaaahu akbar..." seketika itu juga anak buah si Brewok itu langsung menyerbu warung si ibu malang tsb dan mengobrak abrik isi warung sambil berkali kali bertakbir. Melihat warungnya dirusak si ibu semakin menangis menjadi jadi dan hanya bisa pasrah melihat isi warung itu diobrak abrik oleh sekelompok orang2 itu.

Noto pun seketika bergegas menuju ke keributan tadi dan didalam hatinya menyesali keterlambatan dirinya karena warung itu sudah terlanjur dirusak, "ribut2 ada apa ini?" tanya Noto pada sekelompok orang itu, seketika si brewok si pemimpin langsung maju dan menghardik Noto dengan keras "hai anak muda kalo gak mau babak belur jangan ikut2an !!" mendengar hardikan si Brewok Noto menjawab dengan tenang "ooo jadi ini to wajah islami yg sering kalian atas namakan..." rupanya kata2 Noto terdengar oleh semua anggota kelompok itu dan mereka pun menghentikan aksinya lalu memandang ke arah Noto dengan tajam pertanda penuh amarah, melihat gelagat itu si Brewok lalu berusaha menenangkan anak buahnya dan berkata dengan lembut "sudah anak2 biar saya yang melayani anak muda ini, kalian duluan sweeping ke warung2 yg masih buka" anak buah si Brewok pun patuh meninggalkan warung yg sudah berantakan itu dan ibu si pemilik warung yg malang itu.

Maka tinggallah Noto dan Brewok saling berhadapan didepan warung yg sudah berantakan tersebut, mata Brewok memandang tajam ke arah Noto, sedangkan Noto hanya menunduk tidak berani memandang mata brewok yg melotot tsb. tiba tiba brewok berkata dengan lembut kepada Noto "anak muda siapa namamu, aku salut dengan keberanianmu menegur kami sedangkan kamu hanya sendirian, bahkan polisi pun biasanya hanya bisa melerai atau diam saja melihat kami berjihad di jalan Allah" mendengar suara brewok yg lembut maka Noto pun berani menatap wajah Brewok yg mulai bersahabat dan menjawab dengan lirih "saya Noto pak, maafkan atas kelancangan saya ini menegur bapak, saya hanya kasihan melihat warung si ibu yg tidak berdosa itu di obrak akbrik oleh bapak beserta anak buah, ijinkan saya membantu ibu itu dulu untuk membereskan warung" pundak Noto dipegang oleh Brewok sambil berkata "sudah tidak usah, biarkan si ibu itu merenungi kesalahannya, sebaiknya kita ngobrol2 di masjid situ sambil menunggu waktu Dzuhur tiba, ada hal yg banyak saya omongin kepadamu agar tidak salah paham" Noto tidak bisa menolak ajakan brewok yg sedikit memaksa dan terpaksa mengurungkan niatnya untuk membantu ibu pemilik warung malang itu.

Sesampai di masjid tak jauh dari warung tsb mereka pun melepas sandal dan segera duduk2 di emperan masjid, Brewok  tampak duduk bersila dengan penuh percaya diri seolah olah siap meladeni segala keingin tahuan Noto, sedangkan Noto hanya duduk santai bersandar ditembok sambil tertunduk seperti biasanya supaya tidak dikira menantang, lalu keduanya pun tampak terlibat diskusi seru dan menarik

Brewok : "o iya anak muda saya belum memperkenalkan diri, nama saya Abdul Jalal tapi anak buah saya biasa memanggil pak Brewok sebagai panggilan kesayangan, saya adalah ustadz sekaligus pemimpin dari laskar yg berjuang dijalan Allah memerangi segala bentuk kemaksiatan, kalau ada pertanyaan maka saya dengan senang hati akan menjawab"

Noto : "Senang sekali saya bisa bertemu pak Ustadz Abdul jalal, saya berharap banyak bisa mengaji ilmu ke panjenengan, kalau bapak berkenan tentunya"

Brewok : "sudah lah tidak usah sungkan2, pasti kamu penasaran mengapa kami merusak warung si ibu itu kan?"

Noto : "ya benar sekali pak ustadz, itupun kalau panjenengan berkenan menjelaskan"

Brewok : "heheheh....sudah kuduga, tidak hanya kamu yg bertanya demikian, banyak sekali orang yang bertanya tanya demikian dengan model jihad yg kami lakukan, bahkan tidak jarang orang mencemooh kami tapi alhamdulillah kami terima dengan lapang dada karena niat kami tulus karena Allah didalam berjihad memerangi kemaksiatan"

Brewok : "didalam Islam jelas disebutkan untuk menegakkan kalimat Allah disetiap jengkal bumi Allah ini dan wajib hukum kita untuk ber amar ma'ruf nahi munkar yang berarti menegakkan kebaikan dan memerangi kejahatan sebisa mungkin, apakah itu dengan kekuasaan, atau dengan yg lain2nya dan yg paling lemah diantara itu dengan hati kita, dan yang kami lakukan itu merupakan wujud nahi munkar dengan ormas yg kami dirikan dengan tujuan memerangi segala bentuk kemaksiatan didaerah ini"

Noto : "panjenengan betul sekali pak Ustadz bahwa kita diwajibkan memerangi segala bentuk kejahatan, tapi yg saya maksudkan adalah mengapa kepada si ibu beserta warungnya tadi, mereka kan tidak berbuat maksiat pak ustadz?"

Brewok : "heheheheh....kamu lupa ya bahwa ini bulan puasa karena sebagian besar masyarakat disekitar sini beragama Islam maka hendaknya yg non muslim atau yg tidak berpuasa hendaknya menghormati yg sedang puasa, sedangkan membuka warung di siang hari pada saat bulan puasa maka sama saja dengan menggoda iman orang yg berpuasa, apalagi bau masakan si ibu tersebut menyebar kemana mana, ini kan sama saja mengajak orang untuk tidak berpuasa, ini seperti setan yg menggoda keimanan orang berpuasa, maka dari itu kami memaksa untuk menutup warung si ibu itu"

Noto : "betul sekali pak ustadz yang tidak berpuasa sebaiknya menghormati yg berpuasa, tapi ini kan hanya anjuran bukan pemaksaan, kalau warung si ibu itu hancur bagaimana si ibu itu mencari nafkah sedangkan dia hanya orang kecil yg pas2an bergantung dari warung itu"

Brewok : "kamu lupa ya rejeki itu Allah yg mengatur, sedangkan warung itu hanya salah satu dari jalan rejeki Allah kepada si ibu itu, pasti Allah akan mengganti yg lebih baik asalkan dia mau bertobat dan ikhlas menerima cobaan ini, kami hanya menjalankan perintah Allah untuk ber amar ma'ruf nahi munkar"

Noto : "pak Ustadz yg baik, kalau boleh saya memberi saran sebaiknya ber amar ma'ruf dulu sebelum ber nahi munkar, cobalah ormas bapak akan lebih berguna apabila membantu perekonomian si ibu tersebut daripada merusaknya, saya kira si ibu itu buka di siang hari bukan karena ingin menggoda orang berpuasa tapi karena keterpaksaan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari"

Brewok : 'huahahahahahaha.....Noto..Noto....sudah lah gak usah mengajari saya, kalau cuman arti amar ma'ruf nahi munkar saya lebih tahu dari kamu, saya sudah belasan tahun di pesantren dan saya sudah kenyang dengan dalil2 Qur'an dan hadits. Gini lho, yg nahi munkar itu sudah ada bagiannya masing2 dalam hal ini pemerintah, mengapa pemerintah membiarkan kemiskinan meraja lela, sedangkan kita tahu kemiskinan itu pangkal dari kejahatan, dan tentu saja urusan membantu perekonomian orang miskin bukan urusan kami wong ormas kami ormas keagamaan yg minim biaya, kalau mau membantu secara ekonomi ya minta saja sama pejabat2 korup dan konglomerat2 hitam sono bukan kepada kami2 ini"

Noto : "iya saya tahu bapak ustadz lebih mumpuni dari saya, wong saya hanya orang biasa tidak pernah di pesantren, tapi yg saya maksud adalah mengapa membikin orang susah menjadi semakin susah dengan merusak warung itu, kan alangkah baiknya energi yg untuk merusak itu disalurkan untuk menolong orang yg tertimpa bencana yg banyak menimpa negeri kita akhir2 ini"

Brewok : "kan sudah saya bilang urusan amar ma'ruf itu urusan umaro atau pemerintah, pemerintah kan yg punya banyak duit dan wewenang, sedangkan kita2 ini hanya melengkapi celah2 yg tidak bisa ditangani pemerintah seperti menutup pelacuran, menutup diskotik dan tempat judi seperti bilyar dan arena ketangkasan, ingat Noto apabila ada kemaksiatan di sekitar kita dan kita mendiamkannya maka seolah olah kita juga ikut setuju dengan kemaksiatan tersebut, nanti kita akan diminta pertanggung jawabannya di akherat kelak dan kami tidak mau hal ini terjadi pada kami, renungkanlah itu anak muda!"

Noto ; "kalau boleh saya yg bodoh ini sedikit urun rembug, didalam melihat fenomena sosial seperti kemiskinan, pelacuran atau bahkan korupsi maka hendaknya kita melihat secara global, soal kemiskinan, pelacuran, perjudian dan bahkan korupsi itu sudah dari jaman dulu kala dan tentu saja tidak bisa diberantas hanya dengan sweeping2 apalagi cuman musiman di bulan puasa thok, diperlukan dakwah secara intensif dan langsung mengena dihati kepada para pelaku kemaksiatan seperti bahaya penyakit apabila suka seks bebas, serta penyadaran akan habisnya aset negara apabila mental korupsi masih dipelihara, maka anak cucu kita tidak kebagian apa2 selain utang negara yg menumpuk, ini adalah salah satu solusi aja"

Brewok : "huahahahahaha....kamu mau berdakwah kepada para pelacur dan koruptor dengan cara seperti itu? percuma saja wong otak mereka sudah bebal, gini ya cah bagus...mental korupsi itu ndak bisa sembuh, itu sudah menjadi racun masyarakat kita, demikian juga dengan prostitusi, para pelacur itu awal2nya ya karena kepepet butuh duit buat makan tapi lama2 keenakan karena mudah juga nyari duit dengan cuman main satu jam dua jam bisa dapat minimal lima puluh ribu rupiah.......naaaah demikian juga dengan si ibu pemilik warung itu, alasannya sih karena kepepet kebutuhan ekonomi tapi lama2 keenakan karena buka di siang hari di bulan puasa ini tetap saja yg makan disitu banyak, dan juga tentu saja berharap warungnya laris maka secara tidak langsung berharap orang2 tidak berpuasa di bulan puasa ini karena saya kenal dengan para pelanggan2 di warung itu dan rata2 orang Islam, sekarang siapa yg salah hayooo"

Noto : "saya kira tidak masalah jika si ibu berharap demikian, bukankah kalau niat kita berpuasa maka ada berpiring piring makanan lezat didepan kita tetap tidak akan membuat kita akan memakannya, karena semua itu berawal dari niat dan ketulusan utk beribadah karena Allah, itung2 itu sebagai ujian bagi orang yg berpuasa, bukankah puasa itu juga salah satu ujian, kalau kita benar2 lulus ujian itu maka itu akan membuat derajat keimanan dan ketakwaan kita meningkat"

Brewok : "itu kan bagi yang niat berpuasanya sudah full karena Allah, sedangkan bagi yg imannya pas2an maka digoda sedikit saja bisa batal puasanya, sedangkan tugas kami sweeping warung2 yg buka disiang hari ini untuk mengawal bagi yg imannya pas2an supaya puasanya tidak batal saja, karena ibu itu ngeyel ya terpaksa kami rusak warungnya, ini juga untuk kebaikan ibu itu sendiri supaya tidak menjadi setan yg menggoda keimanan orang yg berpuasa, kalaupun mau buka warung disiang hari mbok ya jangan dibuka terang2an gitu, kalau warungnya sedikit ditutup serta bau masakannya tidak menyebar kemana mana itu kami masih toleran, hayooo dimana letak kesalahan kami?"

Noto ; "memang saya akui ibu itu sedikit salah karena membuka warungnya terang2an dan bau masakannya menggoda orang yg berpuasa, tapi tidak bisa disalahkan juga sebab toh kembali lagi niat puasa itu harus niat karena Allah bukan karena puasa ikut2an supaya dikira muslim betulan, toh kalau memang ingin makan maka tidak usah disuruh atau digoda pun akan makan juga, kalau kita ingin mengajari orang berpuasa maka ajarilah dulu niat secara betul sedangkan laku puasanya dilakukan apabila niat sudah lurus karena Allah, bukankah puasa itu lebih dari sekedar tidak makan, minum serta hubungan seks di siang hari, masih banyak yg bisa kita didik dan lakukan dari sekedar tiga hal itu seperti kejujuran, menahan amarah, serta lebih banyak beramal sholeh kalau bisa berlanjut ke bulan2 sesudah bulan puasa........nah sekarang saya mau bertanya kepada pak Ustadz Abdul Jalal yg baik, mengapa bapak mengaku mengawal orang yg berpuasa supaya puasanya tidak batal sedangkan bapak sendiri mengumbar kemarahan di siang hari disaat bapak berpuasa dengan cara membentak ibu itu serta merusak warungnya, apakah bapak sudah memberi contoh yg baik kepada orang yg berpuasa lainnya?"

Brewok : "hmmmmmm...anu....hmmmm....sudahlah yang penting niat kami baik berjihad karena Allah sedangkan urusan diterima atau tidaknya puasa kami itu urusan Allah bukan urusan saya apalagi kamu, sedangkan penilaian orang terhadap tindakan kami kan tergantung persepsi orang itu sendiri, yang penting niat kami sudah lurus dan baik, titik!"

Noto : "niat baik itu memang utama tapi alangkah baiknya niat baik itu juga diiringi perbuatan yg baik juga, kalau niat baik tapi dengan perbuatan tidak baik seperti merampok bank untuk kita bagikan kepada orang2 miskin apakah ini perbuatan baik, saya kira Nabi SAW tidak mengajarkan hal itu"

Brewok : "sudah kamu tidak usah mengajari saya lagi, salah sendiri polisi atau aparat terkait tidak menertibkan warung2 yg buka disiang hari tersebut maka dengan sangat terpaksa kami tertibkan, sekali lagi ini salah pemerintah yg tidak membikin aturan2 yg jelas bahkan cenderung melindungi para pelaku maksiat seperti para koruptor, konglomerat2 hitam dan melegalkan prostitusi, coba kalau umpamanya yg punya rumah makan atau warung itu benar2 menghormati orang yg berpuasa maka kan enak jadinya dan saya kira kami tidak akan bertugas menutup warung atau rumah makan tersebut secara paksa bagi yg ngeyel.....nah sekarang gantian saya yg tanya ke kamu, apakah kamu membiarkan kemaksiatan merajalela disekitar kamu dan kamu hanya berdiam diri tidak melakukan apapun kecuali hanya berdoa?"

Noto : "hmmmmmm.....ya ini memang sulit tapi kita kan hidup di negara hukum, kita tidak bisa berbuat anarkis seenaknya sendiri, semua sudah ada mekanismenya, biarlah mekanismenya itu berjalan sesuai aturan, inikan menjadi tugas polisi, biarlah ini menjadi urusan polisi, kalau ada kemaksiatan disekitar kita maka cukup kita laporkan kepada polisi aja selebihnya bukan urusan kita lagi"

Brewok : 'huahahahahahaha....kamu kayak tidak tahu polisi aja, justru mereka lah yg banyak menjadi beking dari perjudian, prostitusi bahkan koruptor pun berlindung dibalik ketiak perwira tinggi kepolisian, bagaimana mau menanggapi laporan kamu sedangkan yg dilaporkan itu adalah lahan basah mereka sendiri, mikir dong kamu!"

Noto : "saya kira tidak semua pejabat atau aparat penegak hukum demikian, pastilah ada yg jujur diantara mereka walaupun persentasenya lebih kecil ketimbang yg tidak jujur. Polisi, jaksa, hakim serta pejabat2 lainnya juga manusia pasti banyak salah2 didalam menjalankan tugas mereka, maka dari itu perlu sekali dilakukan pengawasan terhadap mereka, salah satu tugas kita sebagai anggota masyarakat ya mengawasi mereka supaya tidak melenceng tapi didalam mengawasi itu alangkah baiknya dilakukan secara berpendidikan dan bermoral tidak dengan cara2 anarkis yg merusak seperti berdemo sambil bawa bom molotov, batu atau pentungan. Apabila kita pakai cara2 anarkis maka tidak akan menyelesaikan masalah malahan akan membuat masalah semakin runyam"

Brewok : "huahahahahahah.....kamu ini memang pinter atau malah keminter....kamu lupa ya para koruptor, konglomerat hitam serta aparat2 yg nakal itu tidak berpendidikan dan tidak bermoral juga, untuk apa kita pakai cara2 berpendidikan dan bermoral didalam mengawasi mereka, percuma saja akan sia2 hasilnya"

Noto : "optimislah pak Ustadz bahwa diantara para pejabat dan aparat itu ada yg benar2 jujur, mereka kan manusia memang terkadang tidak jujur tapi tidak jarang pula mereka berperilaku jujur, saya kira contoh yg baik buat mereka dari kita adalah untuk tidak ikut2an mereka untuk tidak korupsi atau menyalah gunakan wewenang atau jabatan, biarlah mereka tidak berpendidikan dan tidak bermoral, tapi rakyat tidak sebodoh itu, rakyat sekarang sudah jauh lebih cerdas ketimbang masa lalu, maka dari itu kita tidak usah ikut2an berbuat anarkis baik itu didalam menyalah gunakan wewenang atau jabatan dan anarkis didalam perbuatan kita seperti sweeping2 seperti yg pak Ustadz lakukan, dengan melakukan sweeping2 itu bagi saya mohon maaf ya pak Ustadz....tidak ubahnya seperti para koruptor yg berbaju agama, bedanya kalau koruptor itu anarkis didalam kewenangannya sedangkan yg seperti pak ustadz lakukan anarkis didalam perbuatan atau perlakuan terhadap orang lain yg tidak sependapat atau bertentangan pendapat....sekali lagi mohon maaf sebesar besarnya apabila kata2 saya menyinggung panjenengan"

Brewok : "huahahahahahaha.....kamu ini memang keminter, berani sekali kamu menyamakan kami dengan koruptor, jelas beda dong, niatnya aja beda kok, yg kami lakukan kan niatnya karena Allah sedangkan para koruptor itu kan niatnya supaya kaya harta dan memenuhi hawa nafsunya. tujuan kami jelas menegakkan kalimat allah di muka bumi ini dimulai dari lingkungan sekitar kami tentunya, dan juga tujuan kami menegakkan syariat Islam supaya bisa berlaku di bumi Allah ini, karena hukum dinegara kita ini adalah hukumnya orang2 kafir yg jelas2 tidak berlandaskan syariat Islam, kewajiban kami adalah menegakkan syariat Islam itu sendiri sedangkan bagi yg berniat menghalangi kami maka kami anggap sebagai musuh Islam sekaligus musuh Allah yg harus kita perangi juga tidak peduli dia mengaku Islam sekalipun, biarlah kami berjalan dengan apa yg kami lakukan, karena kami yakin dengan apa yg kami lakukan sudah sesuai dengan syariat Islam dan Allah ridho dengan apa2 yg diperbuat sesuai syariat Islam disertai niat yg lurus karena Allah. Kalau kamu ingin berikhtiar dengan cara kamu yg lembek itu ya monggo2 saja, tapi apabila kamu menentang kami maka akan kami anggap sebagai musuh yg harus kami perangi, camkan itu!!"

Noto : "bagi saya sendiri walaupun lembek tapi luwes seperti karet yg tidak mudah patah, dakwah itu dimulai dari diri sendiri, didalam diri kita terdapat hati yg harus selalu dibersihkan agar tetap bening, dari dalam hati yg terdalam itulah terdapat sirri atau hati yg tersembunyi, itulah sumber petunjuk Tuhan berasal yg terdapat didiri kita, didalam melakukan apapun harus selaras dengan petunjuk Allah disetiap perbuatan kita, memang Qur'an itu merupakan wahyu atau petunjuk Allah, tapi hanya mengandalkan Al Qur'an dan hadits itu tidaklah cukup tanpa disertai hati yg bening, Qur'an itu tidak hanya tersurat tapi yg tersirat jauh lebih penting karena mengandung nilai2 universalitas yg akan membawa pemeluk Islam atau yg mempelajari al Quran itu menjadi rahmatan lil alamin tidak hanya rahmatan lil muslimin, kalau kita bisa memandang dunia dan seisinya menggunakan kacamata baca yg Qur'ani maka akan menjadikan segala sesuatunya didunia ini menjadi lebih indah dan penuh kasih sayang serta jauh dari sifat2 amarah apalagi memusuhi, ingatlah pak Ustadz bahwa Allah itu tidak punya musuh, yg ada yg memusuhi Allah, ingatlah juga yg kita musuhi itu adalah sifat2 kesetanan seperti iri, dengki, sombong dsb bukan orangnya apalagi warungnya si ibu itu yg tidak bersalah sama sekali, warung itu kan benda mati tentu saja tidak salah sama sekali, kalau sampai warung itu dihancurkan karena kesalahan si pemiliknya itu namanya salah sasaran akibat dari mengumbar nafsu amarah"

Brewok : "kamu nyindir aku yah?? sudah aku bilang berkali kali itu sebagai pelajaran bagi si ibu itu supaya sadar agar tidak menjadi setan bagi yg sedang menjalankan perintah Allah, kamu jangan sok mengajari aku tentang Qur'an, aku ini sudah belasan tahun di pesantren tentu saja aku hafal Qur'an serta ratusan hadits, bagi saya apabila diperdengarkan ayat2 Allah maka tunduk dan takluklah jangan membantah, membantah berarti membangkang kepada Allah seperti Abu Lahab dijaman Nabi SAW, apa2 yg diajarkan oleh Nabi SAW maka hendaklah sesegera mungkin dikerjakan serta tidak mengerjakan segala apa yg tidak diajarkan oleh beliau apalagi yg dilarang oleh beliau maka sebisa mungkin dijauhi tanpa membantah sedikitpun, itulah golongan ahlus sunnah wal jama'ah yg akan selamat masuk surga dibanding 72 golongan lainnya"

Noto : "apabila kita ingin meniru nabi hanya secara perilaku maka itu bukan termasuk ahlus sunnah waljama'ah, karena inti dari sunnah nabi adalah akhlak mulia, ketika beliau berdakwah tak jarang diludahi bahkan dilempar kotoran Unta, tapi beliau tetap sabar dan tidak membalas perilaku orang2 yg membenci beliau bahkan mendoakannya supaya diberi hidayah bagi yg belum mengerti tentang Islam, nah sudahkah kita meniru akhlak Nabi SAW itu yg mendoakan orang2 yg membenci kita?, apakah kita terima diludahi atau dilempar kotoran ketika berdakwah sedangkan dengan warung2 yg buka disiang hari pas bulan puasa aja kita sentimen dan dirusaknya pula?, sebaiknya kita introspeksi ulang pengakuan atas paham ahlus sunnah waljamaah kita. Alangkah indahnya setiap umat Islam itu tidak merasa paling benar atas umat lainnya yg tidak sependapat, sebab pengakuan sepihak itu adalah salah satu bentuk kesombongan juga"

Brewok : "saya tidak mengaku yg paling benar, saya hanya menjalankan dengan apa2 yg ada dalil naqlinya, segala perbuatan yg tidak berdasar kepada Qur'an dan Sunnah adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah neraka, kami tidak mau masuk ke neraka karena sering membantah Qur'an dan hadits kayak kamu itu, kamu itu hanya memahami Islam berdasarkan akal semata, kamu tidak menggunakan keimanan kamu utk memahami ajaran Islam, ketahuilah bahwa akal itu akan menjerumuskan kamu ke neraka, bertobatlah Noto sebelum terlambat, sesungguhnya petunjuk Allah itu sangat nyata bagi yg benar2 memahaminya"

Noto : "memang saya akui saya banyak salah2 dan kelemahan, maka dari itu saya belajar banyak dari pak Ustadz, semoga kita semua dihindarkan dari sifat2 kesombongan yg ada dihati kita, saya permisi dulu pak Ustadz mau membantu ibu itu membetulkan warungnya yg rusak...assalamualaikum"

Brewok : "walaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, monggo silahkan, renungkanlah nasehat2 ku anak muda, kalau kamu mau selamat didunia dan akherat maka tunduk dan takluklah kepada tanpa membantah sedikitpun terhadap firman2 Allah serta sunnah2 rasul"

Lalu Noto bergegas meninggalkan pak Brewok yg sendirian dimasjid sambil merenungkan kata2 terakhir dia, didalam hatinya Noto membenarkan apa yg disampaikan oleh pak Brewok walaupun tidak semuanya, bahwa didalam memandang dunia ini tidak bisa hanya melalui kacamata hitam putih, Noto bisa memaklumi dan sedikit memahami mengapa pak Brewok melakukan sweeping2 serta berpaham radikal, "dunia ini memang beragam, tidak ada kebenaran yg mutlak ditangan manusia" begitu batin Noto. Kali ini Noto telah merasa belajar banyak dari sesorang yg beraliran radikal dan mendengar pandangan2 dari sudut pandangnya yg tidak sepenuhnya salah atau benar.

blog comments powered by Disqus