Sunday, December 20, 2009

Ngelmu Bejo ala Buto Bagian II



Melanjutkan yg bagian ke satu, masih seputar mulur-mungkret, tapi yang ini agak lebih mendalam sedikit, tentu saja ala buto bocor alus ini

Tono : "o iya kemarin kamu menjelaskan bagaimana keinginan itu bisa mulur-mungkret yg berdampak kepada rasa senang yg ikutan mulur-mungkret juga, lalu apa dampaknya ketika rasa senang itu bisa mungkret jadi susah atau susah lalu mulur jadi senang?"

Noto : "lalu apa bedanya kamu punya komputer Core i9 dengan komputer Celeron?"

Tono : "hmmm...tentu saja punya Core i9 lebih enakan to guwowowoblokk...huahahahahah...halaah ikutan ketawanya ndoro buto"

Noto : "yakin kalo punya Core i9 lebih enak? kalo ada yg lebih canggih lagi apa kamu nggak kepingin? misalnya ada game sangat canggih yg hanya bisa dimainkan dengan komputer diatas Core i9.."

Tono : "game apaan tuh?...aya aya wae kamu...pokoknya kalo belum punya ya belum bisa ngerasain enaknya to"

Noto : "tunggu aja dimasa mendatang sebentar lagi komputer yg kamu idam2kan itu akan ketinggalan jaman diganti yg lebih canggih, juga game2 yg sekarang beredar juga sebentar lagi usang, maka dari itu kamu juga akan kepingin beli yg lebih canggih lagi...lebih canggih lagi dan lagi dan lagi..."

Tono : "yaah namanya juga demi mengikuti perkembangan jaman Not...kalau gak ikutan bisa dianggap cupu ntar"

Noto : "maka dari itu keinginan manusia seperti kita ini gak ada habisnya, setiap ada yg lebih baru atau lebih baik maka akan ingin untuk memilikinya, sedangkan setiap kamu sudah memiliki barang yg kamu idam2kan sekarang maka akan senang hanya sebentar lalu susah karena ada barang yg lebih bagus lagi....maka dari itu susah-senang itu hanya sebentar, bisa diambil kesimpulan kamu punya komputer Core i9 sama susah-senangnya dengan punya komputer Celeron jaman dulu, inilah yg disebut rasa sama"

Tono : "wooo jadi kamsudmu kita sia2 upgrade komputer gitu? yaaah Not kalo gak upgrade mana bisa kita ngeblog dengan bangsa sebocor alus kita....hihihihihi"

Noto : "boleh aja asal sesuai kebutuhan, kalau cuman buat ngeblog saya kira pake Celeron aja sudah cukup, apa sih yg dibutuhkan buat ngetik artikel ini, paling2 cuman text editor atau notepad aja sudah cukup to, sedangkan Celeron itukan juga bisa buat koneksi internet to....ini sama saja dengan punya HP Nokia N97 yg canggih itu tapi cuman buat SMS dan telpon thok...lha fitur2 lainnya gak dimanfaatin cuman buat gaya2an dengan alesan mengikuti perkembangan jaman.... o iya dengan komputer kamu sekarang ini AMD X2 3600 apakah kamu sudah memanfaatin semua fitur2 dan kecanggihannya sehingga kamu merasa perlu upgrade ke Core i9?

Tono : "lhaa kan buat main game Noot...kamu tahukan main game Resident Evil 5 yg baru mana sanggup komputer kita saat ini....bisa sih tapi kayak kena penyakit buyuten/Alzhaimer alias patah2 gambarnya...hihihihihi"

Noto : "okelah kalo kamu sudah main game itu dan tamat, lalu apa yg kamu dapatkan? kepuasan? lama nggak? kalo ada Resident Evil 6 dan butuh spek lebih canggih lagi apa kamu nggak susah wong duit pas2an minta yg macem2? apalagi ditambah dengan dipanas panasin temen2 kamu itu dengan perkataan "hare gene masih miara kompie cupu kek gitu.." kira2 sanggup nggak kamu tahan dengan omongan temen2mu itu?

Tono : 'iyaa sih...kalo sudah namatin game itu ya udah abis itu ya seperti biasa lagi dan rasa senangnya itu cuman tahan beberapa jam thok...hhhmmm bener juga katamu....wiiih kalo ada yg ngatain aku kek gitu...hihhh gemes pingin tak untal aja itu orang...pinginnya punya komputer secanggih canggihnya biar bisa gantian aku katain itu anak"

Noto : "itulah yg dinamakan iri karena kamu merasa dibawah, sedangkan bagi temenmu yg ngatain tadi itu namanya sombong karena merasa unggul diatas....antara iri dan sombong itu bagaikan panci dengan tutupnya klop dan kompak banget padahal kedua penyakit hati ini sama2 jelek tentunya, apabila yg satu sombong pamer kekayaan/kemampuan maka yg lainnya merasa iri/dengki kepingin menyamai bahkan mengungguli terhadap yg menyombongkan tadi, apabil yg iri tadi berhasil mengungguli yg sombong tadi maka gantian yg semula sombong menjadi iri dan yg iri menjadi sombong demikian seterusnya bagaikan pasangan setan yg sedang menari dansa"

Tono : "iya yah ngapain juga mikirin apa kata orang tentang kita, wong milik kita2 sendiri ya kita2 juga yg menikmati...masa bodo apa kata orang tentang milik kita....tapi lucu juga sih kalo gak ada rasa iri-sombong maka dunia ini gak akan rame to...hihihihihi"

Noto : "betul kata kamu ngapain juga mikirin kata mereka tentang kita, kita ya kita jadilah diri kita sendiri, segala yang baik kita ambil manfaatnya dan yg kurang baik kita ambil hikmahnya....kalo ngomongin bahwa dunia tidak rame tanpa sifat iri-sombong manusia itu betul sekali....perlu kita ketahui sifat ini merupakan sifat utama sebagai pemancing peperangan antar manusia, saling berlomba lomba bikin senjata tercanggih, berlomba lomba bikin gedung megah dsb, dan sebagai akibatnya adalah kebudayaan ini menjadi sedemikian pesatnya berkembang dari masa ke masa karena watak iri-sombong manusialah kebudayaan atau teknologi bisa sangat maju seperti yg kita lihat dan nikmati saat ini, inilah sisi baik iri-sombong"

Tono : "jadi watak iri-sombong itu diperlukan yah? padahal inikan watak setan to?"

Noto : "iri boleh2 saja asal untuk bisa memotivasi diri dan jangan sampai dengki, sedangkan sombong itu juga diperlukan dengan kadar tertentu demi memacu yg lainnya untuk berbuat lebih baik, tentu saja iri-sombong yg aku maksud hanya sebatas kulit luarnya sedangkan dalamnya tetap tawaduk"

Tono : "wah kalo gitu kita harus berterima kasih sama ndoro buto dong kan mereka2 yang membuat teknologi kita semakin baik dengan memacu manusia dengan cara membisiki manusia untuk sombong-iri"

Noto : "bisa juga begitu Ton....segala perjalanan sejarah baik itu berupa peperangan, penemuan2 teknologi terkini, kebudayaan2 tinggi masa lampau tak lepas dari intrik2 sebagai akibat dari rasa sombong-iri, sombong ingin punya tanah kekuasaan lebih luas, sombong ingin menjadi penguasa dunia dll, sedangkan dipihak lain rasa iri itu timbul ketika melihat si sombong dan tak mau kalah....maka kebudayaan2 dunia dengan segala kemajuannya tidak lepas dari jasa ndoro buto/setan sebagai penjaga di sisi keburukan, karena jasa merekalah dunia menjadi semakin berwarna ibarat warna hijau daun akan tampak lebih hidup apabila diberi rona gelap"

Tono : "jadi maksudmu kita menjadi sombong dan iri/dengki itu tidak apa2 demi kemajuan jaman gitu?"

Noto : "bukan begitu maksudku....tentu saja kita sebagai manusia lumrah yg berdarma kebaikan harus melawan sifat ini sebisa mungkin supaya bisa mengimbangi tarian keburukan yg dilakoni oleh setan/ndoro buto, didalam kita menari kebaikan melawan tarian keburukan maka ada efek2 atau akibat2 yaitu rasa iri sebentar lalu diiringi rasa sombong sebentar dan rasa susah sebentar lalu rasa senang sebentar, iri-sombong, susah-senang. Rasa iri dan susah melihat pihak lain lebih maju lalu berusaha sekuat tenaga mengunggulinya, setelah unggul lalu sombong dan senang kemudian kembali iri dan susah melihat musuh lebih baik lalu sombong dan senang lagi ketika berhasil mengunggulinya kembali, sebagai akibatnya adalah terciptanya teknologi2/kebudayaan yg bisa dinikmati orang banyak. Agar lebih kreatif dan maju, sisi baik memerlukan lawan yg sebanding yaitu sisi buruk sebagai pasangannya, maka tarian baik-buruk alam semesta bisa berjalan harmonis dan berkesinambungan. Perlu kita ketahui bahwa keberadaan si buruk itu juga sebagai penguji bagi sisi baik supaya terpacu untuk lebih baik lagi, coba kamu bayangkan dunia ini tanpa sisi buruk/gelap maka akibatnya adalah menjadi monoton, tidak menarik dan membosankan"

Tono : "Naaah ini...jadi boleh dong aku iri ke kamu supaya bisa menjalankan tarian alam semesta iri-sombong, baik-buruk seperti katamu itu...kan kamu ini baik dan bisa kemana saja tanpa terikat ruang waktu maka sepantasnya kamu sombong, sebagai penyeimbangnya maka biarlah aku iri kepadamu karena aku ini tukang tidur, pemalas dan tidak bisa kemana mana wong jalan aja ngos2an ...hihihihihi"

Noto : "mengapa kamu iri kepadaku dengan segala kelebihanku? lalu apakah aku juga harus menyombongkan diri kalau semua itu hanya akan membuat diri kita tersiksa?"

Tono : "yaa jelas saja aku iri kepadamu, lihatlah dirimu lebih bersinar dibanding diriku yg agak kusam ini, kamu bisa pergi kemana saja tanpa terikat ruang dan waktu, sedangkan aku harus naik motor atau bis utk bepergian jauh"

Noto : "Tono saudaraku, kebahagiaan itu bukan terletak pada kulit luar, apakah itu kekayaan, ketampanan/kecantikan, kesaktian dll, kebahagiaan itu terletak dihati, tata dan olahlah hatimu supaya bisa menep/mengendap sehingga kamu bisa melihat dikedalaman samudera hatimu, percayalah antara yg naik bis/motor dengan yg bisa teleportasi sepertiku ini tidak ada bedanya, setiap orang punya kelebihan/kekurangan masing2 tinggal kita mau mensyukurinya apa tidak, kamu bisa kok lebih bahagia dari aku walau hanya naik bis/motor asalkan kamu lebih jago didalam mengolah hatimu, sedangkan aku bisa saja iri kepadamu karena kau melihat kamu lebih bahagia"

Tono : 'lalu apa kuncinya supaya aku bisa lebih bahagia dari kamu walaupun aku tidak bisa teleportasi kemana saja layaknya kamu ini?"

Noto : "syukurilah dengan apa yg kamu miliki, lalu berbuatlah sebutuhnya, seperlunya, secukupnya, semestinya dan sebenarnya, percayalah dengan segala kelebihan kamu sekarang ini merupakan yg terbaik buat kamu, kalau kamu diberi kelebihan yg tidak semestinya maka bisa saja kamu menjadi lebih buruk dan tidak bahagia dengan kelebihanmu itu"

Tono : "maksudmu kelebihan perutku gitu?"

Noto : "nah itu dia akibat kamu suka makan sampai kekenyangan, kalau kamu berhenti makan sebelum kenyang niscaya kamu nggak akan segendut ini, pada dasarnya tubuh kamu ndak butuh makanan banyak2 kok, tapi karena nafsu makan kamu yg besar aja jadi makan berlebih sebagai akibatnya perutmu tambah gendut dan itu ndak baik buat kesehatanmu"

Tono : "biarin to gendut wong perut2ku sendiri je...hihihihi...lha terus gimana dong supaya aku bisa mengendalikan nafsuku yg berlebihan ini?"

Noto : "keluarlah dari lingkaran iri-sombong yaitu mengendapkan hati sebening beningnya maka kamu akan melihat dirimu sendiri dgn sebenar benarnya, contohnya : ketika kamu dipanas panasi oleh temenmu untuk beli komputer canggih dan kamu tentu saja meresponnya dengan tidak mau kalah demi harga diri, dimatamu itu demi membela harga diri tapi ketika kamu melihat dikebeningan maka itu sesungguhnya hanyalah nafsu penuh rasa iri belaka apabila dituruti hanya akan menghasilkan rasa senang sebentar lalu susah lagi, karena dikebeningan hatimu inilah kamu bisa memutuskan yg terbaik yaitu berbuat sebutuhnya, seperlunya, secukupnya, semestinya dan sebenarnya, apabila kamu melakukan ini dengan penuh kebeningan hati maka kamu telah mencapai surga ketenteraman. Ingat Ton...orang sepandai, sekaya, sesakti, seganteng, sekuasa apapun bahkan punya istri secantik apapun tidak menjamin sama sekali orang itu terlepas dari sifat iri-sombong, susah-senang"

Tono : "hmmm gitu yah rupanya...o iya kalo gitu aku bercita cita aja jadi koruptor maka aku akan korupsi sebutuhnya, seperlunya, secukupnya, semestinya dan sebenarnya supaya aku bisa berkorupsi dengan bahagia gitu kali yak...hihihihihi"

Noto : "heheheheh...kalau korupsi itu lain lagi, korupsi itu sebetulnya merupakan kelebihan yg dipaksakan demi memenuhi nafsunya dengan niat supaya bisa cukup/lebih harta, tapi apa daya bukan rasa cukup yg didapat tapi rasa kurang terus dan terus korupsi karena tidak ketahuan, demi menjamin rahasianya maka dia berupaya memanipulasi, bersaksi palsu dan menyuap sana sini karena takut ketahuan, karena rasa takutnya itulah hidupnya menjadi tidak tenteram seolah olah ada yg mengawasi gerak geriknya, apakah ini yg dinamakan bahagia?...lagipula kelebihan itu tidak seharusnya dipaksakan harus ada, apabila kamu sudah merasa berkecukupan atau tidak merasa tergantung lagi dengan harta, kedudukan, kepandaian, kesaktian dll dijamin kelebihan2 itu akan datang dengan sendirinya kok, percaya aja kalau amanah itu datang setelah orang itu tidak merasa tergantung lagi dengan amanah tsb....kepemimpinan yg adil itu hanya bisa dilakukan oleh orang yg sudah tidak berurusan/berkepentingan/bergantung lagi dengan dunia, atau sudah meninggalkan dunia sebelum meninggal dunia....apabila pemimpin masih bergantung kepada dunia maka hanya nafsu duniawi yg dikejar bukan malah kepentingan rakyat yg dikejar, sebagai akibatnya ya seperti sekarang ini"

blog comments powered by Disqus