Wednesday, August 5, 2009

Meditasi Itu Bid'ah, Katanya


Pada suatu pagi yang cerah Noto mengajak Tono pergi ke sebuah pantai di selatan pulau jawa, Noto memang sengaja mengajak saudara kembar sekaligus sahabatnya tersayang itu untuk mensyukuri nikmat Allah dengan cara bertamasya di pantai, Tono tampak asyik bermain main dengan ombak, walaupun sebenarnya ombaknya terlalu besar, tapi bukan Tono namanya kalau tidak bandel, tapi walaupun bandel Tono masih punya pikiran waras, dia tidak mau masuk ke pantai terlalu jauh. Sehabis puas bermain ombak, Tono lalu pergi ke tepi untuk mencari undur undur, begitu dia lihat langsung dikejarnya undur undur malang itu, tingkah Tono memang seperti anak kecil untuk ukuran tubuh yang sebesar itu dan juga umur yang tak lagi remaja, begitu dia dapat undur undurnya tertawalah dia senangnya bukan kepalang lalu dilempar undur undur itu kelaut sejauh jauhnya. Sementara Tono bermain main seperti anak kecil, Noto tampak berdiri menghadap pantai sambil merentangkan tangan dan memejamkan mata menikmati tiupan angin laut dan deburan ombak, tampak Noto tersenyum bahagia, dalam hatinya sangat bersyukur bahwa dia masih bisa menikmati keindahan alam dipantai. Lalu tak lama kemudian Noto duduk bersila dengan mempertemukan kedua telapak tangan di dada sambil memejamkan mata, ya Noto memang sedang bermeditasi.

Dengan meditasi Noto ingin lebih jauh lagi mensyukuri nikmat dan karunia Allah di pantai dengan cara "melihat" Allah dibalik keindahan pantai dan sekitarnya, tentu saja bukan melihat dalam arti sebenarnya, tapi lebih kepada melatih kepekaan terhadap cahaya(nuur) yang dipancarkan olehNya, sebenarnya semua benda di alam ini diliputi oleh cahayaNya tapi karena mata manusia buta terhadap cahayaNya maka salah satu cara untuk mengakses cahaya itu adalah melalui meditasi, Noto tampak memusatkan meditasi di dalam hati terdalam atau telenging rahsa, setelah mencapai telenging rahsa maka yg dirasakannya adalah tidak ada apapun termasuk fisik jasmaninya kecuali yang berkata, yang berkata itulah diri sejati Noto dan juga diri sejati manusia sesungguhnya yang suwung, dengan mengosongkan diri sendiri dari segala materi dan ego keduniawian maka Noto telah siap menerima cahaya dariNya, ketika menerima dan merasakan cahayaNya maka Noto mengalami orgasme spiritual yg luar biasa nikmatnya melebihi apapun, ketika menerima cahayaNya yg nikmat luar biasa tsb, Noto tidak lupa untuk memantulkan atau memancarkan cahayaNya melalui dirinya dengan tujuan agar makhluk hidup serta benda2 disekitarnya juga merasakan kenikmatan yg sama, ini mempunyai maksud agar segala kenikmatan dariNya sebaiknya orang lain juga ikut merasakannya. Setelah Noto memantulkan cahayaNya yg didapat dari sekitar pantai maka tubuh Noto terlihat semakin bercahaya dan dipenuhi cahaya yang menyejukkan mata juga menenteramkan hati.
Ketika Noto membuka matanya, tampak Tono sedang memperhatikannya dengan wajah terheran-heran, lalu terjadi pembicaraan diantara mereka
Tono : "wooi brader kamu lagi ngapain?"
Noto : "saya lagi bermeditasi sahabatku, dengan meditasi kita bisa mensyukuri nikmat dan karunia Allah"
Tono : "meditasi? apaan tuh, nggak boleh itu dalam Islam kan ndak ada dalilnya..."
Noto : "emang ada dalil yang melarang meditasi? saya kok baru dengar..."
Tono : "yaaa, kalo dalilnya aku lupa, tapi kata pak ustadz waktu di masjid katanya beliau meditasi itu bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah neraka"
Noto : "pak ustadz itu memang benar cuma pemahaman para pendengar ceramahnya yang salah kaprah"
Tono : "bodo amat...yang penting kamu bid'ah dan kamu ahli neraka, rasain loe masuk neraka jangan ajak2 saya ya..."
Noto : "kalau boleh saya berpesan sebaiknya setiap mendengar ada ceramah atau pengajian hendaknya kamu tela'ah terlebih dahulu, pakai hati nuranimu yg terdalam agar tidak terjebak dalam pemahaman yang sempit"
Tono : "pokoke bodo amat....sekali bid'ah tetap bid'ah...setahuku segala yang dibolehkan didalam Qur'an dan hadits itu boleh dilakukan, sedangkan apa2 yang tidak ada dalilnya baik di Quran dan hadits itu ya tidak boleh dilakukan, kalu dilakukan bid'ah jadinya, karena kamu telah melakukan bid'ah maka kamu calon penghuni neraka"
Noto : "Tono sahabatku tersayang, bolehlah kamu mengatakan saya itu bid'ah ahli neraka, tapi jangan lupa bahwa Nabi SAW dulu pada waktu sebelum menerima wahyu pertama di gua Hira, beliau juga sering menyepi, nah yang di gua Hira itu yang kesekian kalinya, pada waktu menyepi itulah beliau bermeditasi walaupun caranya tidak sama dengan yang saya lakukan barusan. Karena ketekunan beliau dalam menyepi atau bermeditasi dan juga karena beliau calon nabi pada waktu itu maka pada akhirnya beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira, naaah apakah kamu berani bilang bahwa karena meditasi itu bid'ah maka wahyu pertama juga bid'ah karena hasil dari meditasi seorang calon nabi?"
Tono : "hmmmmm...apa yah....hhmmm...kalo saya mah cari aman saja...seperti yg saya katakan tadi pokoknya yg ada dalilnya itu boleh, sedangkan yg tidak ada dalilnya itu ndak akan saya lakukan...cari selamat aja dah...ntar kalo pendapat kamu salah gimana hayo? kamu mau masuk neraka?"
Noto : "keputusan kamu untuk berpendapat begitu bagus sekali dan saya dukung, tapi akan saya tambahin sedikit, setiap yang tidak ada dalilnya termasuk meditasi yang kamu maksud, maka belum tentu itu tidak boleh dilakukan, contohnya, dulu Nabi SAW pergi haji ke mekah naik onta, sekarang pergi haji naik pesawat terbang, apa yang naik pesawat terbang itu bid'ah dan ahli neraka? kan ndak to....dan juga naik pesawat terbang itu tidak ada dalilnya lho....oo iya soal kamu cari selamat dengan berpendapat seperti itu belum tentu juga lho kamu selamat"
Tono : "weee laaaa dalah...ngomongin meditasi kok tekan pesawat piye to kowe iki? kalau kamu sudah bisa merasa dekat dengan Allah dengan meditasi, ngapain kamu sholat, kan kamu sudah dekat kepadaNya"
Noto : "saya juga tetap sholat sebagaimana orang Islam lainnya sholat, tidak ada yang saya tambah2in atau di kurangi didalam sholat saya, karena itu aturannya sudah baku. Nah didalam hubungannya meditasi dengan sholat, sebenarnya bagi mereka yang percaya kemudian yakin serta tahu hakekat didalamnya maka sholat itu adalah puncak dari segala meditasi, didalam sholat juga kita menulis huruf arab dengan tubuh yaitu alif ketika berdiri, dal ketika ruku' dan mim ketka sujud, ketika dibaca berurutan dari berdiri, ruku', dan sujud maka akan terbaca adam, ini mengingatkan sujudnya nabi Adam kepada Allah"
Tono : "lho kok sampai nabi Adam segala, kan semua malaikat sujud kepada beliau kecuali iblis, apa kamu tahu penjelasan selanjutnya?"
Noto : "yup benar, kamu sungguh pandai saudaraku tersayang...pada waktu Allah memerintahkan seluruh malaikat untuk sujud kepada nabi Adam, sebenarnya nabi Adam juga ikut sujud karena sujud itu ditujukan kepada Allah dengan nabi Adam sebagai imam layaknya imam pada waktu sholat, satu2nya makhluk yang tidak mau sujud ya Iblis itu, Iblis itu sebenarnya diri yang berwatak keapian yg tidak mau sujud, mana ada api yang mau sujud?"
Tono : "waduuuh...setahuku pada waktu Allah memerintahkan semua malaikat sujud maka semua sujud kecuali iblis yang ingkar dan nabi Adam sebagai obyek dari sujudnya para malaikat, dalam hal ini yg tetap berdiri dan tidak sujud hanya nabi Adam dan Iblis"
Noto : "pemahaman seperti itu perlu dikoreksi, perlu diketahui bahwa larangan sujud kepada sesama makhluk itu berlaku sejak nabi Adam hingga akhir jaman kelak, nah kembali ke pertanyaanku tadi, apakah ada api yang mau sujud atau menunduk?"
Tono : "yaa jelas ada...api dari las karbit yang diarahkan kebawah, dia kan menunduk kebawah...iya too..?
Noto : "ooo itu, tapi kalau kamu perhatikan ujungnya tetap akan menghadap keatas walaupun sangat kecil sekali, itulah simbol dari watak Iblis yang keapian yg tidak mau sujud"
Noto : "nah kembali ke meditasi tadi, sebenarnya juga saya meditasi bukan dalam rangka untuk menggantikan sholat tapi lebih disebabkan karena supaya sholat kita lebih khusyuk, ibarat sholat itu nasinya sebagai makanan pokok sedangkan meditasi adalah lauknya sebagai makanan tambahan, lauk pauk walaupun lebih enak tetap tidak bisa mengantikan makanan pokok, sebaliknya tanpa lauk pauk makanan pokok tetap bisa dimakan walaupun rasanya tidak begitu enak, tapi makanan pokok lebih penting dari sekedar lauk pauk"
Tono : "ah...masa sih? bo'ong kamu..."
Noto : "saya mengerti yang ada di benak kamu, kamu masih ragu2 antara bid'ah atau tidak, gini aja biar gak kepanjangan.....meditasi itu kalau dianggap bisa menggantikan sholat maka itu bid'ah, karena merasa sudah cukup dengan meditasi dan melalaikan sholat, tapi apabila meditasi itu adalah sebagai penunjang sholat kita supaya sholat kita lebih khusyuk maka boleh2 saja walaupun bukan bagian dari syari'at islam, seperti kalau kamu rajin olah raga maka aliran darah akan lancar sehingga pikiran kamu bisa lebih tenang sehingga sholat kamu bisa lebih khusyuk"
Tono : "ah terserah kamu sajalah...yang penting saya mah tetap nurutin kata pak ustadz di masjid kampung sono, yang penting sekali bid'ah tetap bid'ah"
Noto : "ya itu sih terserah kamu, tapi sebaiknya jangan kamu taklid dengan orang lain walaupun seorang ustadz atau kyai kondang sekalipun, sebab dengan hanya taklid maka hati dan pikiran kamu akan tertutup serta sulit untuk mendengar pendapat orang lain yg belum tentu salah, nanti ujung2nya merasa paling benar sendiri, untuk itu Tono, bersihkanlah hatimu dari ego pribadi kamu yang merasa benar sendiri, merasa paling baik, merasa paling mengerti, merasa paling pandai dan merasa paling unggul ketimmbang lainnya karena itu semua adalah watak keiblisan"
Tono : "caranya gimana?"
Noto : "bukalah cakrawala hatimu bahwa setiap pendapat itu ada benarnya juga ada salahnya, karena manusia itu tidak akan pernah mencapai kebenaran yg hakiki milik Allah, semua pendapat termasuk pendapatku pasti ada salahnya, lihalah dunia ini begitu luas banyak beraneka macam manusia dengan berbagai macam pendapat, belajarlah jangan hanya dari satu orang atau kelompok saja, kalau saya umpamakan cahaya matahari itu tidak hanya satu warna atau putih saja tapi ada tak terhingga warna yang dipantulkan melalui hijaunya daun, kuningnya kenanga, merahnya mawar, putihnya melati, dan lain sebagainya. Tidak mungkin si daun akan mengaku-aku dirinyalah yg paling benar dengan mengatakan bahwa cahaya matahari itu hanya hijau dengan cara menyuruh si melati, mawar, serta kenanga untuk berwarna hijau, kalau semua berwarna hijau dunia ini tidak akan indah. Nah dari perumpamaan tadi, betapa indahnya perbedaan yg beraneka warna tapi sumbernya tetap satu yaitu cahaya matahari, kalau kamu hatinya sudah terbuka maka kamu akan melihat dunia dan seisinya lebih indah lagi dimana matamu bisa melihat warna warni pemandangan alam serta hatimu bisa melihat warna warni dari pantulan cahayaNya yang dipantulkan di setiap makhluk ciptaanNya"
Tono : "kamu ini ngomongnya muluk-muluk...emang kamu bisa?"
Noto : "sejujurnya saya juga masih latihan untuk itu, tapi kalau dilatih terus menerus dengan cara berpuasa, meditasi, zikir dha'im dan juga yg terpenting sholat yg benar2 khusyuk dan ikhlas karena Allah, serta yg tak kalah penting bersihkanlah hati kita dari ketergantungan materi serta ego pribadi, maka kita semua dengan ridhoNya pasti bisa."
Tono : "ngemeng sih gampang brader...tapi prakteknya susaaaaahhhh....dah ah pulang dolo mo makan sekenyang-kenyangnya....."

mendengar perkataan Tono yang terakhir, Noto cuma bisa geleng2 kepala hafal dengan tingkah saudara kembarnya yang doyan makan hingga kekenyangan, maka tak heran badan Tono lebih gendut ketimbang dirinya. Noto lalu melanjutkan meditasinya sambil menunggu waktu zhuhur tiba.

blog comments powered by Disqus