Mulai artikel ini terjemahan Serat Wedhatama akan saya ganti judulnya menjadi judul yg bernuansa kekinian tapi tetap tidak mengurangi nilai2 filosofi didalam ajaran adiluhung tersebut. Pada bait ketujuh Serat Wedhatam pupuh Sinom ini kita akan membahas tentang pemimpin yg sejati dan adil adilnya adil, seperti apa pemimpin itu, saya akan mencoba membahas sesingkat dan sepadat mungkin.
07
Ambawani tanah Jawa,
Kang padha jumeneng aji,
Satriya dibya sumbaga,
Tan lyan trahing Senopati,
Pan iku pantes ugi,
Tinelad labetipun,
Ing sakuwasanira,
Enake lan jaman mangkin,
Sayektine tan bisa ngepleki kuna.
Terjemahan Bait 7
Setelah Panembahan Senopati mengadakan perjanjian agung dengan Kanjeng ratu kidul maka beliau menguasai tanah jawa (Ambawani tanah Jawa) dalam arti telah menyetubuhi tanah jawa atau juga bisa berarti Nusantara, juga yg menjadi pemimpin (Kang padha jumeneng aji) yg berwatak satria sakti terkenal (Satriya dibya sumbaga) adalah keturunan Senopati pula (Tan lyan trahing Senopati), keturunan dalam arti mewarisi ajaran2nya, maka hal ini sangatlah pantas menjadikan beliau sebagai teladan yg baik budi pekertinya (Pan iku pantes ugi, Tinelad labetipun), perlu di cermati bahwa ajaran Panembahan Senopati yg "menyetubuhi" Kanjeng Ratu Kidul yaitu menjadi pemenang atas diri sendiri (Senopati ing alaga) terlepas dari segala mitos dan legenda yg berkembang di masyarakat. Maka dari itu terapkanlah menjadi pemenang atas diri sendiri dari ego kesombongan dan keduniaan di jaman kita ini sebisa mungkin seperti di jaman dulu (Ing sakuwasanira, Enake lan jaman mangkin, Sayektine tan bisa ngepleki kuna).
Dalam rangka menjadikan beliau sebagai teladan bagi orang2 di tanah jawa maka perlu kita kaji seperti apakah pemimpin yg adil itu? ya memang teladan yg paling ideal itu bagi umat Islam ya Nabi SAW, tapi karena beliau di arab maka cukuplah kita teladani akhlak beliau sedangkan perilaku itu akan mengikuti akhlak. Salah satu simbol dari turunan akhlak muhammad adalah Panembahan Senopati itu sendiri, tapi sekali lagi jangan dicampur adukkan dengan mitos dan legenda beliau. Kali ini kita akan membahas anak turun dari Panembahan Senopati itu sendiri yaitu Ratu Adil, keturunan yg dimaksud adalah kelanjutan dari persetubuhan dengan alam, untuk mencapai itu maka perlu di hayati dan dimaknai lalu ditindak lanjuti watak2 Hastabrata dibawah ini:
Watak Bathara Wisnu
Bathara Wisnu itu dewa keabadian dan kesejahteraan, Bathara Wisnu itu berwatak tanah, sifat dari tanah adalah tawaduk atau andhap asor, tanah juga salah satu unsur yg menghidupi dari kehidupan diatasnya bahkan tanah bisa lebih penting dari udara, contohnya : pernahkah kita membayangkan tidak berpijak ditanah selama 3 detik saja maka tubuh kita sudah hancur jatuh ketanah dengan asumsi kita tidak terbang, dalam hal ini kita jatuh selama tiga detik maka kita telah jatuh dari ketinggian sekitar 40 meter,sedangkan kalau kita tidak menahan nafas selama 3 detik masih sanggup sekali. Tanah juga berwatak menjadi sandaran bagi aktivitas makhluk yg diatasnya, tanah juga yg mendaur ulang segala sampah2 manusia dan tanah juga yg menerima cacian dan makian seperti "dasar sudah bau tanah" tapi tanah tidak pernah protes apapun cacian dan makian manusia.
-Maka seyogyanya pemimpin itu berwatak kasih sayang kepada siapapun tanpa pandang bulu,
-rendah hati terhadap rakyat yg dipimpinnya,
-memberikan kesejahteraan dengan cara pengelolaan sistem pemerintahan yg beramanat kepada semua lapisan rakyat,
-kuat dan sabar menerima kritik, cercaan dan hinaan,
-menjadi sandaran bagi yg dipimpinnya serta kuat pendiriannya apabila sudah istiqomah dijalan kebenaran seperti kuatnya batu karang,
-bisa menguraikan semua masalah bangsa sebijak mungkin mencarikan solusinya.
Untuk mengetahui detilnya tentang watak tanah silahkan klik disini.
watak Bathara Bayu
Bathara bayu adalah dewa angin yg tentu saja berwatak udara atau angin. Udara itu berwatak bisa menelusup kemana saja, wataknya lembut selembut angin yg sepoi2 tapi bisa berwatak keras seperti angin topan yg menghancurkan apa saja yg dilewatinya. Salah satu peranan udara yg penting adalah menjadi tak terlihat, udara itu tidak terlihat tapi sangat penting bagi kehidupan, apabila udara terlihat maka pemandangan kita akan tertutup oleh udara itu sendiri. Salah satu zat penyusun udara atau atmosfer adalah ozon yg menjadi pengayom makhluk hidup dari radiasi sinar matahari, apabila tidak ada atmosfir maka panas dan dinginnya udara di sekeliling kita akan senjang sangat jauh, juga atmosfir itu melindungi kita dari meteor2 yg masuk ke bumi, apabila tidak ada atmosfir/udara maka tentu ini menjadikan bumi tidak layak untuk dihuni.
-Pemimpin itu seharusnya berwatak luwes bisa menelusup dan bergaul kesemua lapisan masyarakat atau tidak jaim,
-berwatak lembut terhadap wong cilik dan keras terhadap wong licik
-berwatak tidak mengharap ketenaran atau tebar pesona ketika sedang menjalankan program2 pemerintahannya, seperti udara yg transparan tapi sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup,
-berwatak mengayomi terhadap pengaruh2 buruk dari luar/asing yg masuk dengan cara menyaring dari segala pengaruh yg buruk serta mempersilahkan pengaruh2 yg baik untuk masuk.
watak Bathara Baruna
Bathara Baruna itu dewa laut atau samudera yg berwatak air. Sebagaimana kita tahu air itu berwatak sujud sempurna, apabila kualitas sujud kita sudah sempurna maka ibarat kita sujud dibawah tiang arsy Nya Allah, sebab tiang penyangga arsy atau dampar kencanaNya Allah itu ditopang oleh air, tentu ini sebuah kiasan yg memerlukan pemaknaan lebih dalam. Salah satu sifat air adalah bening tapi kelihatan dan airlah unsur terpenting dari kehidupan, konon kehidupan pertama kali ada didalam air. Air atau samudera menjadi tempat tujuan akhir dari semua sungai dengan segala kotoran yg dibawanya, dengan air lah maka pelangi bisa timbul karena butiran2 air hujan yg memendarkan cahaya matahari yg berwarna putih menjadi tujuh warna pokok pelangi, maka air bersifat mengejawantah, apabila air yg membeku menjadi salju maka tidak ada satupun butiran salju yang sama dari ber trilyun2 butiran salju didunia ini, maka air berwatak menjadi diri sendiri.
-Pemimpin harus mempunyai kebeningan hati dan pikiran sejernih air embun,
-pemimpin itu harus mempunyai watak kesempurnaan sujud yaitu siap untuk "dilenggahi" atau diduduki oleh kemaha kuasaan Allah, dalam hal ini menjadi kepanjangan tangan Allah tanpa mengaku aku sepihak,
-pemimpin harus bisa menampung segala keluh kesah masyarakat dengan kesabaran hatinya yg seluas samudera,
pemimpin itu harus bisa mengejawantah segala petunjuk Illahi untuk diwujudkan kedalam program2 pemerintahannya, lebih tepatnya lagi "mendengar suara Tuhan dibalik suara rakyat",
-pemimpin harus gigih dan tidak mudah putus asa seperti aliran sungai yg berkelok kelok akhirnya menuju lautan juga,
-pemimpin itu harus menjadi diri sendiri tanpa meniru niru orang lain hanya kulitnya saja apalagi sampai mencontek konsep negara lain utk diadopsi ke negaranya sendiri tanpa kajian yg mendalam.
Untuk mengetahui watak air selengkapnya silahkan baca disini.
watak Bathari Ratih
Bathari Ratih itu dewi bulan yg berwatak menyinari bumi dikala malam atau kegelapan, bulan juga yg menjadikan malam penuh kesejukan, walaupun sinar bulan itu pantulan dari matahari tapi keindahan bulan lebih indah ketimbang matahari maka dari itu bulan menjadi inspirasi bagi para sastrawan diseluruh dunia. Apabila bulan sedang purnama maka air laut akan pasang dalam arti air kehidupan manusia sedang naik, maka dari itu kita dianjurkan berpuasa di tengah bulan supaya kita bisa mengendalikan rasa jatuh cinta kita kepada seseorang agar tidak menjadi hal2 yg buruk seperti perzinahan, perselingkuhan dsb
-Pemimpin itu harus berwatak menjadi cerminan dari sifat2 dan asma2 Allah yg baik indah tanpa batas,
-perkataan pemimpin itu harus penuh dengan kesejukan tidak malah memprovokasi rakyat utk berbuat anarkis,
-memberikan cinta dan kasih dengan sepenuh hati kepada rakyatnya,
-menjadi inspirasi atau menjadi teladan bagi rakyat yg dipimpinnya,
-mampu memotivasi rakyat yg dipimpinnya agar selalu giat bekerja dan berkehidupan lebih baik,
-mampu memberikan petunjuk atau penerang dikala rakyat sedang kacau atau kegelapan.
watak Bathara Surya
Bathara Surya adalah dewa matahari, matahari itu berwatak menyinari dikala siang hari, ketika di malam hari matahari sebenarnya tetap terang tapi menyinari di sisi lain. Matahari merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan makhluk hidup, bahkan sampai saat ini tidak diketahui secara pasti mengapa matahari bisa terus terang tanpa pernah padam sedikit pun, maka matahari juga menjadi simbol dari sebuah kemandirian tanpa bergantung dari pihak lain atau dengan kata lain sudah jumeneng.
-Seorang pemimpin harus bisa memberi pencerahan kepada rakyat yg dipimpinnya,
-mampu menyediakan lapangan kerja seluas luasnya atau memberi kesempatan seluas luasnya untuk berusaha,
-pemimpin harus bisa mewujudkan kemandirian disegala bidang tanpa tergantung kepada utang baik dalam negeri maupun luar negeri.
watak Bathara Indra
Bathara Indra adalah dewa langit yg berwatak penuh wibawa, dilangit terdapat awan yg mencurahkan hujan yg memberikan kesegaran dikala kemarau dan petir yg menakutkan tapi sebenarnya petir itu juga bermanfaat bagi kesuburan tanah. Petir itu juga mengingatkan kepada benda2 yg tinggi supaya tetap untuk merendah atau akan tersambar olehnya, sasaran favorit petir adalah pohon yg tinggi, maka dari itu setiap bangunan/ menara yg tinggi pasti ada penangkal petirnya, sedangkan penangkal petir itu bersifat menetralkan karena tersambung dengan tanah. dilangit pula terdapat pelangi yg sangat indah, seperti yg dijelaskan diatas, pelangi itu simbol dari pengejawantahan wahyu illahi, sedangkan pelangi itu asalnya dari butiran hujan yg turun terkena sinar matahari tapi pelanginya tidak ikut turun, maka bisa dikatakan pelangi itu bergantung di angkasa.
-Pemimpin itu harus punya wibawa terhadap semua rakyat dan bawahannya,
-pemimpin harus bisa mencurahkan segala ide dan pikirannya demi kesejahteraan rakyatnya seperti curahan hujan,
-harus bisa mengingatkan kepada para pejabat atau konglomerat agar tidak sombong dan mau mendermakan sebagian hartanya kepada rakyat kecil juga mengingatkan untuk membayar pajak, apabila tidak mau maka hukuman telah menanti kepada siapapun yg sombong seperti petir menyambar menara yg tinggi tanpa penangkal dan penangkal petir itu simbol masih membumi,
-memberikan ruang seluas luasnya bagi rakyat utk berkreasi dibidang seni asal masih dalam norma kesopanan
-memberi kesempatan seluas luasnya kepada rakyat utk memeluk agama apapun dan memberi kesempatan yg seluasnya pula utk beribadah,
-berprinsip perbedaan itu rahmat dan indah seindah pelangi yg menggantung dilangit dan tidak memaksakan suatu paham ke pihak lain.
watak Bathara Brahma
Bathara Brahma itu dewa api dan berwatak panas dalam arti akan membakar apapun yg dilaluinya tanpa pandang bulu, api juga berwatak menjadi penerang sementara di kegelapan, karena penerangan abadi adalah sinar matahari yg tidak pernah padam. Karena api itu akan membakar apapun yg dilewatinya maka api itu berwatak keadilan dibidang hukum tanpa tebang pilih. Dengan api pula makanan yg mentah bisa masak.
-Pemimpin harus bisa menjadi penegak hukum bagi siapapun yg salah dan memberi jasa kepada siapapun yg berjasa, maka inilah keadilan,
-pemimpin itu tidak boleh plin plan seperti api yg membakar maka abunya tidak bisa kembali ke benda sebelum terbakar "sabdo pandhito ratu tan kena wola wali"
-pemimpin harus bisa memberi pertolongan2 darurat seperti darurat bencana alam
-pemimpin harus bisa mendewasakan/mematangkan pola pikir rakyatnya agar berpikiran maju ibarat api yg memasak makanan supaya matang.
Untuk watak api selengkapnya bisa dibaca disini.
watak Bathara Kartika
Bathara kartika itu dewa bintang, bintang itu menjadi petunjuk arah sejak jaman dahulu terutama bagi para pelaut selain menggunakan kompas, tapi salah satu kelebihan petunjuk arah menggunakan bintang adalah tidak bisa dibohongi atau dimanipulasi seperti kompas, bintang itu jujur apa adanya, kalau arahnya utara ya utara, kalau selatan ya selatan, bintang juga memberi penerangan dikala malam bersama bulan, tapi kelebihan bintang adalah sinarnya yg menyebar titik titik membentuk suatu pola atau rasi bintang, maka watak bintang adalah memberi penerangan dimalam hari tanpa tergantung dari satu kedudukan dan apabila satu bintang ditutupi oleh awan masih ada jutaan bintang lainnya yg menyinari bumi.
-Pemimpin harus bisa memberikan petunjuk atau arahan kepada rakyatnya lebih2 kepada anak buahnya,
-pemimpin harus berkata apa adanya atau jujur, kalau salah ya dibilang salah kalau benar ya di bilang benar atau mempunyai ketegasan,
-didalam memberikan pencerahan pemimpin haruslah kreatif tanpa bergantung pada satu cara atau media tapi bisa memakai banyak media mak dalam arti pemimpin itu harus kreatif.
Perwatakan Tambahan
Disamping watak hastabrata diatas maka perlu saya tambahin watak dari tokoh wayang berwujud manusia disamping watak wayang dewa yg menyimbolkan watak alam.
watak Darmokusumo
Prabu Darmokusumo itu ya Puntaweda, Puntadewa itu berdara putih atau ludiro seta, darah putih disini melambangkan keikhlasan dan kesabaran tanpa batas, kalau di sejarah islam mirip2 Abu Bakar Ash-shidiq, kalau dibanding-bandingkan dengan Umar bin Khatab yg pemberani dan tegas maka ibarat semua kebaikan Umar maka hanya bernilai satu bagi kebaikan Abu Bakar. Nah kembali ke Puntadewa, saking ikhlasnya dia maka walaupun istrinya yaitu Drupadi diminta pun dikasihkan ke yg meminta, Puntadewa itu juga tidak pernah marah karena sangat sabar, tapi apabila dia kesabarannya sudah habis dan marah maka akan bertiwikrama menjadi raksasa putih yg sangat besar bernama dewa Amral yg membuat seisi kahyangan menjadi ketakutan, bahkan kebesaran wayang Dewa Amral itu lebih besar dari tiwikramanya dewa Wisnu.
Darmokusumo atau Puntadewa itu satu2nya prabu /raja tanpa mahkota, dia memakai udheng yg melambangkan sudah paham akan arti kehidupan yg didalamnya terdapat layang atau jimat Kalimasada, kalimasada itu berarti kalima husada atau kalimat penyembuh yg menyimbolkan wejangan2nya tentang kehidupan akan menyembuhkan segala penyakit hati. Kalimasada juga berarti kalimat syahadat, syahadat disini bukan syahadat ikut2an supaya dikira sudah masuk islam tapi merupakan syahadat total yaitu sudah menjadi saksi sepenuhnya atas keesaan Allah dan kesaksian itu dimulai dari "laa ilaaha illa huwa".
-Pemimpin harus mempunyai watak ihlas dan sabar tanpa batas,
-pemimpin harus bisa menyadarkan kesesatan dari rakyat dengan memakai kalimat2 penyembuh,
-pemimpin harus bisa paham apa tujuannya dia memimpin dan tujuannya dia hidup yaitu, dari dan menuju Allah,
-syahadat pemimpin itu harus total bukan ikut2an maka pemimpin itu sudah menjadi saksi atas keesaan Tuhan sehingga keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu benar2 yakin, bukan keyakinan yg diyakin yakinkan tapi sebenarnya tidak yakin.
watak Semar
Semar itu adalah sebenarnya dewa yg mengejawantah atau menjelma menjadi seorang lurah di Klampis Ireng, semar dianugerahi dengan mustika manik Astagina yg diletakkan dikuncungnya, kelebihan dari mustika itu adalah tidak pernah lapar, tidak pernah mengantuk, tidak pernah jatuh cinta, tidak pernah bersedih, tidak pernah merasa capek, tidak pernah menderita sakit, tidak pernah kepanasan, dan tidak tidak pernah kedinginan, maka bisa dikatakan Semar itu sudah tidak bergantung di dunia ini tapi dia berkuasa di alam Sunyaruri atau alam kekosongan/suwung. Simbol dari Semar adalah menjadi sang pamomong bagi semua raja2 jawa, maka apabila pemimpin berwatak Semar maka dia menjadi pamomong atas diri sendiri seperti wejangan Sosrokartanan "guru, muride pribadi...murid, gurune pribadi". Semar juga dikatakan bisa menelan jagat dalam arti sudah berwatak ihlas tanpa batas, ibarat memiliki jagat ini, apabila ada orang yg mau menyogok Semar maka ibarat "menggarami lautan" hanya sia2 yg didapat.
-seorang pemimpin harus sudah meninggalkan dunia sebelum meninggal dunia maka hanya orang2 yg tidak tergantung dunialah yg berhak memimpin,
-seorang pemimpin harus bisa menjadi guru dan murid atas diri sendiri,
-pemimpin itu harus memiliki watak demuwe atau merasa memiliki alam ini dalam arti memelihara semua yg dimilikinya di alam ini tanpa mengaku aku itu miliknya.
Demikianlah semua watak yg harus dimiliki oleh seorang ratu Adil yg akan menjadikan nusantara itu adil adilnya adil, memang sangat berat untuk dilakoni tapi memang itulah resiko seorang pemimpin, tapi dibalik resiko atau laku yg berat itu terdapat suatu pahala yg besar disisiNya apabila bisa benar2 berlaku adil. Semoga kita semua bisa menjadi ratu adil atas diri kita sendiri sebelum menjadikan diri kita pemimpin atas orang lain.
Saturday, November 14, 2009
Perwatakan Ratu Adil
blog comments powered by Disqus