Belajar Dari Air

Pernah suatu saat saya memperhatikan riak gelombang air di sungai yg jernih, dibalik riak gelombang itu terlihat batu2 kecil, ikan, dan daun2 yg mengering. Setelah saya amati lebih dalam ternyata riak gelombang itu ternyata tidak ada, yg ada air jernih yg bergerak-gerak keatas kebawah, mengapa saya beranggapan bahwa riak gelombang itu tidak ada? karena apabila kita tunjuk maka kita akan menunjuk ke air yg jernih, sedangkan riak gelombang hanya ilusi dari air yg kita anggap ada. Apabila ada orang yg suka membual, suka memamerkan ilmu, harta, dsb maka persis seperti riak gelombang yg dangkal sebab riak gelombang hanya terjadi di tempat yg dangkal. orang yg suka suka pamer sesungguhnya apa yg dipamerkan tsb tidak ada apa2nya dibandingkan kepunyaanNya, riak gelombang yg dangkal tentu tidak ada apa2nya dibandingkan samudera tanpa tepi.

Saat kita perhatikan perairan yg dalam, walaupun airnya jernih tapi kita sulit untuk melihat ke dalam, hal ini menyiratkan samudera hati orang2 yg ikhlas atau berilmu hati samudera sungguh tak mudah diselami isi hatinya sebab sangat luas dan dalam serta tenang tapi menghanyutkan. Riak gelombang yg dangkal timbul dari dasarnya yg dangkal dan kotor, misalnya karena batu, daun yg tersangkut, ranting dsb yg membuat air beriak-riak. Sedangkan pada perairan yg dalam, riak gelombang timbul karena tiupan angin, sedangkan arus dibawahnya tetap pada jalurnya dan tidak mengikuti gelombang. Arus laut terjadi karena perbedaan tekanan air yg mana air dingin mempunyai tekanan lebih tinggi mengalir ke air hangat yg mempunyai tekanan lebih rendah. Namun apabila gelombang di samudera terjadi dari dalam seperti tsunami maka bisa dilihat akibatnya yg luar biasa, hal ini menyiratkan bahwa orang mempunyai kedalaman hati akan membuat efek yg luas bagi sekitarnya apabila sudah bertindak sesuai dengan hatinya. Orang yg ikhlas atau berhati samudera akan sedikit bicara banyak bekerja dan tindakan akan mendahului ucapan.

Cobalah perhatikan pelangi, pelangi terjadi karena cahaya matahari dipantulkan oleh butir2 air hujan sehingga membentuk suatu setengah lingkaran yg terdiri dari tujuh warna pokok merah jingga kuning hijau biru nila ungu serta tak terhingga warna diantara ketujuh warna pokok. Pernah saya singgung di artikel sebelumnya bahwa cahaya matahari itu mempunyai warna tak terhingga yg bersatu menjadi warna putih, nah apakah yg dapat memisahkan warna2 tsb? jawabnya butiran2 air yg jernih, apabila satu butir saja maka tidak akan jadi pelangi, maka diperlukan ribuan bahkan jutaan butiran air hujan utk membuat pelangi yg indah, dan tidak ada satu butir air hujan pun yg memantulkan warna yg sama sehingga terbentuk berjuta-juta warna yg berbeda dan bersatu dalam harmoni yaitu pelangi, hal ini mempunyai makna bahwa peradaban suatu bangsa tidak akan bisa memantulkan cahayaNya sebegitu indah oleh satu orang individu saja, maka diperlukan banyak individu yg berhati sebening butiran air hujan untuk bisa memantulkan cahayaNya yaitu cahaya maha cahaya yg tak sesaat pun berhenti memancar dariNya kepada umat manusia, nah inilah pentingnya kebersamaan untuk membangun peradaban yg penuh cahayaNya maka peradaban tsb akan bebas residu berupa tumpukan sampah, polusi udara, limbah nuklir serta pencemaran2 lainnya, karena cahaya tidak meninggalkan jejak atau kotoran. salah satu pentingnya kebersamaan adalah saling mengisi satu sama lain, tidak ada kebenaran mutlak yg sanggup ditanggung oleh satu kelompok atau individu, maka diperlukan kebersamaan untuk bisa mendekati kebenaran yg hakiki milikNya, karena kita tidak mungkin masuk surga sendirian tanpa peduli dan mengisi satu sama lain.
Walaupun bisa juga memisahkan cahaya matahari dengan menggunakan prisma, tapi pada intinya diperlukan kebeningan dan ketepatan sudut untuk bisa melakukannya.



partikel salju tdk ada yg sama


Pada saat tertentu air juga mempunyai keanehan atau anomali, bahwa air akan mencapai titik volume tertinggi pada suhu 4 derajat celcius, hal ini belum diketahui penyebab pastinya oleh para ilmuwan. Salah satu contoh lagi bahwa air seolah-olah hidup, ketika segelas air dimaki-maki atau di sumpah serapah dengan kata2 yg kotor, maka partikel2 penyusun kristal air akan pecah dan tak beraturan, sebaliknya apabila diberi doa dan kata2 cinta maka akan terbentuk atau tersusun kristal segi enam yg sangat indah, air yg partikel penyusunnya membentuk segi enam sangat bagus untuk kesehatan. Air apabila beku akan menjadi es, semakin dingin akan menjadi salju, nah salju merupakan salah satu fenomena air yg paling unik, partikel2 salju membentuk segi enam yang tak satupun dari bermilyar-milyar bahkan sekian banyak partikel pun yg sama persis satu sama lain, seolah-olah satu partikel dengan yg lainnya tidak mau saling menyamai dan dengan identitas sendiri2.

Kesimpulan dari uraian diatas bahwa air itu sangat misteri, sebegitu misterinya sampai Allah menjadikan air sebagai penopang Arsy atau singgasanaNya, dalam kisah pewayangan bahwa Bima disuruh gurunya resi Dorna untuk mencari banyu suci perwita sari atau air kehidupan untuk mencari jati dirinya. tetesan air hujan yg membentuk pelangi menyimbolkan bahwa untuk memantulkan cahayaNya yg maha cahaya maka diperlukan kebersamaan antar pemilik hati bening satu sama lain agar dapat mengejawantahkan atau menerjemahkan cahayaNya dalam kehidupan yg beradab, sehingga akan terwujud suatu peradaban yg diliputi cahayaNya. Air yg bereaksi terhadap doa menyiratkan bahwa untuk mencapai hati yg bening maka diperlukan doa untuk meminta ridhoNya, doa tidak hanya bereaksi pada air biasa tapi juga bereaksi pada ma'ul hayat didalam diri kita. Salju mempunyai corak segi enam yg berbeda-beda satu sama lain mempunyai makna bahwa kita harus menjadi diri sendiri, tidak hanya bisa meniru-niru orang lain, karena setiap orang mempunyai karakter berbeda-beda, dan segi enam adalah patokan untuk salju, sedangkan untuk manusia patokannya adalah akhlak yg mulia.